Loading...
Sabtu Legi, 15 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Otomotif
Home
›Otomotif

Risiko Besar, Menggunakan Oli Mobil untuk Motor, Performa Juga Tidak Lebih Baik

Editor-Otomotif
14 Juli 2024
Risiko Besar, Menggunakan Oli Mobil untuk Motor, Performa Juga Tidak Lebih Baik
Klik untuk perbesar
gambar oleh AI

Sangat tidak disarankan menggunakan oli mesin mobil untuk motor. Terutama motor dengan kopling basah. Sebab, hal itu dapat menyebabkan kopling selip akibat adanya zat aditiffriction modifier pada oli mobil. Selain itu, oli mobil dapat menyebabkan keausan mesin lebih cepat. Penyebabnya karena dirancang untuk kondisi kerja motor yang memiliki RPM lebih tinggi dan panas lebih ekstrem. Penggunaan oli mobil untuk serta berisiko merusak komponen mesin lain seiring waktu.

Sekilas terlihat sama, cairan kental warna cokelat keemasan yang fungsinya melumasi mesin. Namun, meskipun mempunyai fungsi dasar sebagai pelumas, formulasi dan tujuan diciptakannya oli mobil dan oli motor berbeda. Setiap jenis oli ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari mesin kendaraan masing-masing.

Punya Cara Kerja Berbeda

Mesin mobil dan mesin motor punya cara kerja berbeda. Jadi, otomatis asupan oli juga harus disesuaikan agar mesin bisa bekerja optimal dan awet. Perbedaan mendasar terletak pada komposisi bahan campurannya. Zat aditif memiliki perbedaan mencolok. Oli mobil, apalagi yang modern, kerap mengandung friction modifier lumayan tinggi.

Aditif tersebut sangat bagus untuk mengurangi gesekan di mesin mobil yang umumnya terpisah dari transmisi dan kopling (khususnya mobil manual dan sebagian otomatis).

Sedangkan motor bebek dan motor sport (yang pakai transmisi manual) menggunakan sistem kopling basah atau kopling terendam oli mesin.

Nah, friction modifier pada oli mobil justru membuat kopling basah jadi licin alias selip! Selain itu, motor yang bekerja di suhu dan RPM lebih tinggi butuh oli dengan kemampuan menetralkan asam sisa pembakaran yang lebih kuat. Hal itu terlihat dari nilai total base number (TBN) yang umumnya lebih tinggi pada oli motor dibanding oli mobil.

Pakem Tidak Sama

Standarisasi kualitas oli juga beda pakem. Oli mobil biasanya mengacu pada standar API (American Petroleum Institute) atau ACEA (European Automobile Manufacturers’ Association) yang fokus pada proteksi mesin dan efisiensi bahan bakar. Sedangkan oli motor punya standar khusus dari JASO (Japanese Automotive Standards Organization).

Baca Juga

SUV Listrik Kedua dari Porsche Segera Hadir, Siapkan Dua Momen Perdana untuk Cayenne Electric

JASO punya klasifikasi JASO MA atau MA2 untuk motor dengan kopling basah (menjamin tingkat gesekan yang pas agar kopling tidak selip). JASO MB untuk motor matic yang koplingnya kering memerlukan tingkat gesekan lebih rendah untuk efisiensi bahan bakar. Jadi, oli mobil yang tidak punya standar JASO MA/MA2 jelas tidak cocok untuk motor berkopling basah.

Hindari Risiko Lebih Besar

Meskipun kelihatannya sepele atau mungkin ada yang berhasil tanpa masalah serius, risikonya terlalu besar dibanding keuntungannya. Apalagi secara performa tidak ada keuntungan sama sekali. Justru sebaliknya. Banyak sekali hal-hal riskan yang dapat merugikan pemilik motor. Oli yang sudah dirancang untuk motor masih menjadi nutrisi terbaik bagi mesin.

Ini bukan hanya soal menjaga mesin tidak macet, tapi investasi jangka panjang untuk memastikan performa motor tetap prima, tarikan enteng, dan perpindahan gigi mulus untuk motor manual. Yang paling penting adalah menjaga komponen vital mesin dari keausan dini dan potensi kerusakan yang mahal. (*)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

TOYOTA GAZOO Racing Indonesia Cetak Sejarah Baru: Sapu Bersih 6 Gelar Juara Nasional Slalom 2025 bersama New Agya GR Sport

Otomotif
2

Darion Jadi Lini Produk Wuling Pertama di Indonesia yang Menggunakan Platform Baru

Otomotif
3

BYD Lanjutkan Ekspansi ke Kawasan Timur Melalui GIIAS Makassar 2025

Otomotif
4

Astra Isuzu Tambah Outlet di Kendari, Siap Layani Sektor Pertambangan dan Agribisnis

Otomotif
5

Harley-Davidson Siap Hadirkan Asia Harley Days 2025 Bersama Singha® Soda di Midwinter, Khao Yai, Thailand

Otomotif

Berita Terbaru

SUV Listrik Kedua dari Porsche Segera Hadir, Siapkan Dua Momen Perdana untuk Cayenne Electric

SUV Listrik Kedua dari Porsche Segera Hadir, Siapkan Dua Momen Perdana untuk Cayenne Electric

Otomotif•2 menit yang lalu
Astra Isuzu Tambah Outlet di Kendari, Siap Layani Sektor Pertambangan dan Agribisnis

Astra Isuzu Tambah Outlet di Kendari, Siap Layani Sektor Pertambangan dan Agribisnis

