Peringatan Hari Pahlawan di Surabaya selalu diwujudkan dengan nuansa yang patriotik. Arek-arek Surabaya lewat berbagai kreativitasnya kerap menghelat acara bernafaskan nasionalisme. Spirit itu diwujudkan salah satunya lewat HE.RO.IS.ME yang diinisiasi Youth Leaders Forum Surabaya.
HE.RO.IS.ME adalah sebuah bentuk refleksi pemuda di Hari Pahlawan. Acara itu dihelat di Gedung Teater Balai Budaya pada Minggu (9/11). Kegiatannya pun beragam. Mulai dari nobar film Suro In Boyo, pemutaran pidato Bung Tomo, hingga pembacaan puisi-puisi bertemakan perjuangan. Momen refleksi tersebut turut dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto juga menyampaikan ceramah kebangsaan. Dalam kesempatan itu, Hasto mengungkapkan materi tentang Geopolitik Soekarno; Api Perjuangan, Kedaulatan, dan Spirit Kepahlawanan Bangsa.
”Di Surabaya lahir begitu banyak tokoh bangsa seperti Bung Karno, yang dalam usia 16 tahun telah membangun kesadaran bahwa keterjajahan Indonesia harus dilawan dengan kepemimpinan intelektual, mempelajari sejarah dunia dan sejarah Nusantara,” ujar Hasto. ”Kemudian, mengambil kepeloporan sebagai anak muda, melihat realitas, dan melakukan sintesa antara Islamisme, Nasionalisme, dan Sosialisme,” lanjutnya.
Tumbuhkan Jiwa Pejuang
Koordinator Youth Leaders Forum Suryan Mustafa Wijaya mengatakan, acara itu dihadirkan sebagai refleksi. Yakni, untuk mengenang dan menanamkan ke sanubari para pemuda bahwa perjuangan belum selesai. Terutama memaknai Surabaya sebagai Kota Pahlawan.
”Soekarno sebagai proklamator lahir di Surabaya dan menimba ilmu juga di Surabaya, sehingga semangat ini memang harus tetap dijaga dan direlevankan dengan kehidupan muda saat ini,” ungkap Suryan. (gih/kkn)



