TIGER Shovelnose Catfish lebih sering disebut TSN di kalangan penghobi. Ikan yang berasal dari Amerika Selatan itu diincar sebagai koleksi karena punya corak yang menawan. Bentuknya juga unik. Motif pada tubuhnya berupa garis hitam abstrak dengan warna menonjol. Bentuknya seperti kulit harimau. ’’Makanya ada nama tiger,’’ kata Dwi Yulianto, pemilik ikan yang berasal dari Amerika Selatan itu. Menurut dia, corak tersebut terkesan apik dengan kombinasi warna abu-abu tua di bagian atas. Dan, abu-abu muda di bagian bawahnya. ’’Mirip harimau dengan nuansa berbeda,’’ ungkapnya.
Selain motif, Dwi juga jatuh hati dengan bentuk tubuhnya. Kepalanya pipih dengan mulut lancip. Berbeda dengan jenis lele kebanyakan. ’’Seperti sekop yang menjadi arti dari nama tengahnya,’’ jelasnya.
Habitat di Sungai Amazon
Ikan dengan nama ilmiah Pseudoplatystoma fasciatum itu banyak ditemukan di sejumlah negara Amerika Selatan. Habitatnya berada di sungai yang dalam. ’’Sungai Amazon salah satunya,’’ tutur laki-laki 42 tahun tersebut.
TSN merupakan salah satu spesies lele raksasa. Di alam liar, panjangnya mencapai satu meter. Bahkan, beratnya bisa 50 kilogram. Di kalangan penghobi, ikan biasa dijual dengan ukuran panjang 15 sampai 20 sentimeter. Harganya mulai Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu. Di akuarium, panjang maksimal TSN sekitar 80 sentimeter.
Menurut dia, ikan tersebut cukup banyak dipelihara penghobi ikan hias air tawar. Khususnya pencinta predator. Sebab, karakternya dianggap tergolong galak. Beberapa TSN, bahkan bersikap galak. Ikan itu tidak sungkan menyerang ikan lain bila mendekati area yang dianggap wilayahnya. ’’Tetapi, bisa kok hidup berdampingan dengan lain di satu akuarium,’’ bebernya.
Dwi menerangkan, tankmate tidak boleh yang ukurannya terlalu kecil. Sebab, ada kekhawatiran TSN mengiranya sebagai mangsa. ’’Jadi harus yang ukurannya seimbang. Dalam artian perbedaannya tidak jauh,’’ katanya.
Agresif saat Makan, Aktif ketika Malam
Layaknya ikan predator lain, TSN juga agresif dengan pakan. Dwi menyebut tipikalnya berburu. Dengan begitu, pemilik bisa lebih menangkap suasana alam liar ketika sedang memberinya pakan.
TSN biasa melahap ikan, udang, sampai kepiting di habitat aslinya. Namun, dia bisa memberinya pakan pelet. ’’Yang menarik ikan ini termasuk cerdas karena bisa dilatih,’’ ujar pemilik Fishoholic di Sepanjang, Taman, tersebut.
Awalnya Dwi seperti penghobi lain yang memberinya ikan kecil. Tetapi, TSN ternyata mau melahap pelet yang sebenarnya untuk ikan jenis lain yang menjadi tankmate-nya. ’’Dengan pelet otomatis lebih hebat,’’ ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, TSN adalah ikan nokturnal seperti lele kebanyakan. Tetapi, dia juga cukup aktif sebelum malam. ’’Bagus untuk koleksi. Apalagi bagi penghobi yang punya spesialis jenis lele,’’ tuturnya. (edi/ai)

