Loading...
Sabtu Legi, 15 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
NasionalEkonomi BisnisFinansialKementerianSosok & Sisi LainInternasionalJawa Timur
Home
›Nasional

Suzuki Motor Corporation, Lomby Inc, dan 7-Eleven Kolaborasi Bikin Robot Kurir Canggih

Editor-Nasional
14 November 2025
OTONOM: CEO Lomby Inc
Tomoharu Uchiyama (kiri) bersama
Mizuki Okumura, perwakilan
Suzuki Motor Corporation,
memperlihatkan cara kerja robot
kurir LM-A akhir Oktober lal
Klik untuk perbesar
JUNEKA SM/JAWA POS

OTONOM: CEO Lomby Inc Tomoharu Uchiyama (kiri) bersama Mizuki Okumura, perwakilan Suzuki Motor Corporation, memperlihatkan cara kerja robot kurir LM-A akhir Oktober lal

Jarak Pengantaran Radius 2 Km, Bisa Deteksi Rambu Lalu Lintas saat Menyeberang

Juneka Subaihul Mufid, Tokyo

Di depan minimarket 7- Eleven Minami-Osawa, Kota Hachioji, Tokyo, terparkir dua unit robot kurir bernama Lomby Autonomous (LM-A). Bentuknya sekilas seperti kulkas mini setinggi 47 sentimeter dengan empat roda. Robot hasil kolaborasi Suzuki Motor Corporation, Lomby Inc, dan 7-Eleven Inc itu bersiap menerima pesanan layanan 7Now ke pelanggan.

Pada Selasa (28/10) siang dua pekan lalu, Jawa Pos turut menyaksikan robot yang beroperasi penuh secara otonom itu. Honda Kazuya, seorang pelanggan minimarket, memesan melalui aplikasi di ponselnya dan memilih pengantaran dengan robot yang dikembangkan sejak 2022 tersebut. Pegawai swalayan mini kemudian mengambil barang pesanan dan meletakkannya di dalam LM-A.

Robot tersebut lalu berjalan sendiri di jalur pedestrian selebar 2–3 meter untuk mencari rute sesuai tujuan. Ia bisa memindai keadaan sekitar karena memiliki sensor dan radar yang digerakkan oleh energi listrik.

Suzuki menyediakan basis unit mobilitas elektrik yang dibangun berdasarkan teknologi kursi roda listrik (electric wheelchair) yang telah teruji tangguh. Basis ini menjamin suspensi yang stabil dan aman— vital untuk manuver di area berbukit, tanjakan, dan permukaan tidak rata—sekaligus memastikan keamanan barang yang diantar. Sementara itu, Lomby Inc mengembangkan bagian atas termasuk sensor dan sistem kerjanya.

”Menggunakan teknologi yang sudah kami miliki, kami berkolaborasi dengan partner yang ingin mencari solusi masalah sosial. Di sini, orang tua banyak sekali, bayi sedikit. Proyek ini ditujukan untuk itu,” jelas Mizuki Okumura, perwakilan Business Planning Department Suzuki New Mobility Service Division yang ditemui di Minami-Osawa.

Dari badan robot yang berjalan itu terdengar “chui shite kudasai”, yang berarti mohon perhatiannya, hampir sepanjang jalan. Saat ada orang yang lewat di dekatnya, robot berhenti sejenak, lalu beranjak lagi ketika jalan di depannya kosong.

Semua itu berkat sensor, kamera 360, dan radar. Berbagai piranti tersebut membuatnya bisa mendeteksi lampu lalu lintas. Saat lampu merah, robot akan berhenti di belakang garis. Saat hijau, robot berjalan di zebra cross.

Baca Juga

Takut Kendaraan Mbrebet, Pengguna Motor dan Mobil Ramai-Ramai Pilih Antre di SPBU Swasta

Dilengkapi Peta Lengkap

Robot itu memiliki peta lengkap wilayah Minami-Osawa, termasuk turunan dan tanjakan. Ia bisa menanjak sekitar 10 derajat di jembatan penyeberangan, turun pelan, lalu kembali ke trotoar.

CEO Lomby Inc Tomoharu Uchiyama mengungkapkan bahwa peta dasar Minami-Osawa didapatkan dari data pemerintah. Namun, mereka membuat sendiri detail jalur yang harus dilewati robot tersebut.

