Loading...
Sabtu Legi, 15 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Kementerian
Home
›Kementerian

Matematika Paling Banyak Dikeluhkan Peserta TKA

Editor-Kementerian
5 November 2025
TAMPUNG KELUHAN: Atip Latipulhayat berdiskusi dengan siswa SMKN 26 Jakarta
Klik untuk perbesar
ZALZILATUL HIKMIA/JAWA POS

TAMPUNG KELUHAN: Atip Latipulhayat berdiskusi dengan siswa SMKN 26 Jakarta

JAKARTA – Tes Kemampuan Akademik (TKA) menuai banyak catatan dari peserta, terutama pada sesi Matematika. Ada yang mengeluhkan soal waktu yang terlalu singkat, hingga soal penalaran yang terlalu panjang. Keluhan ini disampaikan oleh sejumlah peserta. Baik yang mengikuti TKA pada gelombang pertama maupun kedua. Akbar dan Larasati, murid kelas XII SMKN 26 Jakarta, yang mengikuti TKA gelombang kedua, pada Rabu (5/11) misalnya. Mereka kompak mengatakan bahwa sesi tes matematika paling menguras tenaga.

“Lumayan rumit tesnya, dari segi waktu kurang bagi saya untuk 45 menitan. Kalau ada tambahan waktu Insya Allah bisa lebih maksimal mengerjakannya,” ujar Akbar.

Larasati juga mengaku bahwa soal-soal matematika cukup sulit baginya. Meski begitu, dia optimistis bisa mendapatkan hasil maksimal. “Ralat deh, susah banget,” katanya disambut gelak tawa.

Sebelumnya, pada pelaksanaan gelombang pertama pada Senin (3/11)-Selasa (4/11), sejumlah murid juga mengeluhkan hal yang sama. Aliffasya Rahman, siswa SMAN 78 Jakarta, mengaku sejak awal memang cukup tegang. Mengingat, ini kali pertamanya angkatannya harus menghadapi TKA.

Ketegangan itu sempat turun sebelum akhirnya naik lagi ketika soal matematika muncul. “Matematika tadi tuh kekurangannya waktu sih, 25 soal cuma 50 menit,” ungkap Rahman.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat berjanji akan menampung dan menindaklanjuti masukan yang diberikan. Dirinya bahkan sempat bersenda gurau dengan para peserta TKA di SMKN 26 Jakarta terkait hal ini. Dia bertanya, apakah jika waktu ditambah maka peserta bisa mendapat nilai 100. Kompak, para peserta menjawab iya.

“Ya kita akan evaluasi, makanya kami ke berbagai sekolah juga menjaring komen-komen peserta, pengalaman-pengalaman mereka, untuk perbaikan. Nah salah satu diantaranya tadi soal waktu ditambah jadi satu jam,” paparnya ditemui usai sidak pelaksanaan TKA gelombang kedua, di hari pertama, Rabu (5/11).

Atip memastikan, pelaksanaan TKA baik gelombang pertama maupun kedua berjalan dengan lancar. Termasuk, bagi para murid yang tengah melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL). Disinggung soal adanya peserta yang live di media sosial di hari pertama, gelombang pertama TKA, Atip menegaskan, sudah dilakukan langkah-langkah penanganan. (mia/bas)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Capek di Perjalanan, Pemudik Nataru Boleh Istirahat di Masjid dan Musala

Kementerian
2

Iuran 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Segera Diputihkan

Kementerian
3

Menteri Trenggono Ajak Raffi Cs ke BINS, Dorong Anak Muda Tekuni Budidaya Perikanan

Kementerian
4

Yusril Tegaskan Pemerintah akan Gunakan Skema TPPU untuk Berantas Judi Online

Kementerian
5

Matematika Paling Banyak Dikeluhkan Peserta TKA

Kementerian

Berita Terbaru

Perkawinan Anak di Indonesia Belum Terbendung, Layanan PUSPAGA Belum Merata

Perkawinan Anak di Indonesia Belum Terbendung, Layanan PUSPAGA Belum Merata

Kementerian•6 jam yang lalu
Jelang Nataru, Kementerian Perhubungan Uji Petik Dua Kapal di Makassar

