GRESIK – Aksi di luar nalar FR, warga asal Kecamatan Bungah, yang tega menggagahi NL, anak kandungnya, semakin terungkap. Pria 40 tahun itu sudah melakoni perbuatannya selama empat tahun.
Demi memuluskan aksinya, dia mengintimidasi korban. Praktik itu sudah dilakukannya sejak sang buah hati berusia 14 tahun hingga tumbuh dewasa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, perkara itu berawal dari perceraian antara FR dan istrinya. Situasi tersebut memaksa korban tinggal bersama ayahnya. Pada 2021 silam, pelaku baru pulang merantau dari Kalimantan dan sudah membawa dua anak dari pernikahannya yang kedua.
”Pernikahan (kedua) itu juga sudah berakhir. Sehingga, tersangka membujuk korban agar tinggal serumah untuk membantu merawat adik-adiknya,” jelas Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz.
Namun, niat baik korban justru bertepuk sebelah tangan. Baru dua bulan tinggal bersama, pelaku melampiaskan nafsu bejatnya. ”Sekitar awal bulan Juli, pada tengah malam pelaku masuk ke kamar korban dan melakukan pemaksaan,” paparnya.
Korban yang masih duduk di kelas IX SMP tak kuasa melawan. Sebab, sang ayah memberikan ancaman. ”(Perbuatan itu) sudah berulang kali selama 4 tahun. Hasil penyidikan, aksi pelaku terakhir kali pada Mei 2025,” papar Abid.
Korban yang beranjak dewasa pun tak tahan menanggung sakit. Hingga akhirnya, dia memberanikan diri untuk mengadu kepada ibu kandungnya yang tinggal di Kecamatan Bungah. ”Untuk modus dan motif pelaku masih kami dalami,” ungkapnya.
Masih Ditahan
Di sisi lain, FR masih berada di tahanan Mapolres Gresik untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Sementara itu, korban masih menjalani pemulihan psikologis akibat trauma yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir. ”Tim Unit PPA dan instansi terkait ikut memberikan pendampingan,” katanya.
Peristiwa itu kian menambah daftar panjang kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Sepanjang 2025, Korps Bhayangkara telah menangani sepuluh kasus. Mayoritas pelaku merupakan orang dekat korban, baik tetangga, saudara, maupun keluarga sendiri. (yog/ris)


