SURABAYA – Jumlah jemaah haji asal Jawa Timur yang berangkat tahun depan, dipastikan lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya. Sebab kuota haji pada 2026 bertambah 7.000 jemaah. Dengan demikian total yang akan diberangkatkan menjadi 42 ribu jemaah.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Menteri Haji dan Umrah Muhammad Irfan Yusuf dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi, Minggu (16/11) malam.
Selain kuota, Arab Saudi membuka peluang pemanfaatan produk makanan siap saji (ready to eat/RTE) dari Jatim untuk konsumsi jamaah Indonesia di tanah suci. Yusuf mengaku telah mencicipi beberapa menu seperti rendang, nasi goreng, kare ayam, dan nasi gulai ayam.
”Rasanya cocok dengan lidah Indonesia,” ujarnya.
Saat ini pemerintah pusat dan otoritas Saudi sedang menyusun teknis ekspor dan distribusi. Jatim bukan satu-satunya daerah yang mengajukan produk unggulan, sejumlah provinsi lain juga ikut mendaftarkan makanan RTE mereka.
Jatim Bisa Pasok Makanan Siap Makan
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapan Jawa Timur memasok makanan siap makan bersertifikat halal. ”Makanan dalam siap saji atau biasanya kami berikan dalam bentuk kaleng yang bisa segera di makan oleh para penyintas saat terjadi bencana alam," kata Khofifah. ”Kami berharap Kemenhaj dan Umroh bisa mendetailkan item-item apa saja dibutuhkan. Saya yakin bisa menggerakkan sektor UMKM di Jatim,” kata Khofifah. (ian/eko)



