Loading...
Jumat Kliwon, 14 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
NasionalEkonomi BisnisFinansialKementerianSosok & Sisi LainInternasionalJawa Timur
Home
›Nasional

Kemenlu Gandeng UIII, Adakan Kongres Indonesianis Sedunia (KIS) ke-7 di Depok

Editor-Nasional
13 November 2025
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha C. Nasir (tengah) mengamati maket kampus UIII bersama rektor UIII Prof Jamhari Makruf (kiri) di Depok (12/11).
Klik untuk perbesar
Dok. UIII

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha C. Nasir (tengah) mengamati maket kampus UIII bersama rektor UIII Prof Jamhari Makruf (kiri) di Depok (12/11).

Hadapi Dunia yang Kian Morat Marit, Wamenlu Gelorakan ''Semangat Bandung''

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menggelar Kongres Indonesianis Sedunia (KIS) ke-7 di Depok (12-13/11). Kongres tersebut dibuka langsung Wamenlu Arrmanatha C. Nasir. Dalam pertemuan akbar itu, Arrmanatha menyoroti kondisi dunia yang semakin morat marit.

Mantan juru bicara Kemenlu itu menyampaikan, kondisi dunia saat ini berujung pada ketidakpastian lanskap global. Untuk mengatasinya, dia mengajak para Indonesianis kembali menggelorakan Semangat Bandung. Seperti diketahui Semangat Bandung merupakan salah satu hasil dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955 silam.

Arrmanatha menjelaskan beragam indikator ketidakpastian lanskap global. Salah satunya adalah perang yang tidak berujung di sejumlah negara. Kemudian, ketimpangan yang kian melebar hingga menurunnya kepercayaan antarbangsa. “Sahabat-sahabat Indonesia, di mana pun Anda berada di dunia saat ini, layar kita dipenuhi oleh gambaran konflik, persaingan, dan ketidakpastian," jelasnya.

Menurut dia, kondisi multilateralisme sedang mengalami kemunduran. Di sisi lain, proteksionisme sering kali digantikan oleh kepentingan diri sendiri. Ujungnya hanya negara-negara yang kuat dan bersatu, serta kerja sama internasional yang tulus, yang dapat terus menegakkan keadilan dan perdamaian.

"Adalah tanggung jawab kita bersama untuk menghidupkan kembali semangat solidaritas dan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan perdamaian dan pembangunan," tuturnya.

Arrmanatha mengatakan, Semangat Bandung yang lahir dari Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, terus menginspirasi negara-negara Global South. Semangat Bandung berhasil mewakili suara mereka yang terpinggirkan. Dia menegaskan, dipandu oleh Semangat Bandung, bangsa Indonesia dapat membangun tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.

Sementara itu, Rektor UIII Prof Jamhari Makruf menambahkan bahwa kongres tersebut mencerminkan mandat intelektual dan diplomatik universitas. Menurutnya, UIII didirikan dengan sebuah visi besar. Yaitu menjadi ruang dialog global yang menghubungkan Indonesia dengan dunia melalui pengetahuan.

“Semangat Bandung mengajarkan kita bahwa solidaritas dan keberanian berpikir adalah fondasi masa depan Global South," katanya. Melalui ajang KIS itu, UIII ingin memastikan bahwa Indonesia bukan hanya menjadi objek kajian. Tetapi juga menjadi subjek yang aktif membentuk percakapan global.

Baca Juga

Takut Kendaraan Mbrebet, Pengguna Motor dan Mobil Ramai-Ramai Pilih Antre di SPBU Swasta

Untuk diketahui, sejak kali pertama diselenggarakan pada 2018, KIS terus menjadi magnet bagi para akademisi, jurnalis, pendidik, hingga pelaku industri kreatif dari seluruh dunia. Selain memperluas wawasan mengenai Indonesia, forum ini juga menghasilkan beragam gagasan strategis untuk pembangunan nasional.

Salah satu capaian penting dari inisiatif ini adalah lahirnya Global Indonesianist Network (GIN). Sebuah platform digital yang diluncurkan pada 2024. Dalam perkembangannya, GIN telah memetakan hampir 500 Indonesianis di seluruh dunia. Serta membentuk ekosistem kolaboratif antara akademisi, peneliti, dan pembuat kebijakan dari dalam maupun luar negeri. (wan/oni)

Galeri Foto

Wamenlu Arrmanatha C. Nasir (kanan) bersama rektor UIII Prof. Jamhari Makruf di Depok (12/11).
Klik untuk perbesar
Dok. UIII

Wamenlu Arrmanatha C. Nasir (kanan) bersama rektor UIII Prof. Jamhari Makruf di Depok (12/11).

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Empat Hari, Enam Warga Meninggal Akibat Bencana

Jawa Timur
2

Capek di Perjalanan, Pemudik Nataru Boleh Istirahat di Masjid dan Musala

Kementerian
3

Inilah Para Pemenang Kompetisi Hackathon Sawit Nasional 2025

Nasional
4

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
5

Iuran 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Segera Diputihkan

Kementerian

Berita Terbaru

Imbas Skema Baru, Ada Daerah Tidak Dapat Kuota Haji

Imbas Skema Baru, Ada Daerah Tidak Dapat Kuota Haji

Nasional•16 menit yang lalu
Perkawinan Anak di Indonesia Belum Terbendung, Layanan PUSPAGA Belum Merata

Perkawinan Anak di Indonesia Belum Terbendung, Layanan PUSPAGA Belum Merata

Kementerian•1 jam yang lalu
Home
›Nasional
›Kemenlu Gandeng UIII, Adakan Kongres Indonesianis Sedunia (KIS) ke-7 di Depok
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha C. Nasir (tengah) mengamati maket kampus UIII bersama rektor UIII Prof Jamhari Makruf (kiri) di Depok (12/11).
Nasional

Kemenlu Gandeng UIII, Adakan Kongres Indonesianis Sedunia (KIS) ke-7 di Depok

Editor-13 November 2025
Klik untuk perbesar

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha C. Nasir (tengah) mengamati maket kampus UIII bersama rektor UIII Prof Jamhari Makruf (kiri) di Depok (12/11).