Jelang Nataru, Kementerian Perhubungan Uji Petik Dua Kapal di Makassar

Kementerian•7 jam yang lalu
Home
›Kementerian
›Matematika Paling Banyak Dikeluhkan Peserta TKA
TAMPUNG KELUHAN: Atip Latipulhayat berdiskusi dengan siswa SMKN 26 Jakarta
Kementerian

Matematika Paling Banyak Dikeluhkan Peserta TKA

Editor-5 November 2025
Klik untuk perbesar

TAMPUNG KELUHAN: Atip Latipulhayat berdiskusi dengan siswa SMKN 26 Jakarta

ZALZILATUL HIKMIA/JAWA POS

Bagikan artikel ini

JAKARTA – Tes Kemampuan Akademik (TKA) menuai banyak catatan dari peserta, terutama pada sesi Matematika. Ada yang mengeluhkan soal waktu yang terlalu singkat, hingga soal penalaran yang terlalu panjang. Keluhan ini disampaikan oleh sejumlah peserta. Baik yang mengikuti TKA pada gelombang pertama maupun kedua. Akbar dan Larasati, murid kelas XII SMKN 26 Jakarta, yang mengikuti TKA gelombang kedua, pada Rabu (5/11) misalnya. Mereka kompak mengatakan bahwa sesi tes matematika paling menguras tenaga.

“Lumayan rumit tesnya, dari segi waktu kurang bagi saya untuk 45 menitan. Kalau ada tambahan waktu Insya Allah bisa lebih maksimal mengerjakannya,” ujar Akbar.

Larasati juga mengaku bahwa soal-soal matematika cukup sulit baginya. Meski begitu, dia optimistis bisa mendapatkan hasil maksimal. “Ralat deh, susah banget,” katanya disambut gelak tawa.

Sebelumnya, pada pelaksanaan gelombang pertama pada Senin (3/11)-Selasa (4/11), sejumlah murid juga mengeluhkan hal yang sama. Aliffasya Rahman, siswa SMAN 78 Jakarta, mengaku sejak awal memang cukup tegang. Mengingat, ini kali pertamanya angkatannya harus menghadapi TKA.

Ketegangan itu sempat turun sebelum akhirnya naik lagi ketika soal matematika muncul. “Matematika tadi tuh kekurangannya waktu sih, 25 soal cuma 50 menit,” ungkap Rahman.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat berjanji akan menampung dan menindaklanjuti masukan yang diberikan. Dirinya bahkan sempat bersenda gurau dengan para peserta TKA di SMKN 26 Jakarta terkait hal ini. Dia bertanya, apakah jika waktu ditambah maka peserta bisa mendapat nilai 100. Kompak, para peserta menjawab iya.

“Ya kita akan evaluasi, makanya kami ke berbagai sekolah juga menjaring komen-komen peserta, pengalaman-pengalaman mereka, untuk perbaikan. Nah salah satu diantaranya tadi soal waktu ditambah jadi satu jam,” paparnya ditemui usai sidak pelaksanaan TKA gelombang kedua, di hari pertama, Rabu (5/11).

Atip memastikan, pelaksanaan TKA baik gelombang pertama maupun kedua berjalan dengan lancar. Termasuk, bagi para murid yang tengah melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL). Disinggung soal adanya peserta yang live di media sosial di hari pertama, gelombang pertama TKA, Atip menegaskan, sudah dilakukan langkah-langkah penanganan. (mia/bas)

Most Read

1

Capek di Perjalanan, Pemudik Nataru Boleh Istirahat di Masjid dan Musala

Kementerian
2

Iuran 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Segera Diputihkan

Kementerian
3

Menteri Trenggono Ajak Raffi Cs ke BINS, Dorong Anak Muda Tekuni Budidaya Perikanan

Kementerian
4

Yusril Tegaskan Pemerintah akan Gunakan Skema TPPU untuk Berantas Judi Online

Kementerian
5

Matematika Paling Banyak Dikeluhkan Peserta TKA

Kementerian

Berita Terbaru

Perkawinan Anak di Indonesia Belum Terbendung, Layanan PUSPAGA Belum Merata

Perkawinan Anak di Indonesia Belum Terbendung, Layanan PUSPAGA Belum Merata

Kementerian•6 jam yang lalu
Jelang Nataru, Kementerian Perhubungan Uji Petik Dua Kapal di Makassar

Jelang Nataru, Kementerian Perhubungan Uji Petik Dua Kapal di Makassar

Kementerian•7 jam yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001