Loading...
Jumat Kliwon, 14 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
NasionalEkonomi BisnisFinansialKementerianSosok & Sisi LainInternasionalJawa Timur
Home
›Nasional

Kuota Pendidikan Profesi Guru Melonjak, Tunjangan Profesi Guru Dibayar Mulai 2026

Editor-Nasional
13 November 2025
PAPARAN: Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Amien Suyitno dalam kick off Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (12/11).
Klik untuk perbesar
Dok. Kemenag

PAPARAN: Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Amien Suyitno dalam kick off Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (12/11).

JAKARTA - Menyambut peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025, Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan sejumlah kabar baik untuk para pendidik. Yaitu kepastian pencairan tunjangan profesi guru (TPG). Bagi guru yang lulus pendidikan profesi guru (PPG) tahun ini, anggaran TPG-nya sudah siap dicairkan mulai tahun depan.

Kepastian pencairan TPG tersebut disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno dalam kick off HGN 2025 di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (12/11). Dia menyampaikan, tahun ini Kemenag mendapatkan alokasi TPG yang sangat besar. Yaitu 95 ribuan guru.

"Jumlah tersebut meningkat 1.000 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya," katanya. Suyitno menjelaskan, kuota PPG itu sangat penting. Sebab, guru yang berhasil lolos PPG berpeluang mendapatkan TPG. Syarat utama mendapatkan TPG memang memiliki sertifikat lulus PPG.

Suyitno mengatakan, bagi guru yang lulus PPG tahun ini, pembayaran TPG-nya dilakukan mulai tahun depan. Bagi guru PNS, besaran TPG sesuai gaji pokok. Sedangkan untuk guru non PNS, besaran TPG dipatok Rp 2 juta per bulan. Sebelumnya, besaran TPG untuk guru non PNS adalah Rp 1,5 juta per bulan. Kemudian dinaikkan Rp 500 ribu oleh Presiden Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, Suyitno mengatakan, tema HGN tahun ini adalah Teachers Day for All atau Hari Guru untuk Semua. Tema tersebut mencerminkan semangat inklusif dan lintas iman sesuai arahan Menag Nasaruddin Umar.

“Hari Guru tahun ini tidak hanya milik guru madrasah," tegasnya. Tetapi juga milik semua guru di Indonesia, lintas iman dan lintas lembaga. Suyitno menegaskan, semua guru berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

Kick off HGN 2025 itu juga dihadiri Menag Nasaruddin Umar. Dia mengingatkan bahwa guru bukan sekadar pengajar ilmu. Tetapi juga penyalur cahaya bagi jiwa manusia. “Guru bukan hanya mengisi pikiran, tetapi menumbuhkan kesadaran dan meluruskan jalan berpikir," jelasnya. Nasaruddin mengatakan, dalam pandangan Islam, guru adalah warasatul anbiya atau pewaris para nabi.

Dia juga menekankan pentingnya mengintegrasikan antara ilmu dan iman dalam dunia pendidikan. Imam besar Masjid Istiqlal itu menilai bahwa pendidikan yang hanya menekankan aspek kognitif tanpa spiritualitas akan kehilangan arah moral. (wan/oni)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Empat Hari, Enam Warga Meninggal Akibat Bencana

Jawa Timur
2

Capek di Perjalanan, Pemudik Nataru Boleh Istirahat di Masjid dan Musala

Kementerian
3

Inilah Para Pemenang Kompetisi Hackathon Sawit Nasional 2025

Nasional
4

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
5

Iuran 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Segera Diputihkan

Kementerian

Berita Terbaru

Pembentukan Ditjen Pesantren Didukung, tapi Tidak Boleh Intervensi Pesantren

Pembentukan Ditjen Pesantren Didukung, tapi Tidak Boleh Intervensi Pesantren

Nasional•8 menit yang lalu
Imbas Skema Baru, Ada Daerah Tidak Dapat Kuota Haji

Imbas Skema Baru, Ada Daerah Tidak Dapat Kuota Haji

Nasional•17 menit yang lalu
Home
›Nasional
›Kuota Pendidikan Profesi Guru Melonjak, Tunjangan Profesi Guru Dibayar Mulai 2026
PAPARAN: Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Amien Suyitno dalam kick off Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (12/11).
Nasional

Kuota Pendidikan Profesi Guru Melonjak, Tunjangan Profesi Guru Dibayar Mulai 2026

Editor-13 November 2025
Klik untuk perbesar

PAPARAN: Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Amien Suyitno dalam kick off Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (12/11).

