JAKARTA - Digitalisasi layanan perhajian semakin diperkuat. Jemaah asal Indonesia bisa segera merasakan layanan haji digital. Mulai dari manasik haji sampai tip perjalanan aman.
Layanan haji digital untuk jemaah Indonesia itu diwujudkan lewat kerja sama antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dengan Buzz ARVR, perusahaan digital dari Arab Saudi. Layanan haji digital nantinya bisa dinikmati jemaah setibanya di Saudi.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander mengatakan, haji digital dikemas lewat teknologi Augmented Reality, Virtual Reality, dan kecerdasan buatan. Dia mengatakan, kemitraan BPKH dengan Buzz ARVR memberikan manfaat nyata berupa layanan asisten virtual yang dapat diakses selama berada di Tanah Suci.
Layanan tersebut memungkinkan jemaah memperoleh berbagai panduan digital. Mulai dari lokasi, tip perjalanan, serta tata cara pelaksanaan ibadah secara interaktif. Sehingga memberikan pengalaman beribadah yang lebih terarah, aman, dan informatif.
"Kolaborasi ini diharapkan menjadi fondasi bagi pengembangan ekosistem layanan haji digital yang lebih luas, terintegrasi, dan berkelanjutan," katanya (12/11). Sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam ekosistem keuangan syariah global melalui inovasi layanan haji yang berorientasi pada kemaslahatan jemaah.
Penandatanganan kerja sama antara BPKH dengan Buzz ARVR dilakukan di rangkaian Haji Expo di Jeddah. Lebih lanjut Harry mengatakan, BPKH berkomitmen untuk berinovasi dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan jemaah haji dan umrah. "Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam menghadirkan pengalaman beribadah yang lebih tenang dan terarah melalui teknologi digital yang aman dan bermanfaat,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Buzz ARVR menyambut baik kerja sama dalam pelayanan haji digital itu. Mereka berkomitmen siap menghadirkan teknologi imersif yang memiliki nilai sosial dan spiritual tinggi.
“Kami sangat antusias dapat berkolaborasi dengan BPKH dalam menghadirkan inovasi digital yang berdampak langsung bagi Jemaah," kata CEO Buzz ARVR Beh Ee Ling. Dia mengatakan, teknologi ARVR dan AI mereka akan berperan layaknya asisten virtual. Sistem itu akan menemani jemaah selama menjalankan ibadah. Kemudian membantu jemaah menavigasi lokasi, memahami ritual, dan mengakses informasi penting dengan mudah.
Dia juga menambahkan bahwa teknologi tidak hanya berfungsi untuk hiburan. Tetapi dapat menjadi alat yang memperkuat makna dan kenyamanan dalam beribadah. (wan/oni)




