KUMAMOTO - Gregoria Mariska Tunjung tampaknya memang berjodoh dengan Kumamoto Maters 2025. Pebulutangkis tinggal putri itu, sudah tiga kali tampil di babak pemungkas di turnamen berlabel Super 500 tersebut. Nah, pada edisi tahun ini, Jorji-sapaan Gregoria-melaju ke final setelah menundukkan wakil Taiwan Chiu Pin-Chian (21-16, 21-14) di semifinal kemarin. Laga semifinal berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium.
"Final ketiga secara beruntun di Kumamoto Masters, senang dan tidak menyangka," beber pemain binaan PB Mutiara Cardinal Bandung tersebut usai laga.
Karenanya, atlet asal Wonogiri itu bersyukur dengan hasil yang ada. Meskipun dia merasa bermain kurang bersih. "Tapi bisa melewatinya (semifinal) dengan kemenangan," tuturnya.
Baginya, menembus babak puncak di suatu turnamen adalah pencapaian yang sangat berarti. Apalagi ini merupakan tahun yang berat untuknya, setelah sempat rehat beberapa kali karena sakit vertigo yang dialami.
Bisa bangkit dan terus melaju begitu sulit bagi peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu. Tak hanya sulit untuk melatih diri sendiri ke performa terbaiknya. ‘’Tapi juga penyesuaian dengan rival-rival baru yang lebih muda.dan enerjik,’’ ujarnya.
Pada babak final, Jorji akan menantang andalan Thailand Ratchanok Intanon yang menaklukkan wakil tuan rumah Nozomi Okuhara dengan rubber game (21-18, 10-21, 21-14).
Intanon menjadi lawan yang cukup menyulitkan bagi Jorji dengan rekor 3-9. Namun, di pertemuan terakhir, tepatnya di ajang yang sama, Kumamoto Masters 2024, Jorji bisa mengatasi Intanon dengan skor 21-14, 21-15 di babak 16 besar. "Di final saya berharap saya bisa bermain maksimal, bisa have fun di lapangan, tidak terlalu memikirkan hasilnya," ujarnya. (raf/bas)



