Loading...
Jumat Kliwon, 14 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Ekonomi Bisnis
Home
›Ekonomi Bisnis

Kendaraan Niaga Andalkan Sektor Logistik

Editor-Ekonomi Bisnis
13 November 2025
ANGKUTAN BARANG: Proses perakitan kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di pabrik PT Krama Yudha Ratu Motor, Cakung, Jakarta Timur.
Klik untuk perbesar
Dokumen KTB

ANGKUTAN BARANG: Proses perakitan kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di pabrik PT Krama Yudha Ratu Motor, Cakung, Jakarta Timur.

Impor Truk asal Tiongkok Beri Tekanan Pelaku Usaha

JAKARTA - Kondisi geopolitik yang tidak stabil membuat kinerja sektor-sektor vital seperti perdagangan, pertambangan, hingga konstruksi belum berakselerasi kencang. Dampaknya permintaan kendaraan niaga cenderung landai. Tekanan makin dirasakan agen pemegang merk (APM) dimana pasar diwarnai fenomena impor truk asal Tiongkok.

Menurut Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Aji Jaya, sektor logistik masih menjadi tumpuan utama yang menopang penjualan kendaraan niaga. ”Kalau dibandingkan dengan 2024, pasar secara keseluruhan memang masih turun. Tapi sektor logistik menjadi yang paling stabil,” ujar Aji.

Dia menambahkan, pergerakan di sektor logistik mulai menunjukkan tanda positif menjelang akhir tahun, terutama karena peningkatan aktivitas distribusi barang menjelang momen Lebaran dan Natal. “Biasanya November–Desember sudah ada pergerakan pasar. Harapannya dua bulan terakhir ini bisa memberikan dorongan tambahan untuk pasar kendaraan komersial,” katanya.

Perkebunan-Manufaktur

Selain itu, sektor perkebunan dan manufaktur juga mulai menunjukkan sinyal positif, terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas seperti kelapa sawit. Menurut Aji, saat harga sawit membaik, pelaku usaha cenderung meningkatkan investasi pada kendaraan niaga untuk mendukung distribusi dan produksi. “Kalau sawitnya bagus, investasinya juga meningkat. Biasanya mereka masuk ke sektor logistik, plantation, dan manufaktur,” ujarnya.

Impor truk asal Tiongkok yang marak di pasar kendaraan komersial juga disorot. Aji menilai kondisi tersebut telah menciptakan persaingan yang tidak adil dan berdampak langsung terhadap penurunan penjualan.

Gunakan Standar Emisi Lama

Menurut dia, ketimpangan persaingan terjadi karena adanya sejumlah kendaraan asal Tiongkok yang dijual tanpa memenuhi regulasi pemerintah. Dia mencontohkan, beberapa merek masih menggunakan standar emisi lama, sementara produsen lain diwajibkan mengikuti aturan Euro 4.

”Kami selaku pelaku industri tentu mengikuti apa regulasi yang ditetapkan pemerintah. Namun kalau teman-teman lihat waktu ada pameran beberapa waktu lalu, ada brand Tiongkok yang ikut dan pamerkan kendaraannya tidak sesuai, seperti masih Euro 2, atau Euro 3, juga ada yang desainnya tidak sesuai. Itu kan tidak sesuai aturan, padahal kita diwajibkan Euro 4,” jelasnya.

Baca Juga

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Penjualan Turun

Dampak dari masuknya truk impor Tiongkok terasa signifikan terhadap performa penjualan di pasar kendaraan komersial. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales kendaraan komersial nasional sepanjang Januari–Agustus 2025 tercatat 39.919 unit, turun 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 43.043 unit.

Adapun penjualan Mitsubishi Fuso di segmen light duty, medium duty, dan tractor head mencapai 15.702 unit, turun 11,4 persen dibanding periode Januari–Agustus 2024 yang mencatat 17.727 unit.

“Kami berharap ada tindakan nyata agar pasar kendaraan komersial bisa kembali sehat dan kompetitif, tentunya tetap memperhatikan keselamatan dan regulasi yang berlaku,” pungkasnya. (agf/dio)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
2

Chery Perkuat Pasar EV dengan Luncurkan J6T

Ekonomi Bisnis
3

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
4

Pabrik Petrokimia Terbesar ASEAN Telan Investasi Rp 64 T

Ekonomi Bisnis
5

Pabrik Baja Perluas Pasar Ekspor

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Ekonomi Bisnis•20 jam yang lalu
Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu
Home
›Ekonomi Bisnis
›Kendaraan Niaga Andalkan Sektor Logistik
ANGKUTAN BARANG: Proses perakitan kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di pabrik PT Krama Yudha Ratu Motor, Cakung, Jakarta Timur.
Ekonomi Bisnis

Kendaraan Niaga Andalkan Sektor Logistik

Editor-13 November 2025
Klik untuk perbesar

ANGKUTAN BARANG: Proses perakitan kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di pabrik PT Krama Yudha Ratu Motor, Cakung, Jakarta Timur.