Dok. UIII

Bagikan artikel ini

Hadapi Dunia yang Kian Morat Marit, Wamenlu Gelorakan ''Semangat Bandung''

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menggelar Kongres Indonesianis Sedunia (KIS) ke-7 di Depok (12-13/11). Kongres tersebut dibuka langsung Wamenlu Arrmanatha C. Nasir. Dalam pertemuan akbar itu, Arrmanatha menyoroti kondisi dunia yang semakin morat marit.

Mantan juru bicara Kemenlu itu menyampaikan, kondisi dunia saat ini berujung pada ketidakpastian lanskap global. Untuk mengatasinya, dia mengajak para Indonesianis kembali menggelorakan Semangat Bandung. Seperti diketahui Semangat Bandung merupakan salah satu hasil dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955 silam.

Arrmanatha menjelaskan beragam indikator ketidakpastian lanskap global. Salah satunya adalah perang yang tidak berujung di sejumlah negara. Kemudian, ketimpangan yang kian melebar hingga menurunnya kepercayaan antarbangsa. “Sahabat-sahabat Indonesia, di mana pun Anda berada di dunia saat ini, layar kita dipenuhi oleh gambaran konflik, persaingan, dan ketidakpastian," jelasnya.

Menurut dia, kondisi multilateralisme sedang mengalami kemunduran. Di sisi lain, proteksionisme sering kali digantikan oleh kepentingan diri sendiri. Ujungnya hanya negara-negara yang kuat dan bersatu, serta kerja sama internasional yang tulus, yang dapat terus menegakkan keadilan dan perdamaian.

"Adalah tanggung jawab kita bersama untuk menghidupkan kembali semangat solidaritas dan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan perdamaian dan pembangunan," tuturnya.

Arrmanatha mengatakan, Semangat Bandung yang lahir dari Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, terus menginspirasi negara-negara Global South. Semangat Bandung berhasil mewakili suara mereka yang terpinggirkan. Dia menegaskan, dipandu oleh Semangat Bandung, bangsa Indonesia dapat membangun tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.

Sementara itu, Rektor UIII Prof Jamhari Makruf menambahkan bahwa kongres tersebut mencerminkan mandat intelektual dan diplomatik universitas. Menurutnya, UIII didirikan dengan sebuah visi besar. Yaitu menjadi ruang dialog global yang menghubungkan Indonesia dengan dunia melalui pengetahuan.

“Semangat Bandung mengajarkan kita bahwa solidaritas dan keberanian berpikir adalah fondasi masa depan Global South," katanya. Melalui ajang KIS itu, UIII ingin memastikan bahwa Indonesia bukan hanya menjadi objek kajian. Tetapi juga menjadi subjek yang aktif membentuk percakapan global.

Baca Juga

Takut Kendaraan Mbrebet, Pengguna Motor dan Mobil Ramai-Ramai Pilih Antre di SPBU Swasta

Untuk diketahui, sejak kali pertama diselenggarakan pada 2018, KIS terus menjadi magnet bagi para akademisi, jurnalis, pendidik, hingga pelaku industri kreatif dari seluruh dunia. Selain memperluas wawasan mengenai Indonesia, forum ini juga menghasilkan beragam gagasan strategis untuk pembangunan nasional.

Salah satu capaian penting dari inisiatif ini adalah lahirnya Global Indonesianist Network (GIN). Sebuah platform digital yang diluncurkan pada 2024. Dalam perkembangannya, GIN telah memetakan hampir 500 Indonesianis di seluruh dunia. Serta membentuk ekosistem kolaboratif antara akademisi, peneliti, dan pembuat kebijakan dari dalam maupun luar negeri. (wan/oni)

Galeri Foto

Wamenlu Arrmanatha C. Nasir (kanan) bersama rektor UIII Prof. Jamhari Makruf di Depok (12/11).
Klik untuk perbesar
Dok. UIII

Wamenlu Arrmanatha C. Nasir (kanan) bersama rektor UIII Prof. Jamhari Makruf di Depok (12/11).

Most Read

1

Empat Hari, Enam Warga Meninggal Akibat Bencana

Jawa Timur
2

Capek di Perjalanan, Pemudik Nataru Boleh Istirahat di Masjid dan Musala

Kementerian
3

Inilah Para Pemenang Kompetisi Hackathon Sawit Nasional 2025

Nasional
4

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
5

Iuran 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Segera Diputihkan

Kementerian

Berita Terbaru

Imbas Skema Baru, Ada Daerah Tidak Dapat Kuota Haji

Imbas Skema Baru, Ada Daerah Tidak Dapat Kuota Haji

Nasional•16 menit yang lalu
Perkawinan Anak di Indonesia Belum Terbendung, Layanan PUSPAGA Belum Merata

Perkawinan Anak di Indonesia Belum Terbendung, Layanan PUSPAGA Belum Merata

Kementerian•1 jam yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001