DOHA – Tim Indonesia U-17 sempat menggebrak dengan satu gol Zahaby Gholy pada menit ke-12 saat memulai laga Piala Dunia U-17 Grup H di Aspire Zone, Pitch 7, Al Rayyan, Selasa malam (4/11).
Hanya saja, setelah itu fokus dan konsentrasi menurun sehingga Zambia U-17 mampu mencetak tiga gol hanya dalam waktu enam menit. Yakni melalui brace Abel Nyirongo (35’, 37’) dan Lukonde Mwale (42’).
Saat Indonesia takluk dari Zambia U-17 dengan skor 1–3, Brasil U-17 mencukur Honduras U-17 dengan skor telak 7–0. Nah, di laga kedua Grup H besok (7/11), Garuda Muda akan menantang Brasil. Dalam sejarah Piala Dunia U-17, tim Samba muda sudah meraih empat kali gelar juara dari 19 kali keikutsertaan.
Punggawa tim Indonesia U-17, Evandra Florasta, meminta rekan-rekannya untuk cepat melupakan kekalahan di laga pembuka. “Mungkin untuk malam ini (usai pertandingan) saja menyesal. Untuk besoknya kami harus fokus menghadapi pertandingan berikutnya,” ucapnya.
Pemain berposisi gelandang itu menuturkan, menghadapi tim terkuat di grup, tim harus bisa lebih fokus dan bekerja keras lagi. “Karena, tahu sendiri, kami di pertandingan pertama kurang maksimal. Jadi, kami harus kerja keras dan fokus lagi,” ujarnya.
Pelatih tim Indonesia U-17 Nova Arianto menuturkan, formasi kemungkinan tidak akan berubah saat meladeni Brasil U-17. “Brasil menjadi salah satu tim unggulan di Piala Dunia U-17 ini, dan saya sampaikan ke pemain: jangan pernah takut sebelum bertanding,” ucapnya.
Nova Arianto menyatakan, secara hasil ia kecewa lantaran tidak mendapat poin di pertandingan pertama. Padahal, melawan Zambia menjadi kesempatan untuk meraih poin. “Tapi saya apresiasi pemain yang sudah bekerja sangat keras. Pemain harus bisa merasakan bahwa level mereka sekarang bermain di Piala Dunia,” katanya.
Secara game plan, mantan bek Persebaya dan Persib itu menyebutkan tim sudah menerapkan pola main dan kewaspadaan terhadap lawan, terutama pada kecepatan pemain Zambia U-17 di sayap kanan dan kiri yang menusuk. Namun, ia mengakui ada sedikit kelengahan.
*Determinasi Meningkat, Babak Kedua Lebih Banyak Peluang
Nova menegaskan, di Piala Dunia, jika tidak bermain berani dan masih ada rasa takut, akan sulit bagi tim. “Kita bisa lihat, ada perbedaan permainan di babak pertama dan babak kedua,” ungkapnya.
Pelatih yang saat melawan Zambia merayakan ulang tahun ke-46 itu melihat di babak kedua pemainnya tampil lebih baik karena punya determinasi tinggi yang menghasilkan banyak peluang. Lantas, apa yang ia sampaikan di jeda babak pertama?
“Yang pertama, di ruang ganti saya sampaikan sekali lagi: kalau kalian sebagai pemain takut di lapangan, takut benturan, takut menguasai bola, ya situasinya kita akan selalu tertekan,” bebernya.
Setelah hal itu disampaikan, kualitas permainan meningkat di babak kedua karena determinasi dan keberanian yang ditunjukkan pemain di lapangan semakin terlihat.
*Diminta Percaya Diri
Hal itu diamini oleh Evandra Florasta. “Coach Nova di ruang ganti babak kedua bilang, percuma kalau kita sudah siapkan taktik, cara menyerang dan bertahan, tapi kita tidak berani, tidak percaya diri,” sebutnya.
Karenanya, ia menyebut tim pelatih meminta agar di babak kedua bermain percaya diri tanpa takut salah. “Dan buktinya di babak kedua kita lebih cair, tapi kita kurang memaksimalkan peluang,” katanya.
Menurutnya, pertandingan kontra Zambia U-17 diwarnai jual beli serangan. Ia mengakui tim kurang fokus di tengah pertandingan ketika sudah unggul.
“Saya beserta tim meminta maaf karena tidak bisa mempertahankan keunggulan di babak pertama,” paparnya. (raf/ali)
Klasemen Sementara Grup H
Posisi L M S K GM GK P
1. Brasil U-17 1 1 0 0 7 0 3
2. Zambia U-17 1 1 0 0 3 1 3
3. Indonesia U-17 1 0 0 0 1 3 0
4. Honduras U-17 1 0 0 1 0 7 0
Keterangan :
L : Laga | M : Menang | S : Seri | K : Kalah | GM : Gol Memasukkan | GK : Gol Kemasukan | P : Poin
Statistik Pertandingan
Indonesia U-17 vs Zambia U-17
41 % Penguasaan Bola 59%
7 Tembakan 14
4 Tembakan ke gawang 6
1 Tendangan sudut 7
279 Operan 394
2 Kartu kuning 1



