CAPE CANAVERAL – Blue Origin, perusahaan antariksa yang didirikan oleh miliarder Jeff Bezos, meluncurkan satelit kembar milik NASA dari Cape Canaveral, Florida, pada Minggu (9/11) waktu setempat. Dengan misi bertajuk ESCAPADE (Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorers), satelit kembar yang dinamai Blue dan Gold itu ditujukan untuk mencapai orbit Mars pada 2027.
Dilansir dari Anewz, Selasa (11/11/2025), misi ESCAPADE dirancang untuk meneliti medan magnet dan atmosfer Mars guna memahami sejarah iklim Planet Merah tersebut serta mendukung eksplorasi manusia di masa depan. NASA menaruh harapan besar pada hasil misi ini.
Jeffrey Parker dari perusahaan Advanced Space menyatakan bahwa pendekatan baru ESCAPADE membuka peluang peluncuran yang lebih fleksibel ke Mars. ”Apakah kita bisa meluncur ke Mars tanpa menunggu posisi planet sejajar? ESCAPADE sedang membuka jalan ke arah itu,” tuturnya.
Rivalitas dengan SpaceX
Di sisi lain, peluncuran itu menjadi momentum strategis bagi Blue Origin untuk membuktikan kemampuan pendaratan ulang tahap pertama roket. Teknologi yang selama ini menjadi keunggulan utama SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk.
Menurut George Nield, eksekutif senior di industri antariksa dan mantan pejabat Federal Aviation Administration (FAA), hasil peluncuran ini akan menjadi ukuran kemajuan Blue Origin. ”Bagaimana peluncuran ini berjalan akan menunjukkan seberapa jauh kemajuan yang telah mereka capai,” katanya.
Mason Peck, profesor aeronautika di Cornell University sekaligus mantan kepala teknologi NASA, menilai rivalitas antara Bezos dan Musk akan mempercepat inovasi di sektor luar angkasa. ”Semakin banyak peluncuran berarti semakin banyak ide di luar angkasa. Tidak ada salahnya jika Blue Origin ikut bersaing, bahkan bila masih tertinggal dari SpaceX,” tuturnya seperti dilansir AFP. (din/dns)


