SURABAYA – Pemkot Surabaya dan Danantara sedang mengkaji pembangunan tempat pengolahan akhir (TPA) sampah baru di kawasan Surabaya Barat. Rencana awal, TPA itu dibangun di Tambakdono, Sumber Rejo, Pakal. Fasilitas itu dirancang menghasilkan tenaga listrik lebih dari 20 megawatt (Mw) atau hampir dua kali lipat dari output PLTSa TPA Benowo yang berkisar 11 MW.
Suplai Bahan Baku
Kepala Bappedalitbang Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, pemkot tengah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan kementerian terkait untuk mematangkan skema kerja sama pembangunan TPA baru. Sebab, fasilitas itu membutuhkan minimal 1.000 ton sampah per hari. Sementara, Surabaya hanya bisa menyediakan 500–600 ton per hari, di luar pasokan yang telah masuk ke TPA Benowo. Karena itu, pemkot harus menggandeng Kabupaten Gresik dan daerah sekitar agar ketersediaan sampah mencukupi. ”Yang sedang didalami skema kerja sama, lahan, dan pasokan sampah,” terangnya.
Kepastian Lokasi
Sumber Jawa Pos menyebut, TPA baru itu membutuhkan lahan minimal lima hektare (Ha). Lokasi awal yang diusulkan di Tambakdono, Sumberejo, Pakal. Tapi, tempat itu dinilai kurang memungkinkan karena rawan banjir. Diperkirakan, pemkot sedang mencari lokasi lain di Surabaya Barat yang memenuhi persyaratan. Mengingat, suplai sampahnya juga berasal dari Gresik.
Jarak dengan Permukiman
Pengamat Tata Ruang Kota dan Lingkungan Hidup ITS Putu Rudy Satiawan mengungkapkan, lokasi TPA menjadi bagian yang sangat penting. Sebab, TPA minimal berjarak dua kilometer dari permukiman. ”Sebab, pengelolaan sampah harus bisa menjadi energi,” ucapnya. (omy/aph)



