Loading...
Jumat Kliwon, 14 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Wisata
Home
›Wisata

Ulun Danu Beratan, Pura ’’Terapung’’ Ikon Pulau Dewata

Editor-Wisata
12 November 2025
SIMBOL KEBANGGAAN: Rombongan wisatawan mancanegara berkerumun di depan pura utama di area Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali.
Klik untuk perbesar
Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

SIMBOL KEBANGGAAN: Rombongan wisatawan mancanegara berkerumun di depan pura utama di area Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali.

Pura Ulun Danu Beratan amat unik. Seolah mengapung di atas air di tengah danau. Dikelilingi taman bunga, pura yang menjadi ikon Pulau Bali tersebut sangat cocok untuk rekreasi dan relaksasi.

--

Pemandangan menakjubkan akan langsung menyambut wisatawan begitu masuk Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan di Kabupaten Tabanan, Bali. Permukaan danau yang tenang seperti cermin raksasa memantulkan bayangan pura, langit biru, serta pegunungan yang mengelilinginya.

Saat pagi, kabut tipis turun perlahan dari perbukitan, menutupi danau dan pura. Menciptakan suasana mistis dan romantis yang menenangkan jiwa.

Pura utama berdiri di atas sebuah pulau kecil di tengah danau. Saat air danau naik, dasar pura akan tertutup air sehingga pura tampak terapung di permukaan danau. Fenomena itu menciptakan ilusi visual yang memesona, seakan-akan pura itu adalah tempat suci yang terpisah dari dunia fana, mengapung di antara bumi dan langit.

Ulun Danu Beratan tidak hanya indah karena alamnya, tetapi juga karena arsitektur tradisional Bali yang penuh detail dan makna spiritual. Bangunan-bangunan pura memiliki atap meru (menara bertingkat) yang terbuat dari ijuk hitam. Ketinggian tingkatnya pun berbeda-beda, mulai 3 hingga 11 tingkat. Meru tersebut melambangkan pemujaan terhadap dewa-dewa dalam ajaran Hindu Bali.

Taman Flora

Area pura dikelilingi taman flora seluas 5 hektare yang dirancang dengan estetika Bali klasik. Bunga kemboja putih tumbuh di dekat gerbang masuk. Aglaonema dan caladium dengan daun merah-hijau mencolok ditata rapi di sepanjang jalur setapak.

Pada musim semi (Mei–Juli), bunga sakura Bali (cherry blossom lokal) mekar di sudut taman. Menciptakan taburan pink lembut yang jarang ditemukan di tempat lain.

Di sisi barat pura, ada taman air teratai yang luas. Bunga teratai raksasa (Nelumbo nucifera) membuka kelopaknya hanya saat pagi, lalu menutup kembali saat matahari naik.

Gambar di Uang

Pura Ulun Danu Beratan menjadi gambar di bagian belakang uang kertas pecahan Rp 50.000 (emisi 2016 dan masih berlaku hingga sekarang). Pura itu digambarkan dengan latar pegunungan serta tarian khas Bali, Tari Legong. Di sisi depannya terdapat gambar pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai.

Baca Juga

Upaya Komunitas-Tokoh Masyarakat Menjaga Relevansi Peringatan Hari Pahlawan

Bank Indonesia memilih gambar berdasar pertimbangan nilai sejarah, budaya, dan simbol kebangsaan. Ulun Danu Beratan dipilih karena menjadi representasi dan kebesaran budaya Bali. Yaitu mencerminkan konsep Trihita Karana, filosofi hidup masyarakat Bali yang mengajarkan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan sesama (pawongan), dan manusia dengan alam (palemahan).

Ritual Penyucian Sumber Air

Dalam budaya Bali, air merupakan sumber kehidupan. Ulun Danu Berantan pun dipercaya sebagai pusat kesuburan karena mengaliri ribuan hektare lahan pertanian.

Karena itu, pura tersebut menjadi tempat masyarakat untuk melakukan sejumlah ritual guna memohon keseimbangan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Salah satunya upacara Danu Kerthi.