“Penduduk di sini banyak lansia dan banyak bukit. Sulit membawa barang dari atas ke bawah. Robot ini gebrakan kami,” ujar Uchiyama yang ditemui di kantornya di Minami-Osawa.

Jarak pengantaran robot kurir LM-A generasi kelima itu mencakup radius dua kilometer (km) dari dua minimarket yang bekerja sama. Kecepatan maksimal 6 km/jam dan hanya boleh berjalan di trotoar. Waktu pengantaran sekitar 30 menit dengan biaya sekali antar 330 yen atau sekitar Rp 35 ribu.

”Yang dipesan biasanya makan siang, makanan segar, hingga side dish,” ungkap Uchiyama.

Sejak beroperasi pada Mei 2025, robot LM-A itu sudah cukup sering dipesan untuk pengantaran barang. Angka pastinya belum dibuka oleh pihak minimarket, tetapi Uchiyama menyebut sekitar 30 persen.

”Di sekitar kawasan ini ada 25 ribuan keluarga yang bisa dijangkau,” jelas dia.

Uchiyama menambahkan, robot yang telah sampai generasi kelima itu masih terus dikembangkan. Misalnya, agar bisa menghindar bila ada orang yang kebetulan bekerja di trotoar. Untuk sementara, bila ada kendala, operator dapat mengendalikannya dari jarak jauh.

Biaya pengembangan untuk satu unit bisa mencapai 2 juta yen atau sekitar Rp 217 juta. ”Ke depan, kami juga punya proyek untuk LM-P, untuk pengantaran orang,” ungkap Uchiyama.

Persoalan Keseharian

Teknologi yang dikembangkan oleh Suzuki Motor Corporation dan Lomby Inc itu bukanlah percobaan yang muncul dari ruang hampa, sekadar untuk mengeksplorasi kecanggihan teknologi. Sebaliknya, proyek ini berangkat dari persoalan keseharian masyarakat, terutama untuk mengatasi populasi Jepang yang makin didominasi para lansia.

Setelah sekitar 20 menit, robot LM-A akhirnya berhenti di tempat yang telah ditentukan sesuai aplikasi. Kazuya, yang memesan pengantaran melalui robot itu, mendekatkan ponsel untuk memindai kode. Tempat penyimpanan pun terbuka otomatis. Kazuya mengambil pesanannya berupa aneka makanan kecil. Lantas, tempat penyimpanan tertutup kembali secara otomatis.

Baca Juga

Inilah Para Pemenang Kompetisi Hackathon Sawit Nasional 2025

Sekali lagi, robot yang juga dipamerkan di Japan Mobility Show 2025 itu berhasil menuntaskan misinya sebagai kurir. Apakah akan mengancam para kurir makanan? Mungkin iya di masa mendatang. Namun, Uchiyama menyatakan, masih dibutuhkan pengembangan agar bisa diproduksi massal. ”Mudah-mudahan secepatnya,” katanya. (*/ttg)

Galeri Foto

ROBOT KURIR: Robot Lomby parkir di depan minimarket di Minami-Osawa, Tokyo (28/10),
Klik untuk perbesar
1 / 2
JUNEKA SM/JAWA POS

ROBOT KURIR: Robot Lomby parkir di depan minimarket di Minami-Osawa, Tokyo (28/10),

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Empat Hari, Enam Warga Meninggal Akibat Bencana

Jawa Timur
2

Capek di Perjalanan, Pemudik Nataru Boleh Istirahat di Masjid dan Musala

Kementerian
3

Inilah Para Pemenang Kompetisi Hackathon Sawit Nasional 2025

Nasional
4

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
5

Iuran 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Segera Diputihkan

Kementerian

Berita Terbaru

Kemendag Dorong Reformasi Logistik

Kemendag Dorong Reformasi Logistik

Ekonomi Bisnis•1 jam yang lalu
Pembentukan Ditjen Pesantren Didukung, tapi Tidak Boleh Intervensi Pesantren

