Peragaaan busana bernafaskan kebudayaan dari berbagai negara jadi temaGraduation Show 2025: Revive. Ajang fashion show itu dihelat Program Desain Fashion dan Produk Lifestyle Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya). Acara tersebut dihelat di Chameleon Hall, Tunjungan Plaza 6, Sabtu (8/11).
Pameran sekaligus peragaan busana itu merupakan proyek tugas akhir mahasiswa program studi Desain Fashion dan Produk Lifestyle. Sebanyak 204 karya ditampilkan dengan melibatkan total 77 desainer muda.
Ketua Pelaksana Graduation Show 2025 Dewa Ayu Putri Saraswati mengatakan, para peserta fokus mengusung kebudayaan internasional pada gelaran tahun ini. ”Ada yang adopsi dari kebudayaan Jawa, Bali, Korea, Yunani, dan bahkan negara-negara lain,” ujar Becca, sapaannya.
Bahan Ramah Lingkungan
Pemilihan tema Revive secara khusus mengusung muatan tentang keberlanjutan. Keseluruhan karya dalam acara itu memakai bahan-bahan ramah lingkungan. Pemanfaatannya melibatkan teknik reduce, reuse, dan recycle.
Seperti yang ditampilkan desainer muda Angelin Sovina. Dia memamerkan koleksi berjudul Moira yang memvisualisasikan epos dewi Yunani. Moira melambangkan keseimbangan antara kelahiran, kehidupan, dan kematian. Karya itu mentransfer energi warna hitam menjadi gradasi kontras dari tahapan-tahapan kehidupan manusia.
Dalam pembuatannya, Angelin memakai teknik tulle braid. ”Setelah dipilin, tulle diuntai membentuk jaring untuk bagian kantong dan panel celana. Tulle braid menjadi simbol benang kehidupan manusia yang lembut, rapuh, namun tidak terpisahkan dari takdir,” ungkapnya. (had/kkn)



