Loading...
Minggu Wage, 23 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Kasuistika Kota
Home
›Kasuistika Kota

Janda Satu Anak Jadi Korban Love Scam Pria Asal Kamerun

Editor-Kasuistika Kota
22 November 2025
Ilustrasi
Klik untuk perbesar
AGUNG/AI/JAWA POS

Ilustrasi

Keinginan menikmati konser dan melepas penat justru membawa seorang ibu tunggal asal Surabaya berinisial WA masuk dalam perangkap asmara palsu. Modus bujuk rayu hingga skenario perampokan membuatnya kehilangan tabungan miliaran rupiah.

JANDA 40 tahun berinisial WA tak pernah menyangka perjalanan ke Jakarta untuk menyaksikan konser Bruno Mars berubah menjadi awal dari tragedi finansial terbesar dalam hidupnya. Ibu satu anak itu menjadi korban love scamming atau penipuan dengan modus asmara. Pelakunya Heric Simphorien Mbouya, pria kelahiran Kamerun yang mengaku sebagai delegasi Unicef. Dengan rangkaian bujuk rayu dan tipu daya, Heric diduga menguras uang WA hingga mencapai Rp 2,1 miliar.

WA, warga Dukuh Pakis, Surabaya, dikenal sebagai ibu tunggal yang aktif berbisnis dan kerap bepergian ke berbagai kota hingga luar negeri untuk pekerjaan maupun melepas penat. Di sela kesibukannya pada 11–14 September 2024, dia terbang ke Jakarta untuk menonton konser Bruno Mars di Jakarta International Stadium (JIS).

Kenal di Apartemen

Demi mobilitas, dia menyewa sebuah kamar apartemen di Kemayoran, Jakarta Pusat, lokasi yang tanpa disadari menjadi titik awal perjumpaannya dengan sang penipu.

“Waktu di gym ini saya ketemu sama si Heric yang ngakunya namanya William dari Prancis,” tutur WA kepada Jawa Pos, kemarin (21/11).

Pria itu memperkenalkan diri sebagai staf Unicef, organisasi perlindungan anak, yang baru ditempatkan di Jakarta. Sambil tersenyum dan berbicara ramah, Heric meminta nomor ponsel WA karena mengaku butuh teman dan ingin belajar tentang Indonesia. “Awalnya sempat saya tolak, tapi dia terus yakinkan,” ujarnya.

Pelaku Menebar Rayuan

Perkenalan singkat itu berlanjut menjadi komunikasi rutin. Bahkan pada 6 Oktober 2024, Heric terbang ke Surabaya untuk menemuinya. WA mengingat betul bagaimana pria itu mulai menebar kata-kata manis. “Di bandara dia sudah bilang ‘love, love’. Tapi saya tidak ada perasaan,” kenangnya.

Namun semuanya berubah saat mereka kembali bertemu di Jakarta pada 16 Oktober 2024. Heric mengaku baru saja dipecat dari Unicef dengan alasan pemecatannya, katanya, adalah perjalanan ke Surabaya untuk menemui WA. “Di situ saya merasa feeling guilty. Sudah ada perasaan saya itu ada,” kata WA.

Baca Juga

IKA-DIH Unair Adakan Webinar Bedah Buku Sengketa Kontrak Bisnis

Mulai Minta Uang

Perasaan bersalah itu dimanfaatkan sepenuhnya. Heric mulai meminta bantuan keuangan. Ia mengaku membutuhkan modal Rp 5 miliar untuk memulai bisnis bersama rekan-rekannya yang masih bekerja di Unicef. WA menolak permintaan sebesar itu, namun karena sudah terlanjur jatuh hati, ia tetap memutuskan membantu sebisanya: Rp 2,1 miliar.

“Aku itu sudah falling in love. Atas permintaan dia pinjam Rp 5 M itu, saya bisa sediain Rp 2,1 M,” ucapnya lirih.

