AKARTA-Di tengah perkiraan cuaca ekstrem menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), keamanan pelayaran laut terus dijaga. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan melaksanakan kegiatan uji petik kelaiklautan kapal penumpang di Pelabuhan Makassar. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memastikan keselamatan pelayaran menjelang masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla Kemenhub, Samsuddin, menuturkan bahwa kegiatan uji petik tersebut dilakukan terhadap dua kapal penumpang, yaitu KM Bukit Siguntang milik PT PELNI (Persero) dan KM Dharma Kartika III milik PT Dharma Lautan Utama (DLU).
“Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh terhadap berbagai aspek teknis dan operasional kapal guna memastikan seluruh kapal yang beroperasi dalam kondisi laik laut dan siap melayani masyarakat dengan aman,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan uji petik ini dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan dalam Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor IR-DJPL 4 Tahun 2025 tentang Uji Kelaiklautan Kapal Penumpang Angkutan Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026, yang menjadi pedoman pemeriksaan kapal secara nasional.
Tim uji petik ini dipimpin oleh Kasubdit Kepelautan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hasan Sadili. Dari hasil pemeriksaan, kedua kapal dinyatakan dalam kondisi laik laut, namun ditemukan beberapa temuan yang perlu segera dipenuhi melalui perbaikan oleh operator kapal.
“Secara umum, kapal dalam kondisi laik laut dan siap beroperasi, tetapi ada beberapa temuan yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan pelayaran. Kami telah memberikan rekomendasi teknis agar seluruh temuan tersebut diselesaikan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh ketidaksesuaian hasil uji petik harus sudah dipenuhi paling lambat pada 30 November 2025. “Kami tidak akan berkompromi terhadap aspek keselamatan. Setiap temuan, baik yang bersifat teknis maupun administratif, wajib diselesaikan tepat waktu. Keselamatan pelayaran adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar,” tegasnya.
Adapun fokus utama dalam pelaksanaan uji petik meliputi aspek teknis kapal, aspek keselamatan, aspek dokumentasi dan sertifikasi kapal, serta kualifikasi awak kapal.
Samsuddin juga menambahkan bahwa kegiatan serupa akan dilaksanakan di berbagai wilayah pelabuhan lain di Indonesia sebagai langkah preventif dan pengawasan menyeluruh terhadap kesiapan armada menjelang lonjakan penumpang pada masa libur Nataru.
“Makassar menjadi salah satu lokasi kegiatan uji petik ini, dan selanjutnya akan kami lakukan di sejumlah pelabuhan lainnya di Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa seluruh kapal penumpang yang beroperasi telah memenuhi aspek keselamatan sesuai ketentuan internasional dan nasional,” tuturnya. (idr/ali)



