CALIFORNIA– SpaceX kembali meluncurkan roket Falcon 9 dari landasan SLC-4E di Vandenberg Space Force Base, California, AS, Minggu (16/11). Roket tersebut membawa satelit Sentinel-6B yang dirancang untuk misi khusus. Yakni memperkuat pemantauan kenaikan permukaan laut dunia.
Sebagaimana ditulis Spaceflight Now kemarin (18/11), NASA menegaskan bahwa Sentinel-6B akan melanjutkan satelit kembarannya, Sentinel-6 Michael Freilich, yang dilepas dari lokasi yang sama hampir 5 tahun lalu. Dua satelit itu dibiayai bersama oleh AS dan Eropa dengan nilai USD 1 miliar (Rp 16,73 triliun).
Sentinel-6B yang dibangun Airbus Defence and Space di Jerman dijadwalkan dilepaskan dari tahap kedua roket sekitar 57 menit setelah peluncuran. Mengorbit pada ketinggian 830 mil (1.336 km) dengan kemiringan 66 derajat, satelit itu menggunakan radar penetrasi awan untuk mengukur ketinggian permukaan laut dengan ketelitian hingga 1 inci.
’’Informasi dari satelit itu memungkinkan kami memantau arus laut, tinggi gelombang, dan memberikan dasar bagi prediksi banjir untuk infrastruktur pesisir, realestat, serta fasilitas energi di sepanjang garis pantai,’’ jelas Direktur Ilmu Bumi NASA Karen St. Germain.
Dengan masa operasi utama 5–6 tahun, Sentinel-6B akan memperkuat sistem pemantauan laut global yang penting bagi negara-negara pesisir. Data-data tersebut menjadi dasar perencanaan mitigasi, kesiapsiagaan bencana, serta perlindungan ekonomi wilayah pesisir di berbagai belahan dunia. (din/dri)