Dihadang Sekelompok Orang

Penyerahan uang itu rencananya dilakukan pada 14 Januari 2025 di hotel kawasan Kemayoran. Namun di tengah perjalanan, skenario berubah menjadi mimpi buruk. Sekelompok orang tiba-tiba menghadang dan mengaku sebagai perampok. Mereka menodongkan pistol kepada WA dan Heric. Di bawah ancaman senjata, WA hanya bisa pasrah ketika uang Rp 2,1 miliar beserta Heric ikut “dibawa kabur” oleh kawanan tersebut.

Buron Polisi

Belakangan WA sadar, skenario itu kemungkinan besar adalah bagian dari drama yang dirancang Heric dan komplotannya.

“Pelaku sudah masuk DPO (daftar pencarian orang), tetapi belum ditemukan,” jelas WA. Dia melaporkan kasus tersebut ke Polres Jakarta Pusat (Jakpus) dan kini masih dalam penanganan penyidik Polda Metro Jaya.

Hingga berita ini ditulis, Heric belum memberikan klarifikasi apa pun. Bagi WA, luka yang ditinggalkan bukan hanya kerugian materi. “Saya benar-benar merasa dipermainkan. Tapi saya berharap polisi bisa segera menangkap dia,” ujarnya.

Berstatus WNI dan Nikahi Wanita Cirebon

Dari hasil penelusuran korban, pelaku ternyata menggunakan identitas palsu saat berkenalan. Menurut WA, ketika berkenalan, pelaku mengaku bernama William Lebouw dan berasal dari Perancis. Ternyata, nama aslinya Heric Simphorien Mbouya, pria kelahiran Douala, Kamerun. Heric diketahui juga sudah tercatat sebagai warga negara Indonesia (WNI) sebagai warga Kedawung, Kabupaten Cirebon dan tidak pernah bekerja di Unicef sebagaimana yang diklaim.

Lebih lanjut, Heric juga ternyata telah memiliki anak dan istri. Keluarganya tinggal di Cirebon berbeda dengan keterangan awal yang menyatakan dia berstatus sebagai duda dengan status cerai mati. ”Dia ternyata sudah punya istri dan dua orang anak. Anak laki-laki sebelas tahun dan anak perempuan sepuluh tahun,” ujar WA.

Baca Juga

Suami Pilih Nonton Film Porno Ketimbang Dampingi Istri Hamil

Sontak saja hal tersebut membuat WA terkejut bukan kepalang. Sebab selama ini pernyataan cinta dan kasih sayang dari Heric ternyata hanya bualan semata. Dengan dalih untuk mendekatinya dan menjeratnya dengan modus love scamming. ”Saya tahu itu love scam dikasih tahu polisi setelah saya mengalami perampokan,” bebernya.

Kini laporan dugaan penipuan dengan kedok percintaan masih ditangani Polres Jakarta Pusat. Pihak kepolisian telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang atas nama Heric Simphorien Mbouya dengan dugaan pelanggaran Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

Pelaku diduga langsung melarikan diri ke luar negeri begitu tindakannya di laporkan ke kepolisian. ”Yang bersangkutan (Heric Simphorien Mbouya) dari hasil koordinasi Polres Jakpus dengan imigrasi sudah terbang ke luar negeri sejak Januari 2025,” ucap Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto. (leh/gas)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Janda Satu Anak Jadi Korban Love Scam Pria Asal Kamerun

Kasuistika Kota

Berita Terbaru

IKA-DIH Unair Adakan Webinar Bedah Buku Sengketa Kontrak Bisnis

IKA-DIH Unair Adakan Webinar Bedah Buku Sengketa Kontrak Bisnis

Kasuistika Kota•12 November 2025
Suami Pilih Nonton Film Porno Ketimbang Dampingi Istri Hamil

Suami Pilih Nonton Film Porno Ketimbang Dampingi Istri Hamil

Kasuistika Kota•12 November 2025
Home
›Kasuistika Kota
›Janda Satu Anak Jadi Korban Love Scam Pria Asal Kamerun
Ilustrasi
Kasuistika Kota