Pembentukan Ditjen Pesantren Didukung, tapi Tidak Boleh Intervensi Pesantren

Nasional•3 jam yang lalu
Home
›Nasional
›Suzuki Motor Corporation, Lomby Inc, dan 7-Eleven Kolaborasi Bikin Robot Kurir Canggih
OTONOM: CEO Lomby Inc
Tomoharu Uchiyama (kiri) bersama
Mizuki Okumura, perwakilan
Suzuki Motor Corporation,
memperlihatkan cara kerja robot
kurir LM-A akhir Oktober lal
Nasional

Suzuki Motor Corporation, Lomby Inc, dan 7-Eleven Kolaborasi Bikin Robot Kurir Canggih

Editor-14 November 2025
Klik untuk perbesar

OTONOM: CEO Lomby Inc Tomoharu Uchiyama (kiri) bersama Mizuki Okumura, perwakilan Suzuki Motor Corporation, memperlihatkan cara kerja robot kurir LM-A akhir Oktober lal

JUNEKA SM/JAWA POS

Bagikan artikel ini

Jarak Pengantaran Radius 2 Km, Bisa Deteksi Rambu Lalu Lintas saat Menyeberang

Juneka Subaihul Mufid, Tokyo

Di depan minimarket 7- Eleven Minami-Osawa, Kota Hachioji, Tokyo, terparkir dua unit robot kurir bernama Lomby Autonomous (LM-A). Bentuknya sekilas seperti kulkas mini setinggi 47 sentimeter dengan empat roda. Robot hasil kolaborasi Suzuki Motor Corporation, Lomby Inc, dan 7-Eleven Inc itu bersiap menerima pesanan layanan 7Now ke pelanggan.

Pada Selasa (28/10) siang dua pekan lalu, Jawa Pos turut menyaksikan robot yang beroperasi penuh secara otonom itu. Honda Kazuya, seorang pelanggan minimarket, memesan melalui aplikasi di ponselnya dan memilih pengantaran dengan robot yang dikembangkan sejak 2022 tersebut. Pegawai swalayan mini kemudian mengambil barang pesanan dan meletakkannya di dalam LM-A.

Robot tersebut lalu berjalan sendiri di jalur pedestrian selebar 2–3 meter untuk mencari rute sesuai tujuan. Ia bisa memindai keadaan sekitar karena memiliki sensor dan radar yang digerakkan oleh energi listrik.

Suzuki menyediakan basis unit mobilitas elektrik yang dibangun berdasarkan teknologi kursi roda listrik (electric wheelchair) yang telah teruji tangguh. Basis ini menjamin suspensi yang stabil dan aman— vital untuk manuver di area berbukit, tanjakan, dan permukaan tidak rata—sekaligus memastikan keamanan barang yang diantar. Sementara itu, Lomby Inc mengembangkan bagian atas termasuk sensor dan sistem kerjanya.

”Menggunakan teknologi yang sudah kami miliki, kami berkolaborasi dengan partner yang ingin mencari solusi masalah sosial. Di sini, orang tua banyak sekali, bayi sedikit. Proyek ini ditujukan untuk itu,” jelas Mizuki Okumura, perwakilan Business Planning Department Suzuki New Mobility Service Division yang ditemui di Minami-Osawa.

Dari badan robot yang berjalan itu terdengar “chui shite kudasai”, yang berarti mohon perhatiannya, hampir sepanjang jalan. Saat ada orang yang lewat di dekatnya, robot berhenti sejenak, lalu beranjak lagi ketika jalan di depannya kosong.

Semua itu berkat sensor, kamera 360, dan radar. Berbagai piranti tersebut membuatnya bisa mendeteksi lampu lalu lintas. Saat lampu merah, robot akan berhenti di belakang garis. Saat hijau, robot berjalan di zebra cross.

Baca Juga

Takut Kendaraan Mbrebet, Pengguna Motor dan Mobil Ramai-Ramai Pilih Antre di SPBU Swasta

Dilengkapi Peta Lengkap

Robot itu memiliki peta lengkap wilayah Minami-Osawa, termasuk turunan dan tanjakan. Ia bisa menanjak sekitar 10 derajat di jembatan penyeberangan, turun pelan, lalu kembali ke trotoar.

CEO Lomby Inc Tomoharu Uchiyama mengungkapkan bahwa peta dasar Minami-Osawa didapatkan dari data pemerintah. Namun, mereka membuat sendiri detail jalur yang harus dilewati robot tersebut.

