Loading...
Selasa Wage, 18 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Ekonomi Bisnis
Home
›Ekonomi Bisnis

Danantara Berkomitmen Dukung Garuda Indonesia, tapi Bukan Berarti Free Lunch

Editor-Ekonomi Bisnis
17 November 2025
JELASKAN KONSEP: Febriany Eddy, Managing Director Business-3, Danantara Asset Management,  dalam acara coffee morning di Jakarta, Senin (17/11)
Klik untuk perbesar
Dok. Danantara Indonesia

JELASKAN KONSEP: Febriany Eddy, Managing Director Business-3, Danantara Asset Management, dalam acara coffee morning di Jakarta, Senin (17/11)

JAKARTA - Danantara Indonesia melalui sesi mingguan Coffee Morning menyampaikan perkembangan dan arah transformasi sejumlah perusahaan strategis yang berada dalam pengelolaan Danantara Asset Management.

Sesi dibuka oleh Rohan Hafas, Managing Director Stakeholders Management & Communications BPI Danantara Indonesia. Acara itu juga menghadirkan Febriany Eddy, Managing Director Business-3, Danantara Asset Management sebagai narasumber.

Diskusi berlangsung dengan nuansa kolaboratif dan informatif, menekankan pentingnya penguatan operasional, peningkatan kapasitas industri nasional, dan penyelarasan portofolio BUMN agar lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan dinamika pasar.

Seluruh langkah dilakukan secara terukur dan sejalan dengan prinsip tata kelola yang baik. Dalam paparannya, Febriany Eddy menjelaskan bahwa pemulihan Garuda Indonesia saat ini difokuskan pada proses Return to Service (RTS). Tujuannya untuk memastikan kesiapan armada dan keandalan layanan penerbangan. “Garuda Indonesia saat ini memiliki banyak pesawat yang grounded dan tidak dapat terbang karena belum bisa menjalani maintenance yang diperlukan. Ketika pesawat grounded, tidak ada revenue, sementara fixed cost terus berjalan. Semakin lama penundaan, semakin besar pula lubang yang harus ditutup,'' ujar Febriany dalam rilis yang diterima Jawa Pos, Senin (17/11). ''Hal itu menjadi prioritas pada tahap pertama agar Garuda Indonesia dapat segera melakukan maintenance yang dibutuhkan, sehingga pesawat Garuda, termasuk Citilink, dapat kembali memenuhi persyaratan untuk terbang secepatnya,” imbuhnya.

Transformasi Garuda Indonesia dijalankan secara bertahap dengan memperkuat empat pilar utama. Yakni, peningkatan layanan pelanggan, pengembangan model bisnis yang adaptif, penguatan operasional berbasis keselamatan dan keandalan, serta modernisasi teknologi untuk mendukung efisiensi. “Danantara Indonesia berkomitmen penuh mendukung Garuda Indonesia. Namun, dalam proses transformasi ini, komitmen penuh dari Danantara Indonesia bukan free lunch. Bersama manajemen Garuda Indonesia, kami akan mengawal seluruh proses hingga tuntas,” tambah Febriany.

Sorotan untuk Krakatau Steel

Krakatau Steel juga menjadi salah satu fokus pembahasan, mengingat posisinya yang strategis dalam rantai pasok industri nasional. Kebutuhan baja domestik dan regional diproyeksikan terus meningkat seiring perkembangan sektor konstruksi, transportasi, dan manufaktur. “Pertumbuhan industri baja selalu selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, melihat industri baja tidak bisa hanya dari kondisi hari ini. Investasinya bersifat jangka panjang 10 sampai 15 tahun ke depan. You invest for tomorrow, not today. Tetapi hari ini industrinya tetap harus efisien dan efektif,” jelas Febriany.

Baca Juga

Industri Farmasi-Kosmetik Tembus Pasar Asia, Afrika, hingga Oseania

Danantara Indonesia saat ini tengah mengevaluasi berbagai opsi pengembangan Krakatau Steel secara bertahap. Mulai dari pemulihan operasi, optimalisasi aset, hingga potensi kolaborasi teknologi. Seluruh langkah disusun dengan prinsip kehati-hatian untuk memastikan keberlanjutan industri baja nasional.

