Loading...
Senin Kliwon, 24 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Ekonomi Bisnis
Home
›Ekonomi Bisnis

Realisasi Investasi Hilirisasi Melonjak 58,1 Persen

Editor-Ekonomi Bisnis
22 November 2025
Realisasi Investasi Hilirisasi Melonjak 58,1 Persen
Klik untuk perbesar
Koko Heru/Jawa Pos

Pemerintah Tegaskan Transformasi Berbasis Nilai Tambah

JAKARTA — Pemerintah mencatat lonjakan besar investasi hilirisasi sepanjang Januari–September 2025. Total realisasi mencapai Rp 431,4 triliun, melejit 58,1 persen dibanding periode sama tahun lalu. Kenaikan tajam itu tak lepas dari kebijakan larangan ekspor bahan mentah serta keharusan pengolahan awal dilakukan di dalam negeri.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menegaskan hilirisasi kini menjadi poros utama transformasi ekonomi nasional. “Kita sudah masuk ke kebijakan yang tidak lagi mengizinkan sumber daya alam diekspor dalam bentuk raw material. Setidaknya proses tier pertama harus dilakukan di dalam negeri,” ujarnya di Jakarta Jumat (21/11).

Hilirisasi 28 Komoditas

Pemerintah telah menyusun peta jalan hilirisasi yang mencakup 28 komoditas prioritas dalam delapan kelompok besar. Skema ini dipakai untuk menarik investasi berorientasi ekspor sekaligus memastikan nilai tambah tetap tinggal di dalam negeri.

Sektor mineral masih menjadi penyumbang terbesar realisasi investasi hilirisasi, disusul perkebunan–kehutanan, migas, dan perikanan. “Tahun lalu totalnya hanya sekitar Rp 42,9 triliun. Kenaikan tahun ini membuktikan bahwa hilirisasi memberikan impact langsung pada peningkatan investasi nasional,” tuturnya.

Dengan pasar domestik lebih dari 280 juta penduduk dan posisi geografis strategis, Todotua menyebutkan bahwa Indonesia berada pada titik ideal sebagai pusat industrialisasi baru. “Kita berada pada backbone geopolitik timur–barat dan utara–selatan,” ujarnya.

Nikel Paling Siap

Rantai industri nikel disebut sebagai yang paling matang, dari smelter sampai baterai. Pemerintah kini fokus memperkuat hilirisasi bauksit, tembaga, dan timah agar rantai pasok domestik tidak timpang. Todotua mengingatkan pembangunan smelter harus dikontrol agar tidak memicu overcapacity.

Di sektor energi, pemerintah mempercepat proyek gasifikasi batu bara untuk mengurangi impor bahan baku strategis. Ia mencontohkan proyek coal to synthetic gas milik Bukit Asam bersamaPusri. “Impor metanol kita masih 2,2 sampai 3 juta ton, padahal gas dan batu bara kita punya. Permintaan meningkat karena program B40,” jelasnya.

Dampak Ekonomi hingga 2040

Pemerintah menghitung rangkaian hilirisasi tersebut akan menghasilkan dampak ekonomi besar hingga 2040. Yaitu, investasi USD 618 miliar, nilai tambah USD 235,9 miliar, ekspor kumulatif USD 857 miliar, serta penciptaan lebih dari tiga juta lapangan kerja.

Baca Juga

Diikuti 80 Merek Kendaraan, GJAW 2025 Gairahkan Pasar Otomotif di Akhir Tahun

”Hilirisasi adalah strategi agar Indonesia tidak lagi berada pada posisi sebagai negara pengekspor bahan mentah, tetapi menjadi pemain utama dalam rantai nilai global,” pungkasnya. (agf/dio)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Kadin AS Minta RI Reformasi Kebijakan untuk Dorong Investasi

Ekonomi Bisnis
2

Pengusaha Minta Turunkan PPN sampai 8 Persen

Ekonomi Bisnis
3

Penguatan Industri Petrokimia Jadi Kunci Kemandirian Bahan Baku Nasional

Ekonomi Bisnis
4

Realisasikan Rencana Penyediaan Listrik Periode 2025–2034, PLN Butuh Investasi Rp 3 Ribu Triliun

Ekonomi Bisnis
5

SNI Wajib Jadi Pendongkrak Kinerja Industri Keramik

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Diikuti 80 Merek Kendaraan, GJAW 2025 Gairahkan Pasar Otomotif di Akhir Tahun

Diikuti 80 Merek Kendaraan, GJAW 2025 Gairahkan Pasar Otomotif di Akhir Tahun

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu
Holding Perkebunan Nusantara Replanting Lahan 14 Ribu Hektare