Dok. Kemenag

Bagikan artikel ini

JAKARTA - Menyambut peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025, Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan sejumlah kabar baik untuk para pendidik. Yaitu kepastian pencairan tunjangan profesi guru (TPG). Bagi guru yang lulus pendidikan profesi guru (PPG) tahun ini, anggaran TPG-nya sudah siap dicairkan mulai tahun depan.

Kepastian pencairan TPG tersebut disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno dalam kick off HGN 2025 di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (12/11). Dia menyampaikan, tahun ini Kemenag mendapatkan alokasi TPG yang sangat besar. Yaitu 95 ribuan guru.

"Jumlah tersebut meningkat 1.000 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya," katanya. Suyitno menjelaskan, kuota PPG itu sangat penting. Sebab, guru yang berhasil lolos PPG berpeluang mendapatkan TPG. Syarat utama mendapatkan TPG memang memiliki sertifikat lulus PPG.

Suyitno mengatakan, bagi guru yang lulus PPG tahun ini, pembayaran TPG-nya dilakukan mulai tahun depan. Bagi guru PNS, besaran TPG sesuai gaji pokok. Sedangkan untuk guru non PNS, besaran TPG dipatok Rp 2 juta per bulan. Sebelumnya, besaran TPG untuk guru non PNS adalah Rp 1,5 juta per bulan. Kemudian dinaikkan Rp 500 ribu oleh Presiden Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, Suyitno mengatakan, tema HGN tahun ini adalah Teachers Day for All atau Hari Guru untuk Semua. Tema tersebut mencerminkan semangat inklusif dan lintas iman sesuai arahan Menag Nasaruddin Umar.

“Hari Guru tahun ini tidak hanya milik guru madrasah," tegasnya. Tetapi juga milik semua guru di Indonesia, lintas iman dan lintas lembaga. Suyitno menegaskan, semua guru berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

Kick off HGN 2025 itu juga dihadiri Menag Nasaruddin Umar. Dia mengingatkan bahwa guru bukan sekadar pengajar ilmu. Tetapi juga penyalur cahaya bagi jiwa manusia. “Guru bukan hanya mengisi pikiran, tetapi menumbuhkan kesadaran dan meluruskan jalan berpikir," jelasnya. Nasaruddin mengatakan, dalam pandangan Islam, guru adalah warasatul anbiya atau pewaris para nabi.

Dia juga menekankan pentingnya mengintegrasikan antara ilmu dan iman dalam dunia pendidikan. Imam besar Masjid Istiqlal itu menilai bahwa pendidikan yang hanya menekankan aspek kognitif tanpa spiritualitas akan kehilangan arah moral. (wan/oni)

Most Read

1

Empat Hari, Enam Warga Meninggal Akibat Bencana

Jawa Timur
2

Capek di Perjalanan, Pemudik Nataru Boleh Istirahat di Masjid dan Musala

Kementerian
3

Inilah Para Pemenang Kompetisi Hackathon Sawit Nasional 2025

Nasional
4

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
5

Iuran 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Segera Diputihkan

Kementerian

Berita Terbaru

Pembentukan Ditjen Pesantren Didukung, tapi Tidak Boleh Intervensi Pesantren

Pembentukan Ditjen Pesantren Didukung, tapi Tidak Boleh Intervensi Pesantren

Nasional•8 menit yang lalu
Imbas Skema Baru, Ada Daerah Tidak Dapat Kuota Haji

Imbas Skema Baru, Ada Daerah Tidak Dapat Kuota Haji

Nasional•17 menit yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001