Setiap mobil memiliki bobot maksimal. Kebiasaan memaksimalkan angkutan biasanya muncul saat perjalanan jauh seperti liburan.
Mobil kerap diisi penuh saat keluarga bepergian jauh atau liburan. Baik itu dalam kabin maupun tambahan roof box di atas mobil terisi barang bawaan. Mungkin tak ada celah kosong lagi dalam kabin. Semua kompartemen dalam mobil terisi penuh. Kondisi tersebut adalah salah dan fatal mobil dan keselamatan penumpang.
Perlu diingat, meski memiliki bagasi lapang, tiap mobil memiliki bobot maksimal. Kenyamanan adalah faktor lain yang akan terdampak jika abai akan hal itu. Sebenarnya, pemilik mobil kerap lalai bila bicara barang bawaan. Terutama akan peraturan untuk setiap jenis mobil yang dicantumkan pada buku panduan.
Setiap mobil atau kendaraan mempunyai keterbatasan daya angkut sesuai peruntukan. Mobil yang overload akan sulit dikendalikan. Mulai mudah limbung, tidak kuat menanjak, konsumsi BBM boros, dan bahkan gagal berhenti.
Distribusi beban berpengaruh pada stabilitas kendaraan. Pastikan beban tersebar merata dan tidak terlalu berat di satu sisi untuk menjaga handling yang baik.
Memahami daya angkut mobil dan cara menghitungnya sangat penting untuk menjaga keselamatan, performa, dan efisiensi kendaraan. Anda dapat menghindari potensi kerusakan pada mobil serta mengurangi risiko kecelakaan dengan mengetahui batas kapasitas angkut.
Pemakaian roof rail pun ada aturan mainnya. Beban yang dianjurkan pada atap mobil tidak lebih dari 70–73 kg. Apabila lebih maka bisa membuat atap mengalami deformasi. Ada dampak jangka panjang dan jangka pendek jika Anda tidak memperhatikan beban yang diangkut di mobil.
Dampak Jangka Pendek
Beban yang terlalu berat pada mobil akan menyebabkan pemborosan konsumsi bahan bakar. Beban yang terlalu berat dapat membuat kerja mesin meningkat. Mengatur bobot barang bawaan dapat menghemat konsumsi bahan bakar Anda. Dampak jangka pendek lainnya adalah diberhentikan petugas lalu-lintas atau polisi untuk ditilang. Banyak dijumpai ketika libur panjang di atas mobil pribadi tersusun banyak barang yang ikat.
Dampak lainnya adalah kenyamanan penumpang atau driver akan berkurang dengan adanya beban yang terlalu berat. Sebab, bawaan yang terlalu banyak akan memakan tempat yang seharusnya tidak untuk barang. Misalnya, bagian lantai akan merasa sempit dan tidak nyaman.
Baca Juga
SUV Listrik Kedua dari Porsche Segera Hadir, Siapkan Dua Momen Perdana untuk Cayenne Electric
Efek Jangka Panjang
Dampak jangka panjang yang pertama apabila membawa beban terlalu berat pada mobil adalah berpotensi merusak ban dan velg. Kendaraan yang sering membawa muatan berlebihan akan membuat ban kendaraan lebih cepat habis. Selain itu, apabila Anda menggunakan ban yang aus atau tipis tersebut akan berpotensi membuat pelek mobil penyok.
Efek lain yang dapat dirasakan dengan membawa beban berlebih adalah merusak komponen kaki-kaki mobil atau understeels mobil. Sering membawa beban yang overload dapat membuat daya tahan understeel pada mobil rawan patah karena tidak kuat menahan beban. kerusakan kaki kaki mobil seperti itu umumnya terjadi pada shock absorber dan per atau spring mobil.
Hal lain yang dapat muncul karena membawa beban terlalu berat adalah manuver mobil yang berkurang dan jarak tempuh lama. Apabila beban mobil terlalu banyak, sudah pasti mobil akan susah cari titik keseimbangan saat di tikungan. Hal itu akan berpengaruh pada jarak tempuh yang semakin lama. (dl)