Janda Satu Anak Jadi Korban Love Scam Pria Asal Kamerun

Editor-22 November 2025
Klik untuk perbesar

Ilustrasi

AGUNG/AI/JAWA POS

Bagikan artikel ini

Keinginan menikmati konser dan melepas penat justru membawa seorang ibu tunggal asal Surabaya berinisial WA masuk dalam perangkap asmara palsu. Modus bujuk rayu hingga skenario perampokan membuatnya kehilangan tabungan miliaran rupiah.

JANDA 40 tahun berinisial WA tak pernah menyangka perjalanan ke Jakarta untuk menyaksikan konser Bruno Mars berubah menjadi awal dari tragedi finansial terbesar dalam hidupnya. Ibu satu anak itu menjadi korban love scamming atau penipuan dengan modus asmara. Pelakunya Heric Simphorien Mbouya, pria kelahiran Kamerun yang mengaku sebagai delegasi Unicef. Dengan rangkaian bujuk rayu dan tipu daya, Heric diduga menguras uang WA hingga mencapai Rp 2,1 miliar.

WA, warga Dukuh Pakis, Surabaya, dikenal sebagai ibu tunggal yang aktif berbisnis dan kerap bepergian ke berbagai kota hingga luar negeri untuk pekerjaan maupun melepas penat. Di sela kesibukannya pada 11–14 September 2024, dia terbang ke Jakarta untuk menonton konser Bruno Mars di Jakarta International Stadium (JIS).

Kenal di Apartemen

Demi mobilitas, dia menyewa sebuah kamar apartemen di Kemayoran, Jakarta Pusat, lokasi yang tanpa disadari menjadi titik awal perjumpaannya dengan sang penipu.

“Waktu di gym ini saya ketemu sama si Heric yang ngakunya namanya William dari Prancis,” tutur WA kepada Jawa Pos, kemarin (21/11).

Pria itu memperkenalkan diri sebagai staf Unicef, organisasi perlindungan anak, yang baru ditempatkan di Jakarta. Sambil tersenyum dan berbicara ramah, Heric meminta nomor ponsel WA karena mengaku butuh teman dan ingin belajar tentang Indonesia. “Awalnya sempat saya tolak, tapi dia terus yakinkan,” ujarnya.

Pelaku Menebar Rayuan

Perkenalan singkat itu berlanjut menjadi komunikasi rutin. Bahkan pada 6 Oktober 2024, Heric terbang ke Surabaya untuk menemuinya. WA mengingat betul bagaimana pria itu mulai menebar kata-kata manis. “Di bandara dia sudah bilang ‘love, love’. Tapi saya tidak ada perasaan,” kenangnya.

Namun semuanya berubah saat mereka kembali bertemu di Jakarta pada 16 Oktober 2024. Heric mengaku baru saja dipecat dari Unicef dengan alasan pemecatannya, katanya, adalah perjalanan ke Surabaya untuk menemui WA. “Di situ saya merasa feeling guilty. Sudah ada perasaan saya itu ada,” kata WA.

Baca Juga

IKA-DIH Unair Adakan Webinar Bedah Buku Sengketa Kontrak Bisnis

Mulai Minta Uang

Perasaan bersalah itu dimanfaatkan sepenuhnya. Heric mulai meminta bantuan keuangan. Ia mengaku membutuhkan modal Rp 5 miliar untuk memulai bisnis bersama rekan-rekannya yang masih bekerja di Unicef. WA menolak permintaan sebesar itu, namun karena sudah terlanjur jatuh hati, ia tetap memutuskan membantu sebisanya: Rp 2,1 miliar.

“Aku itu sudah falling in love. Atas permintaan dia pinjam Rp 5 M itu, saya bisa sediain Rp 2,1 M,” ucapnya lirih.

