GRESIK– Sejatinya, debit air Kali Lamong mulai menurun kemarin (13/11). Hanya saja, banjir akibat luapan sungai tersebut masih belum mereda di sejumlah wilayah, terutama di bagian hilir.
Ratusan rumah warga di kawasan permukiman Kecamatan Menganti masih terendam. Pemicunya, air tidak bisa mengalir ke sungai akibat jaringan drainase yang tidak berfungsi.
Salah satunya terjadi di kawasan perumahan Desa Bringkang, Menganti. Air masih meluber di sekitar rumah warga, serta menggenangi jalan lingkungan desa dan area persawahan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, terdapat 133 rumah yang masih tergenang. Ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 50 sentimeter. ”Drainase perumahan yang mampet membuat air tidak kunjung surut,” kata Kepala BPBD Gresik Sukardi.
Situasi serupa terjadi di kawasan perumahan Desa Pranti. Setidaknya, terdapat 75 rumah yang masih terendam dengan ketinggian air mencapai 20 sentimeter.
”Kami terus melakukan monitoring perkembangan banjir, termasuk penyedotan air menggunakan mobil pompa milik BBWS,” tandasnya.
Sementara itu, banjir akibat luapan Kali Lamong di wilayah hulu seperti Benjeng, Balongpanggang, dan Kedamean sudah mulai surut seiring berkurangnya debit air di sungai tersebut.
Posko Darurat Masih Siaga
Hingga kemarin (13/11), tim gabungan siaga bencana masih menyiagakan posko darurat. Salah satunya di wilayah Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang.
”Kami memastikan kesiapan sarana dan prasarana sebelum memasuki puncak musim penghujan,” ujar Kapolsek Balongpanggang AKP Wiwit Maryanto.
Dalam pelaksanaannya, pihaknya juga melibatkan unsur TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Damkar, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial.
”Fokus pada penanganan selama bencana. Kami juga terus melakukan simulasi tanggap darurat,” paparnya. (yog/ris)