Dalam sektor aviasi, integrasi Pelita Air ke dalam Garuda Group diperkenalkan sebagai upaya penyelarasan ekosistem penerbangan nasional. Langkah ini bertujuan memperjelas segmentasi layanan, memperkuat pengelolaan armada, dan memastikan konsistensi kualitas layanan publik.

Pada tingkat portofolio, penyederhanaan struktur BUMN menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan fokus usaha dan efisiensi. Kemitraan strategis dimanfaatkan tidak hanya sebagai akses permodalan, tetapi juga sebagai pintu masuk teknologi, pasar, dan kapabilitas baru.

Menutup sesi, Danantara Indonesia menegaskan bahwa proses transformasi di seluruh sektor strategis akan terus dijalankan secara hati-hati, berbasis analisis, dan berorientasi pada kesinambungan jangka panjang. Garuda Indonesia dan Krakatau Steel diposisikan sebagai simpul penting dalam memperkuat konektivitas dan industri dasar, sementara penataan portofolio BUMN diarahkan untuk memastikan struktur usaha negara semakin efektif, kompetitif, dan memberikan nilai nyata bagi masyarakat. (*/oni)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Chery Perkuat Pasar EV dengan Luncurkan J6T

Ekonomi Bisnis
2

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
3

Pabrik Baja Perluas Pasar Ekspor

Ekonomi Bisnis
4

Tambang Bawah Tanah Tujuh Bukit Masuk Feasibility Study

Ekonomi Bisnis
5

RI Kejar Empat Besar Produsen Keramik Global

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Industri Farmasi-Kosmetik Tembus Pasar Asia, Afrika, hingga Oseania

Industri Farmasi-Kosmetik Tembus Pasar Asia, Afrika, hingga Oseania

Ekonomi Bisnis•5 jam yang lalu
Penguatan Industri Petrokimia Jadi Kunci Kemandirian Bahan Baku Nasional

Penguatan Industri Petrokimia Jadi Kunci Kemandirian Bahan Baku Nasional

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu
Home
›Ekonomi Bisnis
›Danantara Berkomitmen Dukung Garuda Indonesia, tapi Bukan Berarti Free Lunch
JELASKAN KONSEP: Febriany Eddy, Managing Director Business-3, Danantara Asset Management,  dalam acara coffee morning di Jakarta, Senin (17/11)
Ekonomi Bisnis

Danantara Berkomitmen Dukung Garuda Indonesia, tapi Bukan Berarti Free Lunch

Editor-17 November 2025
Klik untuk perbesar

JELASKAN KONSEP: Febriany Eddy, Managing Director Business-3, Danantara Asset Management, dalam acara coffee morning di Jakarta, Senin (17/11)

Dok. Danantara Indonesia

Bagikan artikel ini

JAKARTA - Danantara Indonesia melalui sesi mingguan Coffee Morning menyampaikan perkembangan dan arah transformasi sejumlah perusahaan strategis yang berada dalam pengelolaan Danantara Asset Management.

Sesi dibuka oleh Rohan Hafas, Managing Director Stakeholders Management & Communications BPI Danantara Indonesia. Acara itu juga menghadirkan Febriany Eddy, Managing Director Business-3, Danantara Asset Management sebagai narasumber.

Diskusi berlangsung dengan nuansa kolaboratif dan informatif, menekankan pentingnya penguatan operasional, peningkatan kapasitas industri nasional, dan penyelarasan portofolio BUMN agar lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan dinamika pasar.

Seluruh langkah dilakukan secara terukur dan sejalan dengan prinsip tata kelola yang baik. Dalam paparannya, Febriany Eddy menjelaskan bahwa pemulihan Garuda Indonesia saat ini difokuskan pada proses Return to Service (RTS). Tujuannya untuk memastikan kesiapan armada dan keandalan layanan penerbangan. “Garuda Indonesia saat ini memiliki banyak pesawat yang grounded dan tidak dapat terbang karena belum bisa menjalani maintenance yang diperlukan. Ketika pesawat grounded, tidak ada revenue, sementara fixed cost terus berjalan. Semakin lama penundaan, semakin besar pula lubang yang harus ditutup,'' ujar Febriany dalam rilis yang diterima Jawa Pos, Senin (17/11). ''Hal itu menjadi prioritas pada tahap pertama agar Garuda Indonesia dapat segera melakukan maintenance yang dibutuhkan, sehingga pesawat Garuda, termasuk Citilink, dapat kembali memenuhi persyaratan untuk terbang secepatnya,” imbuhnya.