Ritual sakral dalam agama Hindu Bali itu berfokus pada pemuliaan dan penyucian sumber air tawar seperti danau, mata air, sungai, dan irigasi. Warga memohon kesuburan tanah, kelancaran irigasi, serta kesejahteraan.

Upacara yang juga sering disebut mulang pakelem itu dilaksanakan di tengah Danau Beratan yang didedikasikan untuk Dewi Danu (dewi air, danau, dan kesuburan). Danau Beratan merupakan danau kaldera vulkanik terbesar kedua di Bali yang menyediakan air untuk irigasi (subak) di wilayah Tabanan dan sekitarnya.

Selain itu, Pura Ulun Danu Beratan telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan masuk dalam Pura Kahyangan Jagat. Dengan demikian, bukan hanya bangunan pura yang harus dirawat, melainkan juga segala jenis peninggalan dan warisan sejarah di sekitarnya.

Humas DTW Ulun Danu Beratan I Made Sukarata menyatakan, bangunan peninggalan purbakala di Ulun Danu Beratan memang telah lama ada. Namun, pengelolaannya belum secara utuh.

’’Sebagai bentuk pelestarian terhadap peninggalan purbakala tersebut, kami tengah membuat bangunan balai,’’ katanya kepada Radar Bali Grup Jawa Pos beberapa waktu lalu.

Dia menyampaikan, dari pendataan sejauh ini, tercatat ada sekitar 8 benda batuan purbakala warisan sejarah di Ulun Danu Beratan. (uli/dri)

Galeri Foto

TAMAN FLORA: Wisatawan mancanegara berjalan-jalan di taman area DTW Ulun Danu Beratan yang penuh bunga warna-warni.
Klik untuk perbesar
1 / 4
Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

TAMAN FLORA: Wisatawan mancanegara berjalan-jalan di taman area DTW Ulun Danu Beratan yang penuh bunga warna-warni.

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Ulun Danu Beratan, Pura ’’Terapung’’ Ikon Pulau Dewata

Wisata

Berita Terbaru

Home
›Wisata
›Ulun Danu Beratan, Pura ’’Terapung’’ Ikon Pulau Dewata
SIMBOL KEBANGGAAN: Rombongan wisatawan mancanegara berkerumun di depan pura utama di area Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali.
Wisata

Ulun Danu Beratan, Pura ’’Terapung’’ Ikon Pulau Dewata

Editor-12 November 2025
Klik untuk perbesar

SIMBOL KEBANGGAAN: Rombongan wisatawan mancanegara berkerumun di depan pura utama di area Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali.

Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

Bagikan artikel ini

Pura Ulun Danu Beratan amat unik. Seolah mengapung di atas air di tengah danau. Dikelilingi taman bunga, pura yang menjadi ikon Pulau Bali tersebut sangat cocok untuk rekreasi dan relaksasi.

--

Pemandangan menakjubkan akan langsung menyambut wisatawan begitu masuk Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan di Kabupaten Tabanan, Bali. Permukaan danau yang tenang seperti cermin raksasa memantulkan bayangan pura, langit biru, serta pegunungan yang mengelilinginya.

Saat pagi, kabut tipis turun perlahan dari perbukitan, menutupi danau dan pura. Menciptakan suasana mistis dan romantis yang menenangkan jiwa.

Pura utama berdiri di atas sebuah pulau kecil di tengah danau. Saat air danau naik, dasar pura akan tertutup air sehingga pura tampak terapung di permukaan danau. Fenomena itu menciptakan ilusi visual yang memesona, seakan-akan pura itu adalah tempat suci yang terpisah dari dunia fana, mengapung di antara bumi dan langit.

Ulun Danu Beratan tidak hanya indah karena alamnya, tetapi juga karena arsitektur tradisional Bali yang penuh detail dan makna spiritual. Bangunan-bangunan pura memiliki atap meru (menara bertingkat) yang terbuat dari ijuk hitam. Ketinggian tingkatnya pun berbeda-beda, mulai 3 hingga 11 tingkat. Meru tersebut melambangkan pemujaan terhadap dewa-dewa dalam ajaran Hindu Bali.

