JAKARTA - Timur Kapadze disebut-sebut menjadi salah satu kandidat pelatih timnas Indonesia. Juru taktik berusia 44 tahun itu juga sudah berada di Indonesia. Hanya saja, kedatangannya ke Tanah Air kali ini sebagai duta pariwisata.
Kapadze tidak sering berkunjung ke Indonesia. Terakhir kali ia datang pada 2009 saat negaranya bertanding melawan Arab Saudi. “Saat itu saya sempat mampir ke Jakarta,” ujarnya. Namun, kunjungan singkat itu cukup berkesan dan membekas meski sudah lama berlalu. “Kini saya langsung datang dari bandara. Undangan dari Effendi Gazali,” katanya.
Pelatih yang mengantarkan Uzbekistan melaju ke Piala Dunia 2026 itu mengaku mulai mempelajari banyak hal tentang Indonesia. Ia memulai dari masyarakatnya, karena menurutnya faktor manusia adalah yang paling menentukan. “Mereka memberikan asesmen sangat positif terhadap keputusan saya berkunjung. Dan sikap masyarakat Indonesia sangat ramah. Saya merasa sangat dihormati,” ucapnya.
Mantan gelandang timnas Uzbekistan itu juga berkesempatan melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta. “Saya merasa bahagia dan senang karena kunjungan saya bertepatan dengan salat Jumat. Jadi bisa dibilang ini rahmat Allah, dikaruniai Allah diawali dengan ini,” bebernya.
Selain itu, soal sepak bola, Timur tahu betul bahwa Indonesia memiliki salah satu basis penggemar terbesar. Ia melihatnya secara langsung saat tim besutannya bertemu Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Qatar.
Meski pertandingannya digelar di Qatar, fans Indonesia hadir dalam jumlah besar. “Jadi kesan saya, orang Indonesia sangat suka sepak bola. Dari dukungan fans waktu kami menghadapi Indonesia, saya paham fans di sini sangat kuat,” ujarnya. (raf/ali)



