MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memiliki cara tersendiri dalam memaknai program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Baginya, Kampung KB bukan sekadar proyek administratif, melainkan gerakan hidup yang menumbuhkan kemandirian dan kesejahteraan keluarga. “Kita punya program Kampung KB. Tapi semangatnya bukan simbolik, melainkan memastikan di kampung itu benar-benar ada integrasi program. Tujuannya agar tidak ada stunting, ada pengasuhan anak, dan tumbuh keluarga yang sehat dan mandiri,” ujarnya.
Wihaji menekankan pentingnya pendekatan lapangan dan mendengarkan langsung masyarakat. “Jangan sampai banyak Kampung KB, tapi faktanya tidak berjalan. Karena itu saya turun langsung. Kita harus memastikan semuanya bergerak sesuai tujuan,” katanya.
Dia juga menempatkan pesantren sebagai mitra strategis dalam membangun keluarga berkualitas. Menurutnya, pesantren memiliki akar sosial yang kuat dan mampu menjadi penggerak perubahan. “Kalau pesantrennya bergerak, masyarakat ikut bergerak. Sinergi ini penting, supaya pembangunan keluarga tidak berjalan sektoral, tapi menyatu,” ungkapnya. Pendekatan itu sejalan dengan gagasan Wihaji tentang pembangunan keluarga berbasis nilai dan komunitas lokal. (lyn/bas)