Dihadang Sekelompok Orang

Penyerahan uang itu rencananya dilakukan pada 14 Januari 2025 di hotel kawasan Kemayoran. Namun di tengah perjalanan, skenario berubah menjadi mimpi buruk. Sekelompok orang tiba-tiba menghadang dan mengaku sebagai perampok. Mereka menodongkan pistol kepada WA dan Heric. Di bawah ancaman senjata, WA hanya bisa pasrah ketika uang Rp 2,1 miliar beserta Heric ikut “dibawa kabur” oleh kawanan tersebut.

Buron Polisi

Belakangan WA sadar, skenario itu kemungkinan besar adalah bagian dari drama yang dirancang Heric dan komplotannya.

“Pelaku sudah masuk DPO (daftar pencarian orang), tetapi belum ditemukan,” jelas WA. Dia melaporkan kasus tersebut ke Polres Jakarta Pusat (Jakpus) dan kini masih dalam penanganan penyidik Polda Metro Jaya.

Hingga berita ini ditulis, Heric belum memberikan klarifikasi apa pun. Bagi WA, luka yang ditinggalkan bukan hanya kerugian materi. “Saya benar-benar merasa dipermainkan. Tapi saya berharap polisi bisa segera menangkap dia,” ujarnya.

Berstatus WNI dan Nikahi Wanita Cirebon

Dari hasil penelusuran korban, pelaku ternyata menggunakan identitas palsu saat berkenalan. Menurut WA, ketika berkenalan, pelaku mengaku bernama William Lebouw dan berasal dari Perancis. Ternyata, nama aslinya Heric Simphorien Mbouya, pria kelahiran Douala, Kamerun. Heric diketahui juga sudah tercatat sebagai warga negara Indonesia (WNI) sebagai warga Kedawung, Kabupaten Cirebon dan tidak pernah bekerja di Unicef sebagaimana yang diklaim.

Lebih lanjut, Heric juga ternyata telah memiliki anak dan istri. Keluarganya tinggal di Cirebon berbeda dengan keterangan awal yang menyatakan dia berstatus sebagai duda dengan status cerai mati. ”Dia ternyata sudah punya istri dan dua orang anak. Anak laki-laki sebelas tahun dan anak perempuan sepuluh tahun,” ujar WA.

Baca Juga

Suami Pilih Nonton Film Porno Ketimbang Dampingi Istri Hamil

Sontak saja hal tersebut membuat WA terkejut bukan kepalang. Sebab selama ini pernyataan cinta dan kasih sayang dari Heric ternyata hanya bualan semata. Dengan dalih untuk mendekatinya dan menjeratnya dengan modus love scamming. ”Saya tahu itu love scam dikasih tahu polisi setelah saya mengalami perampokan,” bebernya.

Kini laporan dugaan penipuan dengan kedok percintaan masih ditangani Polres Jakarta Pusat. Pihak kepolisian telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang atas nama Heric Simphorien Mbouya dengan dugaan pelanggaran Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

Pelaku diduga langsung melarikan diri ke luar negeri begitu tindakannya di laporkan ke kepolisian. ”Yang bersangkutan (Heric Simphorien Mbouya) dari hasil koordinasi Polres Jakpus dengan imigrasi sudah terbang ke luar negeri sejak Januari 2025,” ucap Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto. (leh/gas)

Most Read

1

Janda Satu Anak Jadi Korban Love Scam Pria Asal Kamerun

Kasuistika Kota

Berita Terbaru

IKA-DIH Unair Adakan Webinar Bedah Buku Sengketa Kontrak Bisnis

IKA-DIH Unair Adakan Webinar Bedah Buku Sengketa Kontrak Bisnis

Kasuistika Kota•12 November 2025
Suami Pilih Nonton Film Porno Ketimbang Dampingi Istri Hamil

Suami Pilih Nonton Film Porno Ketimbang Dampingi Istri Hamil

Kasuistika Kota•12 November 2025

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001