Holding Perkebunan Nusantara Replanting Lahan 14 Ribu Hektare

Ekonomi Bisnis•2 hari yang lalu
Home
›Ekonomi Bisnis
›Realisasi Investasi Hilirisasi Melonjak 58,1 Persen
Realisasi Investasi Hilirisasi Melonjak 58,1 Persen
Ekonomi Bisnis

Realisasi Investasi Hilirisasi Melonjak 58,1 Persen

Editor-22 November 2025
Klik untuk perbesar

Koko Heru/Jawa Pos

Bagikan artikel ini

Pemerintah Tegaskan Transformasi Berbasis Nilai Tambah

JAKARTA — Pemerintah mencatat lonjakan besar investasi hilirisasi sepanjang Januari–September 2025. Total realisasi mencapai Rp 431,4 triliun, melejit 58,1 persen dibanding periode sama tahun lalu. Kenaikan tajam itu tak lepas dari kebijakan larangan ekspor bahan mentah serta keharusan pengolahan awal dilakukan di dalam negeri.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menegaskan hilirisasi kini menjadi poros utama transformasi ekonomi nasional. “Kita sudah masuk ke kebijakan yang tidak lagi mengizinkan sumber daya alam diekspor dalam bentuk raw material. Setidaknya proses tier pertama harus dilakukan di dalam negeri,” ujarnya di Jakarta Jumat (21/11).

Hilirisasi 28 Komoditas

Pemerintah telah menyusun peta jalan hilirisasi yang mencakup 28 komoditas prioritas dalam delapan kelompok besar. Skema ini dipakai untuk menarik investasi berorientasi ekspor sekaligus memastikan nilai tambah tetap tinggal di dalam negeri.

Sektor mineral masih menjadi penyumbang terbesar realisasi investasi hilirisasi, disusul perkebunan–kehutanan, migas, dan perikanan. “Tahun lalu totalnya hanya sekitar Rp 42,9 triliun. Kenaikan tahun ini membuktikan bahwa hilirisasi memberikan impact langsung pada peningkatan investasi nasional,” tuturnya.

Dengan pasar domestik lebih dari 280 juta penduduk dan posisi geografis strategis, Todotua menyebutkan bahwa Indonesia berada pada titik ideal sebagai pusat industrialisasi baru. “Kita berada pada backbone geopolitik timur–barat dan utara–selatan,” ujarnya.

Nikel Paling Siap

Rantai industri nikel disebut sebagai yang paling matang, dari smelter sampai baterai. Pemerintah kini fokus memperkuat hilirisasi bauksit, tembaga, dan timah agar rantai pasok domestik tidak timpang. Todotua mengingatkan pembangunan smelter harus dikontrol agar tidak memicu overcapacity.

Di sektor energi, pemerintah mempercepat proyek gasifikasi batu bara untuk mengurangi impor bahan baku strategis. Ia mencontohkan proyek coal to synthetic gas milik Bukit Asam bersamaPusri. “Impor metanol kita masih 2,2 sampai 3 juta ton, padahal gas dan batu bara kita punya. Permintaan meningkat karena program B40,” jelasnya.

Dampak Ekonomi hingga 2040

Pemerintah menghitung rangkaian hilirisasi tersebut akan menghasilkan dampak ekonomi besar hingga 2040. Yaitu, investasi USD 618 miliar, nilai tambah USD 235,9 miliar, ekspor kumulatif USD 857 miliar, serta penciptaan lebih dari tiga juta lapangan kerja.

Baca Juga

Diikuti 80 Merek Kendaraan, GJAW 2025 Gairahkan Pasar Otomotif di Akhir Tahun

”Hilirisasi adalah strategi agar Indonesia tidak lagi berada pada posisi sebagai negara pengekspor bahan mentah, tetapi menjadi pemain utama dalam rantai nilai global,” pungkasnya. (agf/dio)

Most Read

1

Kadin AS Minta RI Reformasi Kebijakan untuk Dorong Investasi

Ekonomi Bisnis
2

Pengusaha Minta Turunkan PPN sampai 8 Persen

Ekonomi Bisnis
3

Penguatan Industri Petrokimia Jadi Kunci Kemandirian Bahan Baku Nasional

Ekonomi Bisnis
4

Realisasikan Rencana Penyediaan Listrik Periode 2025–2034, PLN Butuh Investasi Rp 3 Ribu Triliun

Ekonomi Bisnis
5

SNI Wajib Jadi Pendongkrak Kinerja Industri Keramik

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Diikuti 80 Merek Kendaraan, GJAW 2025 Gairahkan Pasar Otomotif di Akhir Tahun

Diikuti 80 Merek Kendaraan, GJAW 2025 Gairahkan Pasar Otomotif di Akhir Tahun

Ekonomi Bisnis•1 hari yang lalu
Holding Perkebunan Nusantara Replanting Lahan 14 Ribu Hektare

Holding Perkebunan Nusantara Replanting Lahan 14 Ribu Hektare

Ekonomi Bisnis•2 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001