DALAM setiap rumah tangga, persoalan kecil bisa menjadi bara yang membakar keharmonisan. Begitu pula yang dialami NM, 28, seorang ibu muda yang harus menelan pahitnya kenyataan setelah suaminya, IS, 30, lebih memilih nongkrong dan menonton film porno bersama teman-temannya ketimbang menemani dirinya yang sedang hamil.
Meski sudah berulang kali diingatkan, IS tetap bergeming. Dia berdalih kebiasaan menonton film porno atau menonton hiburan malam bersama teman-temannya adalah hal yang wajar di kampung asalnya. “Katanya sudah tradisi di sana. Jadi dia merasa aneh kalau tidak ikut kumpul,” ujar NM dengan nada getir.
Dalam kondisi sakit dan lemah, sang suami malah memilih menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya. “Bahkan waktu saya keguguran dan sangat kesakitan, dia tetap pergi nongkrong. Saya cuma bisa menahan sakit sendiri di rumah,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
NM akhirnya menggugat cerai suaminya itu di Pengadilan Agama Surabaya. Dia memutuskan untuk memulai hidup baru tanpa bayang-bayang pengkhianatan. Hakim mengabulkan gugatannya.
“Saya sudah berusaha sabar, tapi kalau terus begini, saya juga manusia. Saya butuh suami yang bisa menghargai istri,” ujar NM. (leh/gas)