“Penduduk di sini banyak lansia dan banyak bukit. Sulit membawa barang dari atas ke bawah. Robot ini gebrakan kami,” ujar Uchiyama yang ditemui di kantornya di Minami-Osawa.

Jarak pengantaran robot kurir LM-A generasi kelima itu mencakup radius dua kilometer (km) dari dua minimarket yang bekerja sama. Kecepatan maksimal 6 km/jam dan hanya boleh berjalan di trotoar. Waktu pengantaran sekitar 30 menit dengan biaya sekali antar 330 yen atau sekitar Rp 35 ribu.

”Yang dipesan biasanya makan siang, makanan segar, hingga side dish,” ungkap Uchiyama.

Sejak beroperasi pada Mei 2025, robot LM-A itu sudah cukup sering dipesan untuk pengantaran barang. Angka pastinya belum dibuka oleh pihak minimarket, tetapi Uchiyama menyebut sekitar 30 persen.

”Di sekitar kawasan ini ada 25 ribuan keluarga yang bisa dijangkau,” jelas dia.

Uchiyama menambahkan, robot yang telah sampai generasi kelima itu masih terus dikembangkan. Misalnya, agar bisa menghindar bila ada orang yang kebetulan bekerja di trotoar. Untuk sementara, bila ada kendala, operator dapat mengendalikannya dari jarak jauh.

Biaya pengembangan untuk satu unit bisa mencapai 2 juta yen atau sekitar Rp 217 juta. ”Ke depan, kami juga punya proyek untuk LM-P, untuk pengantaran orang,” ungkap Uchiyama.

Persoalan Keseharian

Teknologi yang dikembangkan oleh Suzuki Motor Corporation dan Lomby Inc itu bukanlah percobaan yang muncul dari ruang hampa, sekadar untuk mengeksplorasi kecanggihan teknologi. Sebaliknya, proyek ini berangkat dari persoalan keseharian masyarakat, terutama untuk mengatasi populasi Jepang yang makin didominasi para lansia.

Setelah sekitar 20 menit, robot LM-A akhirnya berhenti di tempat yang telah ditentukan sesuai aplikasi. Kazuya, yang memesan pengantaran melalui robot itu, mendekatkan ponsel untuk memindai kode. Tempat penyimpanan pun terbuka otomatis. Kazuya mengambil pesanannya berupa aneka makanan kecil. Lantas, tempat penyimpanan tertutup kembali secara otomatis.

Baca Juga

Inilah Para Pemenang Kompetisi Hackathon Sawit Nasional 2025

Sekali lagi, robot yang juga dipamerkan di Japan Mobility Show 2025 itu berhasil menuntaskan misinya sebagai kurir. Apakah akan mengancam para kurir makanan? Mungkin iya di masa mendatang. Namun, Uchiyama menyatakan, masih dibutuhkan pengembangan agar bisa diproduksi massal. ”Mudah-mudahan secepatnya,” katanya. (*/ttg)

Galeri Foto

ROBOT KURIR: Robot Lomby parkir di depan minimarket di Minami-Osawa, Tokyo (28/10),
Klik untuk perbesar
1 / 2
JUNEKA SM/JAWA POS

ROBOT KURIR: Robot Lomby parkir di depan minimarket di Minami-Osawa, Tokyo (28/10),

Most Read

1

Empat Hari, Enam Warga Meninggal Akibat Bencana

Jawa Timur
2

Capek di Perjalanan, Pemudik Nataru Boleh Istirahat di Masjid dan Musala

Kementerian
3

Inilah Para Pemenang Kompetisi Hackathon Sawit Nasional 2025

Nasional
4

Produsen Smartphone Tiongkok Incar Market Gaming di Jawa Timur

Ekonomi Bisnis
5

Iuran 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Segera Diputihkan

Kementerian

Berita Terbaru

Kemendag Dorong Reformasi Logistik

Kemendag Dorong Reformasi Logistik

Ekonomi Bisnis•1 jam yang lalu
Pembentukan Ditjen Pesantren Didukung, tapi Tidak Boleh Intervensi Pesantren

Pembentukan Ditjen Pesantren Didukung, tapi Tidak Boleh Intervensi Pesantren

Nasional•3 jam yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001