Taman Flora

Area pura dikelilingi taman flora seluas 5 hektare yang dirancang dengan estetika Bali klasik. Bunga kemboja putih tumbuh di dekat gerbang masuk. Aglaonema dan caladium dengan daun merah-hijau mencolok ditata rapi di sepanjang jalur setapak.

Pada musim semi (Mei–Juli), bunga sakura Bali (cherry blossom lokal) mekar di sudut taman. Menciptakan taburan pink lembut yang jarang ditemukan di tempat lain.

Di sisi barat pura, ada taman air teratai yang luas. Bunga teratai raksasa (Nelumbo nucifera) membuka kelopaknya hanya saat pagi, lalu menutup kembali saat matahari naik.

Gambar di Uang

Pura Ulun Danu Beratan menjadi gambar di bagian belakang uang kertas pecahan Rp 50.000 (emisi 2016 dan masih berlaku hingga sekarang). Pura itu digambarkan dengan latar pegunungan serta tarian khas Bali, Tari Legong. Di sisi depannya terdapat gambar pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai.

Baca Juga

Upaya Komunitas-Tokoh Masyarakat Menjaga Relevansi Peringatan Hari Pahlawan

Bank Indonesia memilih gambar berdasar pertimbangan nilai sejarah, budaya, dan simbol kebangsaan. Ulun Danu Beratan dipilih karena menjadi representasi dan kebesaran budaya Bali. Yaitu mencerminkan konsep Trihita Karana, filosofi hidup masyarakat Bali yang mengajarkan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan sesama (pawongan), dan manusia dengan alam (palemahan).

Ritual Penyucian Sumber Air

Dalam budaya Bali, air merupakan sumber kehidupan. Ulun Danu Berantan pun dipercaya sebagai pusat kesuburan karena mengaliri ribuan hektare lahan pertanian.

Karena itu, pura tersebut menjadi tempat masyarakat untuk melakukan sejumlah ritual guna memohon keseimbangan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Salah satunya upacara Danu Kerthi.

Ritual sakral dalam agama Hindu Bali itu berfokus pada pemuliaan dan penyucian sumber air tawar seperti danau, mata air, sungai, dan irigasi. Warga memohon kesuburan tanah, kelancaran irigasi, serta kesejahteraan.

Upacara yang juga sering disebut mulang pakelem itu dilaksanakan di tengah Danau Beratan yang didedikasikan untuk Dewi Danu (dewi air, danau, dan kesuburan). Danau Beratan merupakan danau kaldera vulkanik terbesar kedua di Bali yang menyediakan air untuk irigasi (subak) di wilayah Tabanan dan sekitarnya.

Selain itu, Pura Ulun Danu Beratan telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan masuk dalam Pura Kahyangan Jagat. Dengan demikian, bukan hanya bangunan pura yang harus dirawat, melainkan juga segala jenis peninggalan dan warisan sejarah di sekitarnya.

Humas DTW Ulun Danu Beratan I Made Sukarata menyatakan, bangunan peninggalan purbakala di Ulun Danu Beratan memang telah lama ada. Namun, pengelolaannya belum secara utuh.

’’Sebagai bentuk pelestarian terhadap peninggalan purbakala tersebut, kami tengah membuat bangunan balai,’’ katanya kepada Radar Bali Grup Jawa Pos beberapa waktu lalu.

Dia menyampaikan, dari pendataan sejauh ini, tercatat ada sekitar 8 benda batuan purbakala warisan sejarah di Ulun Danu Beratan. (uli/dri)

Galeri Foto

TAMAN FLORA: Wisatawan mancanegara berjalan-jalan di taman area DTW Ulun Danu Beratan yang penuh bunga warna-warni.
Klik untuk perbesar
1 / 4
Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

TAMAN FLORA: Wisatawan mancanegara berjalan-jalan di taman area DTW Ulun Danu Beratan yang penuh bunga warna-warni.

Most Read

1

Ulun Danu Beratan, Pura ’’Terapung’’ Ikon Pulau Dewata

Wisata

Berita Terbaru

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001