SURABAYA - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti ingin memberikan dorongan terhadap kinerja ekspor di Jawa Timur. Menurut dia, banyak potensi yang harus digenjot dari berbagai sektor provinsi tersebut. Salah satunya hilirisasi pangan sehat. Pelaku usaha pun mengincar pasar Australia.
Dyah mengatakan, produsen pangan sehat di Jawa Timur sudah tidak hanya main kandang. Terutama, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Ladang Lima ini ternyata usaha yang lahir dari UMKM namun berhasil menembus pasar internasional. Ini sudah sesuai dengan visi presiden,” jelasnya saat mengunjungi fasilitas produksi Ladang Lima di Surabaya Senin (17/11).
Dia mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong agar pengusaha Indonesia bisa menyentuh pasar ekspor baru. Dengan perwakilan di sekitar 33 negara, Dyah berharap Kemendag bisa menjembatani pebisnis dari berbagai skala untuk dengan pembeli luar negeri.“Saya di sini untuk mengapresiasi langkah dari eksporter. Sekaligus mencari potensi yang belum tergapai. Negara di Eropa sangat sadar dengan kesehatan,” jelasnya.
CEO PT Ladang Sehat Indonesia Raka Bagus menyambut baik ajakan pemerintah untuk memperluas ekspor. Memang, pemilik brand Ladang Lima itu mencatatkan pertumbuhan ekspor minimal dua kali lipat setiap tahun. Namun, kontribusi ekspor saat ini masih 20 persen dari total penjualan. “Kami merasa bahwa idealnya, ekspor kami bisa berkontribusi 30-35 persen. Memang ada beberapa negara yang belum kami masuki,” tuturnya.
Salah satu negara yang diincar adalah Australia. Selain ada kedekatan secara geografis, masyarakat Australia juga punya minat tinggi terhadap pangan sehat. Terutama, cookies gluten free. Dia mengatakan bahwa pada akhirnya, produk jadi lebih laku daripada setengah jadi. (bil/dio)



