SURABAYA – PT Merdeka Gold Resources Tbk memulai kegiatan operasional. Rabu (12/11), perseroan melakukan kegiatanore feeding perdana di Tambang Emas Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Langkah itu diharapkan bisa membuat emiten berkode EMAS itu mulai memproduksi logam mulia pertama pada kuartal I 2026.
Presiden Direktur EMAS Boyke Poerbaya Abidin menyampaikan, kegiatan ore feeding menandai babak baru bagi bagi perseroan. Progres tersebut sudah sesuai sesuai rencana menuju produksi emas pertama di awal 2026. “Kami harap operasional Tambang Pani bisa memberikan manfaat nyata bagi investor dan masyarakat,’’ ucapnya Selasa (18/11).
Hingga akhir Oktober 2025, pembangunan Tambang Emas Pani telah mencapai 83 persen penyelesaian. Fasilitas yang selesai mencakup heap leach pad, pabrik ADR, dan infrastruktur pendukung. Kemudian, EMAS telah menandatangani kesepakatan dengan PLN untuk menggunakan listrik dari sumber energi terbarukan melalui skema sertifikat energi terbarukan (renewable energy certificate/REC).
Tambang Pani diperkirakan mempunyai cadangan bijih sebesar 190 juta ton. Kandungan emasnya diperkirakan sekitar 4,8 juta ons. Sedangkan, perkiraan sumber daya mineral di tambang tersebut mencapai 292,4 juta ton yang mengandung lebih dari 7 juta ons emas. “Pani akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia,” ucapnya.
Boyke berharap proyek bisa berjalan tepat waktu. Kemudian, potensi sumber daya besar bisa terwujud dengan maksimal. ’’Kami optimistis akan memberikan kontribusi signifikan terhadap Grup Merdeka. Serta menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya. (bil/dio)