Dokumen KTB

Bagikan artikel ini

Impor Truk asal Tiongkok Beri Tekanan Pelaku Usaha

JAKARTA - Kondisi geopolitik yang tidak stabil membuat kinerja sektor-sektor vital seperti perdagangan, pertambangan, hingga konstruksi belum berakselerasi kencang. Dampaknya permintaan kendaraan niaga cenderung landai. Tekanan makin dirasakan agen pemegang merk (APM) dimana pasar diwarnai fenomena impor truk asal Tiongkok.

Menurut Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Aji Jaya, sektor logistik masih menjadi tumpuan utama yang menopang penjualan kendaraan niaga. ”Kalau dibandingkan dengan 2024, pasar secara keseluruhan memang masih turun. Tapi sektor logistik menjadi yang paling stabil,” ujar Aji.

Dia menambahkan, pergerakan di sektor logistik mulai menunjukkan tanda positif menjelang akhir tahun, terutama karena peningkatan aktivitas distribusi barang menjelang momen Lebaran dan Natal. “Biasanya November–Desember sudah ada pergerakan pasar. Harapannya dua bulan terakhir ini bisa memberikan dorongan tambahan untuk pasar kendaraan komersial,” katanya.

Perkebunan-Manufaktur

Selain itu, sektor perkebunan dan manufaktur juga mulai menunjukkan sinyal positif, terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas seperti kelapa sawit. Menurut Aji, saat harga sawit membaik, pelaku usaha cenderung meningkatkan investasi pada kendaraan niaga untuk mendukung distribusi dan produksi. “Kalau sawitnya bagus, investasinya juga meningkat. Biasanya mereka masuk ke sektor logistik, plantation, dan manufaktur,” ujarnya.

Impor truk asal Tiongkok yang marak di pasar kendaraan komersial juga disorot. Aji menilai kondisi tersebut telah menciptakan persaingan yang tidak adil dan berdampak langsung terhadap penurunan penjualan.

Gunakan Standar Emisi Lama

Menurut dia, ketimpangan persaingan terjadi karena adanya sejumlah kendaraan asal Tiongkok yang dijual tanpa memenuhi regulasi pemerintah. Dia mencontohkan, beberapa merek masih menggunakan standar emisi lama, sementara produsen lain diwajibkan mengikuti aturan Euro 4.

”Kami selaku pelaku industri tentu mengikuti apa regulasi yang ditetapkan pemerintah. Namun kalau teman-teman lihat waktu ada pameran beberapa waktu lalu, ada brand Tiongkok yang ikut dan pamerkan kendaraannya tidak sesuai, seperti masih Euro 2, atau Euro 3, juga ada yang desainnya tidak sesuai. Itu kan tidak sesuai aturan, padahal kita diwajibkan Euro 4,” jelasnya.

Baca Juga

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Penjualan Turun

Dampak dari masuknya truk impor Tiongkok terasa signifikan terhadap performa penjualan di pasar kendaraan komersial. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales kendaraan komersial nasional sepanjang Januari–Agustus 2025 tercatat 39.919 unit, turun 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 43.043 unit.

Adapun penjualan Mitsubishi Fuso di segmen light duty, medium duty, dan tractor head mencapai 15.702 unit, turun 11,4 persen dibanding periode Januari–Agustus 2024 yang mencatat 17.727 unit.

“Kami berharap ada tindakan nyata agar pasar kendaraan komersial bisa kembali sehat dan kompetitif, tentunya tetap memperhatikan keselamatan dan regulasi yang berlaku,” pungkasnya. (agf/dio)

Most Read

1

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
2

Chery Perkuat Pasar EV dengan Luncurkan J6T

Ekonomi Bisnis
3

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
4

Pabrik Petrokimia Terbesar ASEAN Telan Investasi Rp 64 T

Ekonomi Bisnis
5

Pabrik Baja Perluas Pasar Ekspor

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Ekonomi Bisnis•20 jam yang lalu
Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001