Kemendag Dorong Reformasi Logistik
//Integrasikan Transportasi Darat, Laut, Udara, dan Kereta Api
JAKARTA – Pemerintah menegaskan komitmennya memperkuat ekosistem logistik nasional yang efisien, tangguh, dan berdaya saing melalui kolaborasi lintas sektor. Kementerian Perdagangan pun mendorong reformasi logistik nasional melalui penguatan konektivitas antarwilayah, efisiensi distribusi, dan pengembangan rantai pasok berkelanjutan.
“Setiap pihak memiliki peran saling terkait dalam menjaga kelancaran perdagangan. Kestabilan harga dan pasokan tidak akan tercapai apabila arus barang terhambat,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti di Jakarta Kamis (13/11).
Pemerintah kini memperkuat konektivitas multimoda dengan mengintegrasikan transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Modernisasi pelabuhan, bandara, dry port, serta depo kontainer terus dikebut, sejalan dengan penerapan sistem digital seperti e-manifest, e-invoice, e-tracking, dan e-payment guna meningkatkan efisiensi dan transparansi.
Penerapan INSW
Selain itu, penerapan Indonesia National Single Window (INSW) yang telah terhubung dengan 18 kementerian dan lembaga disebut mempercepat proses ekspor-impor serta memangkas waktu distribusi logistik. “Langkah itu diharapkan mampu menekan biaya logistik nasional yang selama ini menjadi beban dunia usaha,” ucapnya.
Perluas Akses Pasar Global
Di tengah dinamika geopolitik dunia, pemerintah juga terus memperluas akses pasar internasional dan memperkuat kemitraan ekonomi strategis dengan berbagai negara.
“Pemerintah telah merampungkan sejumlah langkah konkret, mulai dari ratifikasi Indonesia–Kanada CEPA, penyelesaian Indonesia–Peru CEPA, hingga penandatanganan Indonesia–European Union CEPA. Semua ini untuk membuka pasar baru yang potensial bagi produk Indonesia,” papar Roro.
Peran Strategis Dunia Usaha
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) M. Akbar Djohar menyebutkan, sektor logistik memiliki posisi strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. “Logistik bukan hanya urusan pengiriman barang, tapi bagian dari rantai ekonomi yang menentukan seberapa kompetitif produk kita di pasar global,” ujar Akbar.
Menurut Akbar, efisiensi logistik akan berpengaruh langsung terhadap daya saing ekspor Indonesia, terutama di tengah ketatnya persaingan rantai pasok global. (agf/dio)



