GRESIK–Persiapan pemberangkatan calon jemaah haji (CJH) dari Gresik pada musim haji tahun 2026 mendatang telah dimulai. Diproyeksikan, jumlah jemaah asal Kota Pudak bakal bertambah. Meski demikian, kepastiannya tetap menunggu keputusan pusat.
Berdasarkan data awal yang diterima Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gresik, kuota awal CJH asal Gresik tahun depan mencapai 2.569 orang. Jumlah itu mengacu proyeksi kuota awal sebanyak 90 persen.
Jumlah itu lebih banyak dibanding total jemaah yang berangkat di musim haji tahun 2025 sebanyak 2.219 orang. Sementara itu, untuk kuota penuh 100 persen masih belum ditetapkan.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Gresik Lulus menyampaikan bahwa data itu bersifat sementara. ”Untuk penetapan kuota final CJH menunggu keputusan resmi. Baik dari pemerintah pusat maupun Arab Saudi,” katanya.
Persiapan Awal
Di bagian lain, sejak awal pekan lalu, para calon tamu Allah menjalani skrining kesehatan. Tahapan itu berlangsung di puskesmas-puskesmas di wilayah Kota Pudak. Seperti yang dilakukan di Puskesmas Kebomas kemarin (6/11). Ada sekitar 26 CJH yang diperiksa.
Kepala Puskesmas Kebomas dr. Ovaldo Kurniawan mengatakan bahwa sejauh ini CJH yang sudah diperiksa dinyatakan sehat. Tidak ditemukan masalah yang serius. ”Namun, untuk kepastiannya menunggu hasil pemeriksaan,” ucapnya.
Begitu pula di Puskesmas Industri, rata-rata keluhan yang muncul berupa hipertensi dan diabetes melitus. Keluhan itu didominasi oleh CJH usia lanjut. Meski demikian, untuk kepastiannya menunggu hasil pemeriksaan. Jika ditemukan adanya potensi gangguan kesehatan, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr. Puspita Whardani mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan CJH dipusatkan di puskesmas. ”Ada (puskesmas) yang masih berlangsung. Ada pula yang sudah selesai,” katanya.
Nantinya, para CJH itu akan mengikuti rangkaian pemeriksaan hingga ditetapkan istithaah (memenuhi syarat sehat untuk berhaji). (son/ris)



