Loading...
Jumat Kliwon, 14 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Ekonomi Bisnis
Home
›Ekonomi Bisnis

Industri Mamin Terkendala Biaya Logistik Tinggi serta Hulu Lemah

Editor-Ekonomi Bisnis
11 November 2025
PERKUAT DAYA SAING: Industri mamin butuh kebijakan yang bisa memangkas biaya logistik dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.
Klik untuk perbesar
Salman Toyibi/Jawa Pos

PERKUAT DAYA SAING: Industri mamin butuh kebijakan yang bisa memangkas biaya logistik dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.

JAKARTA - Pelaku usaha industri makanan dan minuman (mamin) menilai pekerjaan rumah terbesar berkutat pada dua hal mendasar, yakni tingginya biaya logistik antar pulau dan ketimpangan antara pertumbuhan sektor hilir dan hulu.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman membeberkan, efisiensi logistik menjadi kunci untuk memperkuat daya saing industri makanan dan minuman di tengah peta ekonomi Indonesia yang tersebar di berbagai pulau. “Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menurunkan biaya logistik antar pulau. Ini harus kita akui, kita negara kepulauan,” ujarnya di Jakarta Senin (10/11).

Dia menekankan bahwa percepatan layanan di pelabuhan dan sistem bongkar muat merupakan faktor vital yang bisa memangkas ongkos distribusi barang. “Kalau kita lihat dari pengalaman negara lain, sangat cepat sekali sehingga itu akan menurunkan biaya logistik yang luar biasa,” tambahnya.

Dia mengusulkan adanya platform terpadu yang mampu memberikan informasi real-time mengenai ketersediaan ruang kapal, jadwal bongkar muat, hingga kecepatan layanan pelabuhan. ”Kalau itu terbuka semua, saya yakin kita bisa semakin mendorong. Ini akan menambah volume masing-masing, sehingga saya yakin akan lebih murah biayanya,” tambahnya.

Selain urusan logistik, Adhi menyoroti ketimpangan pertumbuhan antara industri hilir, yakni sektor pengolahan produk makanan dan minuman, dengan hulu, yang menyediakan bahan baku. Saat ini investasi di sektor hilir tumbuh sangat pesat, sementara pengembangan di sektor hulu berjalan lambat karena keterbatasan modal dan dukungan kebijakan. ”Hulu butuh investasi yang besar, hulu perlu didorong pemerintah dengan insentif-insentif,” tuturnya.

Selama sektor hulu belum berkembang, industri makanan dan minuman nasional masih harus bergantung pada impor bahan baku. Ketergantungan ini membuat pelaku usaha rentan terhadap fluktuasi harga global dan hambatan regulasi domestik. (agf/dio)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
2

Chery Perkuat Pasar EV dengan Luncurkan J6T

Ekonomi Bisnis
3

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
4

Pabrik Petrokimia Terbesar ASEAN Telan Investasi Rp 64 T

Ekonomi Bisnis
5

Pabrik Baja Perluas Pasar Ekspor

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Ekonomi Bisnis•20 jam yang lalu
Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu
Home
›Ekonomi Bisnis
›Industri Mamin Terkendala Biaya Logistik Tinggi serta Hulu Lemah
PERKUAT DAYA SAING: Industri mamin butuh kebijakan yang bisa memangkas biaya logistik dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.
Ekonomi Bisnis

Industri Mamin Terkendala Biaya Logistik Tinggi serta Hulu Lemah

Editor-11 November 2025
Klik untuk perbesar

PERKUAT DAYA SAING: Industri mamin butuh kebijakan yang bisa memangkas biaya logistik dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.

Salman Toyibi/Jawa Pos

Bagikan artikel ini

JAKARTA - Pelaku usaha industri makanan dan minuman (mamin) menilai pekerjaan rumah terbesar berkutat pada dua hal mendasar, yakni tingginya biaya logistik antar pulau dan ketimpangan antara pertumbuhan sektor hilir dan hulu.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman membeberkan, efisiensi logistik menjadi kunci untuk memperkuat daya saing industri makanan dan minuman di tengah peta ekonomi Indonesia yang tersebar di berbagai pulau. “Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menurunkan biaya logistik antar pulau. Ini harus kita akui, kita negara kepulauan,” ujarnya di Jakarta Senin (10/11).

Dia menekankan bahwa percepatan layanan di pelabuhan dan sistem bongkar muat merupakan faktor vital yang bisa memangkas ongkos distribusi barang. “Kalau kita lihat dari pengalaman negara lain, sangat cepat sekali sehingga itu akan menurunkan biaya logistik yang luar biasa,” tambahnya.

Dia mengusulkan adanya platform terpadu yang mampu memberikan informasi real-time mengenai ketersediaan ruang kapal, jadwal bongkar muat, hingga kecepatan layanan pelabuhan. ”Kalau itu terbuka semua, saya yakin kita bisa semakin mendorong. Ini akan menambah volume masing-masing, sehingga saya yakin akan lebih murah biayanya,” tambahnya.

Selain urusan logistik, Adhi menyoroti ketimpangan pertumbuhan antara industri hilir, yakni sektor pengolahan produk makanan dan minuman, dengan hulu, yang menyediakan bahan baku. Saat ini investasi di sektor hilir tumbuh sangat pesat, sementara pengembangan di sektor hulu berjalan lambat karena keterbatasan modal dan dukungan kebijakan. ”Hulu butuh investasi yang besar, hulu perlu didorong pemerintah dengan insentif-insentif,” tuturnya.

Selama sektor hulu belum berkembang, industri makanan dan minuman nasional masih harus bergantung pada impor bahan baku. Ketergantungan ini membuat pelaku usaha rentan terhadap fluktuasi harga global dan hambatan regulasi domestik. (agf/dio)

Most Read

1

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
2

Chery Perkuat Pasar EV dengan Luncurkan J6T

Ekonomi Bisnis
3

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
4

Pabrik Petrokimia Terbesar ASEAN Telan Investasi Rp 64 T

Ekonomi Bisnis
5

Pabrik Baja Perluas Pasar Ekspor

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Ekonomi Bisnis•20 jam yang lalu
Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001