SURABAYA – Proyek saluran air berpotensi memicu polusi dan kecelakaan. Sebab, pengerjaan drainase itu menyebabkan jalan berdebu, berlumpur, dan licin seusai hujan. Bahkan, ada pengendara yang terjatuh saat melintas
Roda Rentan Selip
Pengerjaan saluran air di kawasan Selatan lokasinya di Jalan Jetis Seraten dan Siwalankerto. Dua proyek itu dikeluhkan warga dan pengguna jalan. Dwi, salah satu petugas keamanan perumahan di Jetis Seraten mengatakan, pengguna jalan sudah berkali-kali mengeluhkan proyek itu. ”Kalau pas tidak hujan, debunya parah sekali,” ucapnya.
Ketika hujan, kendaraan roda dua rentan selip karena jalan licin akibat lumpur. ”Kalau selip ada 1-2 motor, tapi alhamdulillah tidak parah jatuhnya,” kata Hamid, salah satu pedagang di Jetis Seraten.
Di kawasan Siwalankerto, bekas pengerjaan saluran belum diaspal merata. Itu membuat pemotor kerap oleng ketika melintas.
Ingatkan Kontraktor
Pemotor terjatuh hingga terluka saat melintasi lokasi proyek saluran air di wilayah RW 4 Kelurahan Sambikerep, Minggu (2/11) malam. Kecelakaan itu disebabkan jalan licin akibat sisa galian.
Ketua LPMK Sambikerep Wiyono Widiarso menyebut, warga sudah berulang kali mengingatkan kontraktor untuk segera menutup kembali galian yang selesai dikerjakan. ”Sudah saya ingatkan. Jangan cuma pasang papan hati-hati, tapi segera ditutup sertu biar aman,” ujarnya.
Menurut Wiyono, lubang galian yang dibiarkan terbuka menjadi ancaman bagi pengendara, apalagi saat hujan. Beberapa titik di sekitar proyek juga disebut tidak memiliki rambu peringatan yang memadai. ”Saya khawatir jatuh lagi karena di pojokan situ licin. Warga sudah capek ngingetin,” katanya.
Proyek tersebut merupakan pekerjaan perbaikan saluran air yang bersinggungan dengan jaringan pipa PDAM. Karena, posisi pipa berada di dalam saluran, proses pengurukan sempat tertunda. Wiyono berharap, pengerjaan proyek dilakukan dengan memperhatikan keselamatan pengguna jalan. (dya/omy/aph)

