Loading...
Sabtu Legi, 15 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Ekonomi Bisnis
Home
›Ekonomi Bisnis

RI Kejar Empat Besar Produsen Keramik Global

Editor-Ekonomi Bisnis
11 November 2025
RI Kejar Empat Besar Produsen Keramik Global
Klik untuk perbesar
Koko Heru/Jawa Pos

Industri Berpotensi Tingkatkan Kapasitas dan Investasi

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama dalam industri keramik. RI saat ini menempati posisi lima besar produsen keramik dunia dengan kapasitas produksi mencapai 625 juta meter persegi per tahun.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Taufiek Bawazier menyampaikan, Indonesia akan mampu naik menjadi empat besar dunia dalam waktu dekat. Apalagi, pertumbuhan industri keramik terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Kemenperin, pada kuartal II 2025, sektor semen, keramik, dan pengolahan bahan galian nonlogam tumbuh 10,07 persen (YoY), menjadikannya salah satu subsektor manufaktur nonmigas dengan kinerja terbaik.

Peningkatan investasi juga menjadi indikator kuat. Dalam periode 2020–2024, realisasinya mencapai Rp 20,3 triliun, dengan total nilai investasi kumulatif menyentuh Rp 224 triliun dan menyerap sekitar 40 ribu tenaga kerja di berbagai lini produksi.

Konsumsi Masih Rendah

”Prospek industri keramik nasional ke depan masih sangat menjanjikan. Peningkatan pembangunan infrastruktur, properti, dan konstruksi menjadi faktor pendorong utama. Apalagi tingkat konsumsi keramik kita masih sekitar 2,2 meter persegi per kapita, lebih rendah dari Malaysia dan Thailand. Artinya, ruang pertumbuhan pasar domestik masih sangat luas,” papar Taufiek.

Dari sisi pelaku usaha, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyoroti lonjakan impor produk keramik dari sejumlah negara sepanjang 2025. Kenaikan signifikan itu diduga kuat menjadi indikasi praktik perdagangan tidak adil (unfair trade) dan transshipment produk asal Tiongkok untuk menghindari bea masuk anti-dumping (BMAD) dan safeguard yang berlaku bagi produk Tiongkok.

Impor Melonjak

Ketua Umum Asaki Edy Suyanto menjelaskan bahwa berdasarkan data terbaru, impor produk keramik dari India meningkat 120 persen, Vietnam melonjak 130 persen, Malaysia naik hingga 170 persen hanya dalam kurun Januari–Juni 2025. ”Kondisi ini menjadi indikasi awal terjadinya praktik unfair trade dan transshipment produk dari Tiongkok ,” ujar Edy.

Asaki menilai kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, terutama dalam memperkuat instrumen pengawasan impor dan memastikan aturan BMAD serta safeguard berjalan efektif. ”Ini harus menjadi pekerjaan rumah utama kita bersama, agar industri keramik nasional tidak dirugikan oleh praktik dagang curang dari luar negeri,” tambahnya. (agf/dio)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
2

Chery Perkuat Pasar EV dengan Luncurkan J6T

Ekonomi Bisnis
3

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
4

Pabrik Petrokimia Terbesar ASEAN Telan Investasi Rp 64 T

Ekonomi Bisnis
5

Pabrik Baja Perluas Pasar Ekspor

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Kemendag Dorong Reformasi Logistik

Kemendag Dorong Reformasi Logistik

Ekonomi Bisnis•3 jam yang lalu
Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu
Home
›Ekonomi Bisnis
›RI Kejar Empat Besar Produsen Keramik Global
RI Kejar Empat Besar Produsen Keramik Global
Ekonomi Bisnis

RI Kejar Empat Besar Produsen Keramik Global

Editor-11 November 2025
Klik untuk perbesar

Koko Heru/Jawa Pos

Bagikan artikel ini

Industri Berpotensi Tingkatkan Kapasitas dan Investasi

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama dalam industri keramik. RI saat ini menempati posisi lima besar produsen keramik dunia dengan kapasitas produksi mencapai 625 juta meter persegi per tahun.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Taufiek Bawazier menyampaikan, Indonesia akan mampu naik menjadi empat besar dunia dalam waktu dekat. Apalagi, pertumbuhan industri keramik terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Kemenperin, pada kuartal II 2025, sektor semen, keramik, dan pengolahan bahan galian nonlogam tumbuh 10,07 persen (YoY), menjadikannya salah satu subsektor manufaktur nonmigas dengan kinerja terbaik.

Peningkatan investasi juga menjadi indikator kuat. Dalam periode 2020–2024, realisasinya mencapai Rp 20,3 triliun, dengan total nilai investasi kumulatif menyentuh Rp 224 triliun dan menyerap sekitar 40 ribu tenaga kerja di berbagai lini produksi.

Konsumsi Masih Rendah

”Prospek industri keramik nasional ke depan masih sangat menjanjikan. Peningkatan pembangunan infrastruktur, properti, dan konstruksi menjadi faktor pendorong utama. Apalagi tingkat konsumsi keramik kita masih sekitar 2,2 meter persegi per kapita, lebih rendah dari Malaysia dan Thailand. Artinya, ruang pertumbuhan pasar domestik masih sangat luas,” papar Taufiek.

Dari sisi pelaku usaha, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyoroti lonjakan impor produk keramik dari sejumlah negara sepanjang 2025. Kenaikan signifikan itu diduga kuat menjadi indikasi praktik perdagangan tidak adil (unfair trade) dan transshipment produk asal Tiongkok untuk menghindari bea masuk anti-dumping (BMAD) dan safeguard yang berlaku bagi produk Tiongkok.

Impor Melonjak

Ketua Umum Asaki Edy Suyanto menjelaskan bahwa berdasarkan data terbaru, impor produk keramik dari India meningkat 120 persen, Vietnam melonjak 130 persen, Malaysia naik hingga 170 persen hanya dalam kurun Januari–Juni 2025. ”Kondisi ini menjadi indikasi awal terjadinya praktik unfair trade dan transshipment produk dari Tiongkok ,” ujar Edy.

Asaki menilai kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, terutama dalam memperkuat instrumen pengawasan impor dan memastikan aturan BMAD serta safeguard berjalan efektif. ”Ini harus menjadi pekerjaan rumah utama kita bersama, agar industri keramik nasional tidak dirugikan oleh praktik dagang curang dari luar negeri,” tambahnya. (agf/dio)

Most Read

1

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
2

Chery Perkuat Pasar EV dengan Luncurkan J6T

Ekonomi Bisnis
3

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
4

Pabrik Petrokimia Terbesar ASEAN Telan Investasi Rp 64 T

Ekonomi Bisnis
5

Pabrik Baja Perluas Pasar Ekspor

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Kemendag Dorong Reformasi Logistik

Kemendag Dorong Reformasi Logistik

Ekonomi Bisnis•3 jam yang lalu
Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Pelaku Bisnis Komponen Bangunan Perluas Pemasaran ke Daerah

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001