Transformasi Garuda Indonesia dijalankan secara bertahap dengan memperkuat empat pilar utama. Yakni, peningkatan layanan pelanggan, pengembangan model bisnis yang adaptif, penguatan operasional berbasis keselamatan dan keandalan, serta modernisasi teknologi untuk mendukung efisiensi. “Danantara Indonesia berkomitmen penuh mendukung Garuda Indonesia. Namun, dalam proses transformasi ini, komitmen penuh dari Danantara Indonesia bukan free lunch. Bersama manajemen Garuda Indonesia, kami akan mengawal seluruh proses hingga tuntas,” tambah Febriany.

Sorotan untuk Krakatau Steel

Krakatau Steel juga menjadi salah satu fokus pembahasan, mengingat posisinya yang strategis dalam rantai pasok industri nasional. Kebutuhan baja domestik dan regional diproyeksikan terus meningkat seiring perkembangan sektor konstruksi, transportasi, dan manufaktur. “Pertumbuhan industri baja selalu selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, melihat industri baja tidak bisa hanya dari kondisi hari ini. Investasinya bersifat jangka panjang 10 sampai 15 tahun ke depan. You invest for tomorrow, not today. Tetapi hari ini industrinya tetap harus efisien dan efektif,” jelas Febriany.

Baca Juga

Industri Farmasi-Kosmetik Tembus Pasar Asia, Afrika, hingga Oseania

Danantara Indonesia saat ini tengah mengevaluasi berbagai opsi pengembangan Krakatau Steel secara bertahap. Mulai dari pemulihan operasi, optimalisasi aset, hingga potensi kolaborasi teknologi. Seluruh langkah disusun dengan prinsip kehati-hatian untuk memastikan keberlanjutan industri baja nasional.

Dalam sektor aviasi, integrasi Pelita Air ke dalam Garuda Group diperkenalkan sebagai upaya penyelarasan ekosistem penerbangan nasional. Langkah ini bertujuan memperjelas segmentasi layanan, memperkuat pengelolaan armada, dan memastikan konsistensi kualitas layanan publik.

Pada tingkat portofolio, penyederhanaan struktur BUMN menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan fokus usaha dan efisiensi. Kemitraan strategis dimanfaatkan tidak hanya sebagai akses permodalan, tetapi juga sebagai pintu masuk teknologi, pasar, dan kapabilitas baru.

Menutup sesi, Danantara Indonesia menegaskan bahwa proses transformasi di seluruh sektor strategis akan terus dijalankan secara hati-hati, berbasis analisis, dan berorientasi pada kesinambungan jangka panjang. Garuda Indonesia dan Krakatau Steel diposisikan sebagai simpul penting dalam memperkuat konektivitas dan industri dasar, sementara penataan portofolio BUMN diarahkan untuk memastikan struktur usaha negara semakin efektif, kompetitif, dan memberikan nilai nyata bagi masyarakat. (*/oni)

Most Read

1

Chery Perkuat Pasar EV dengan Luncurkan J6T

Ekonomi Bisnis
2

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
3

Pabrik Baja Perluas Pasar Ekspor

Ekonomi Bisnis
4

Tambang Bawah Tanah Tujuh Bukit Masuk Feasibility Study

Ekonomi Bisnis
5

RI Kejar Empat Besar Produsen Keramik Global

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Industri Farmasi-Kosmetik Tembus Pasar Asia, Afrika, hingga Oseania

Industri Farmasi-Kosmetik Tembus Pasar Asia, Afrika, hingga Oseania

Ekonomi Bisnis•5 jam yang lalu
Penguatan Industri Petrokimia Jadi Kunci Kemandirian Bahan Baku Nasional

Penguatan Industri Petrokimia Jadi Kunci Kemandirian Bahan Baku Nasional

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001