SURABAYA – Hujan deras disertai angin menimbulkan genangan dan pohon tumbang di wilayah Surabaya Timur dan Barat serta enam kecamatan di Sidoarjo, Senin (10/11). Hingga kemarin (11/11) siang masih ada sisa genangan yang mengganggu aktivitas warga.
Kabid Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Surabaya Linda Novanti menjelaskan, petugas menangani pohon beringin tumbang di Simo Kalangan Senin malam. Pohon dengan tinggi 20 meter dan diameter 60 sentimeter itu menimpa sebuah mobil Xpander L 1336 IN yang dikendarai warga Simo Kalangan. ”Beruntung tak ada korban jiwa. Mobil kondisinya terparkir di tepi jalan,” papar Linda. Pengendara mobil hanya mengalami luka ringan.
Camat Sukomanunggal Dwi Anggara Widya Sukma menjelaskan penanganan pohon tumbang itu tidak membuat arus lalu lintas macet. ”Petugas bergerak cepat memotong menjadi bagian kecil dan mengangkut menggunakan mobil DLH,” jelasnya.
Dwi mengungkapkan, hujan juga membuat Simo Hilir dan Simorejosari tergenang. Petugas DPKP Surabaya menyedot genangan itu. ”Genangan di Simorejosari karena terjadi penyempitan saluran di Asem Mulya,” paparnya. Rencana pelebaran saluran itu telah disampaikan ke pemkot. ”Pelebaran Saluran di Asem Mulya yang menuju Kali Greges masih direncanakan,” paparnya.
Di wilayah Kecamatan Rungkut genangan terjadi di Medokan Ayu dan Wonorejo. Sampai kemarin pagi masih ada genangan di jalanan yang disedot petugas DLH. Namun, tidak sampai masuk ke rumah hanya menggenangi jalan setinggi 10 hingga 20 sentimeter. ”Genangan terjadi karena Kali Jagir penuh serta adanya laut pasang,” ungkap Camat Rungkut Maskur kemarin.
Sampah Menyumbat
Santi, pedagang buah di kawasan Gubeng Kertajaya, menuturkan banjir bisa muncul di dekat tempat dia berjualan meski hujan hanya sebentar. ”Kalau hujannya ringan aja, air bisa setumit. Apalagi kalau deras, bisa selutut,” kata Santi kemarin.
Ia menduga genangan terjadi akibat tumpukan sampah dan proyek perbaikan jalan yang menghambat aliran air. ”Sekarang petugas lebih sigap, tapi masyarakat juga harus peduli kebersihan,” ujarnya.
Langganan Banjir
Sementara itu, hingga kemarin (11/11) siang genangan masih nampak di beberapa titik, seperti di Jalan Sidokare, Sidoarjo. Air menggenang sepanjang 50 meter di jalan itu dengan ketinggian 10 sampai 15 sentimeter. ”Semalam (Senin malam, Red) banjir mulai dari Bundaran Gading Fajar, sampai timurnya liponsos sana,” kata Achmad Adi, salah satu warga sekitar. ”Sudah langganan, tahun lalu lebih parah tiga hari baru surut ini karena luapan Sungai Sidokare,” imbuhnya.
Berdasarkan laporan BPBD Sidoarjo, hujan mulai turun sekitar pukul 14.30 dengan intensitas sedang hingga tinggi dan baru reda sekitar pukul 22.00. Curah hujan yang tinggi membuat banjir di enam kecamatan yaitu Sidoarjo, Candi, Tanggulangin, Waru, Porong, dan Krian pada Senin (10/11) malam. Kondisi berangsur normal setelah hujan mereda.
”Pantauan terkini, genangan di sejumlah titik sudah surut,” ujar Humas Damkar BPBD Sidoarjo Yoli Wisnu Purboyo. Titik genangan paling banyak di Kecamatan Candi, air setinggi 10 sentimeter menggenangi sejumlah titik seperti Desa Balonggabus, Klurak, Ngampelsari, Sumorame, Sidodadi, dan Jambangan.
Pemkab Sidoarjo menyiagakan 34 rumah pompa yang tersebar di sejumlah kecamatan rawan banjir. Kepala DPUBMSDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono menuturkan pompa itu siap digunakan jika terjadi genangan air di wilayah tersebut.
”Kami maksimalkan pompa tersebut saat ini, khususnya di area timur seperti Candi dan Sidoarjo” katanya. (ata/eza/qia/jun)