Otomotif•2 jam yang lalu
Home
›Otomotif
›Risiko Besar, Menggunakan Oli Mobil untuk Motor, Performa Juga Tidak Lebih Baik
Risiko Besar, Menggunakan Oli Mobil untuk Motor, Performa Juga Tidak Lebih Baik
Otomotif

Risiko Besar, Menggunakan Oli Mobil untuk Motor, Performa Juga Tidak Lebih Baik

Editor-14 Juli 2024
Klik untuk perbesar

gambar oleh AI

Bagikan artikel ini

Sangat tidak disarankan menggunakan oli mesin mobil untuk motor. Terutama motor dengan kopling basah. Sebab, hal itu dapat menyebabkan kopling selip akibat adanya zat aditiffriction modifier pada oli mobil. Selain itu, oli mobil dapat menyebabkan keausan mesin lebih cepat. Penyebabnya karena dirancang untuk kondisi kerja motor yang memiliki RPM lebih tinggi dan panas lebih ekstrem. Penggunaan oli mobil untuk serta berisiko merusak komponen mesin lain seiring waktu.

Sekilas terlihat sama, cairan kental warna cokelat keemasan yang fungsinya melumasi mesin. Namun, meskipun mempunyai fungsi dasar sebagai pelumas, formulasi dan tujuan diciptakannya oli mobil dan oli motor berbeda. Setiap jenis oli ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari mesin kendaraan masing-masing.

Punya Cara Kerja Berbeda

Mesin mobil dan mesin motor punya cara kerja berbeda. Jadi, otomatis asupan oli juga harus disesuaikan agar mesin bisa bekerja optimal dan awet. Perbedaan mendasar terletak pada komposisi bahan campurannya. Zat aditif memiliki perbedaan mencolok. Oli mobil, apalagi yang modern, kerap mengandung friction modifier lumayan tinggi.

Aditif tersebut sangat bagus untuk mengurangi gesekan di mesin mobil yang umumnya terpisah dari transmisi dan kopling (khususnya mobil manual dan sebagian otomatis).

Sedangkan motor bebek dan motor sport (yang pakai transmisi manual) menggunakan sistem kopling basah atau kopling terendam oli mesin.

Nah, friction modifier pada oli mobil justru membuat kopling basah jadi licin alias selip! Selain itu, motor yang bekerja di suhu dan RPM lebih tinggi butuh oli dengan kemampuan menetralkan asam sisa pembakaran yang lebih kuat. Hal itu terlihat dari nilai total base number (TBN) yang umumnya lebih tinggi pada oli motor dibanding oli mobil.

Pakem Tidak Sama

Standarisasi kualitas oli juga beda pakem. Oli mobil biasanya mengacu pada standar API (American Petroleum Institute) atau ACEA (European Automobile Manufacturers’ Association) yang fokus pada proteksi mesin dan efisiensi bahan bakar. Sedangkan oli motor punya standar khusus dari JASO (Japanese Automotive Standards Organization).

Baca Juga

SUV Listrik Kedua dari Porsche Segera Hadir, Siapkan Dua Momen Perdana untuk Cayenne Electric

JASO punya klasifikasi JASO MA atau MA2 untuk motor dengan kopling basah (menjamin tingkat gesekan yang pas agar kopling tidak selip). JASO MB untuk motor matic yang koplingnya kering memerlukan tingkat gesekan lebih rendah untuk efisiensi bahan bakar. Jadi, oli mobil yang tidak punya standar JASO MA/MA2 jelas tidak cocok untuk motor berkopling basah.

Hindari Risiko Lebih Besar

Meskipun kelihatannya sepele atau mungkin ada yang berhasil tanpa masalah serius, risikonya terlalu besar dibanding keuntungannya. Apalagi secara performa tidak ada keuntungan sama sekali. Justru sebaliknya. Banyak sekali hal-hal riskan yang dapat merugikan pemilik motor. Oli yang sudah dirancang untuk motor masih menjadi nutrisi terbaik bagi mesin.

Ini bukan hanya soal menjaga mesin tidak macet, tapi investasi jangka panjang untuk memastikan performa motor tetap prima, tarikan enteng, dan perpindahan gigi mulus untuk motor manual. Yang paling penting adalah menjaga komponen vital mesin dari keausan dini dan potensi kerusakan yang mahal. (*)

Most Read

1

TOYOTA GAZOO Racing Indonesia Cetak Sejarah Baru: Sapu Bersih 6 Gelar Juara Nasional Slalom 2025 bersama New Agya GR Sport

Otomotif
2

Darion Jadi Lini Produk Wuling Pertama di Indonesia yang Menggunakan Platform Baru

Otomotif
3

BYD Lanjutkan Ekspansi ke Kawasan Timur Melalui GIIAS Makassar 2025

Otomotif
4

Astra Isuzu Tambah Outlet di Kendari, Siap Layani Sektor Pertambangan dan Agribisnis

Otomotif
5

Harley-Davidson Siap Hadirkan Asia Harley Days 2025 Bersama Singha® Soda di Midwinter, Khao Yai, Thailand

Otomotif

Berita Terbaru

SUV Listrik Kedua dari Porsche Segera Hadir, Siapkan Dua Momen Perdana untuk Cayenne Electric

SUV Listrik Kedua dari Porsche Segera Hadir, Siapkan Dua Momen Perdana untuk Cayenne Electric

Otomotif•2 menit yang lalu
Astra Isuzu Tambah Outlet di Kendari, Siap Layani Sektor Pertambangan dan Agribisnis

Astra Isuzu Tambah Outlet di Kendari, Siap Layani Sektor Pertambangan dan Agribisnis

Otomotif•2 jam yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001