Loading...
Minggu Wage, 23 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Jawa Timur
Home
›Jawa Timur

Pemprov Targetkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur Turun hingga 13 Persen

Editor-Jawa Timur
20 November 2025
DETEKSI DINI: Petugas kesehatan memeriksa gula darah anak di Posyandu Desa Labruk Kidul, Lumajang, pada awal November lalu. Kegiatan ini merupakan upaya deteksi dini risiko stunting terhadap anak.
Klik untuk perbesar
ANTARA

DETEKSI DINI: Petugas kesehatan memeriksa gula darah anak di Posyandu Desa Labruk Kidul, Lumajang, pada awal November lalu. Kegiatan ini merupakan upaya deteksi dini risiko stunting terhadap anak.

SURABAYA- Atensi khusus yang diberikan Pemprov terhadap upaya penurunan angka stunting pada anak-balita di Jatim membuahkan hasil. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi anak-balita di Jatim yang masih mengalami tengkes sebesar 14,7 persen.

Angka tersebut jauh menurun dibanding tahun sebelumnya yang masih di angka 17 persen lebih. Penurunan prevalensi Jawa Timur bahkan jauh lebih rendah dibanding indikator nasional sebesar 19,8 persen.

Capaian itu mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Jatim dinilai berhasil menurunkan angka tengkes melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Meski demikian, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa PR penanganan tengkes di Jatim belum tuntas. Targetnya, hingga 2029 nanti, prevalensi tengkes bisa turun hingga 13,36 persen.

”Karena itu, untuk mewujudkannya, sejumlah intervensi pencegahan stunting terus kami jalankan,” kata Khofifah kemarin (19/11).

Semua intervensi itu, kata Khofifah, dijalankan secara konsisten untuk menjaga tren penurunan stunting bisa stabil. ”Yang penting bukan hanya mengejar target penurunan, namun memastikan konsistensi dalam pelaksanaan seluruh program,” kata tokoh yang juga Ketua Dewan Pembina PP Muslimat NU itu.

Dia menyebut, intervensi itu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Mulai dari penanganan tengkes by name by address, pengukuran balita secara rutin di posyandu, pendampingan ibu hamil, hingga pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri secara berkelanjutan.

Selain itu, pemenuhan gizi siswa di sekolah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu cara strategis penanganan stunting. ”Dengan begitu, program penurunan stunting bisa berjalan komprehensif dan berdampak nyata bagi masyarakat," ujarnya. (ian/ris)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Minibus Pariwisata Terperosok, Lima Warga Tiongkok Meninggal

Jawa Timur
2

Polisi Selidiki Dugaan Dumping Limbah B3 di 2 Wilayah Pemukiman

Jawa Timur
3

Kuota Jemaah Haji Jatim Bertambah 7.000 Orang

Jawa Timur
4

Pendapatan APBD Jatim 2026 Turun Rp 1,96 Triliun

Jawa Timur
5

BPBD Jatim Mulai Identifikasi Kelayakan Konstruksi Pesantren

Jawa Timur

Berita Terbaru

Forum Dewan Pendidikan Usul   Nilai Rapor Siswa SD Dihapus

Forum Dewan Pendidikan Usul Nilai Rapor Siswa SD Dihapus

Jawa Timur•1 hari yang lalu
Bus Trans Jatim Mulai   Beroperasi di Malang Raya

Bus Trans Jatim Mulai Beroperasi di Malang Raya

Jawa Timur•2 hari yang lalu
Home
›Jawa Timur
›Pemprov Targetkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur Turun hingga 13 Persen
DETEKSI DINI: Petugas kesehatan memeriksa gula darah anak di Posyandu Desa Labruk Kidul, Lumajang, pada awal November lalu. Kegiatan ini merupakan upaya deteksi dini risiko stunting terhadap anak.
Jawa Timur

Pemprov Targetkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur Turun hingga 13 Persen

Editor-20 November 2025
Klik untuk perbesar

DETEKSI DINI: Petugas kesehatan memeriksa gula darah anak di Posyandu Desa Labruk Kidul, Lumajang, pada awal November lalu. Kegiatan ini merupakan upaya deteksi dini risiko stunting terhadap anak.

ANTARA

Bagikan artikel ini

SURABAYA- Atensi khusus yang diberikan Pemprov terhadap upaya penurunan angka stunting pada anak-balita di Jatim membuahkan hasil. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi anak-balita di Jatim yang masih mengalami tengkes sebesar 14,7 persen.

Angka tersebut jauh menurun dibanding tahun sebelumnya yang masih di angka 17 persen lebih. Penurunan prevalensi Jawa Timur bahkan jauh lebih rendah dibanding indikator nasional sebesar 19,8 persen.

Capaian itu mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Jatim dinilai berhasil menurunkan angka tengkes melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Meski demikian, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa PR penanganan tengkes di Jatim belum tuntas. Targetnya, hingga 2029 nanti, prevalensi tengkes bisa turun hingga 13,36 persen.

”Karena itu, untuk mewujudkannya, sejumlah intervensi pencegahan stunting terus kami jalankan,” kata Khofifah kemarin (19/11).

Semua intervensi itu, kata Khofifah, dijalankan secara konsisten untuk menjaga tren penurunan stunting bisa stabil. ”Yang penting bukan hanya mengejar target penurunan, namun memastikan konsistensi dalam pelaksanaan seluruh program,” kata tokoh yang juga Ketua Dewan Pembina PP Muslimat NU itu.

Dia menyebut, intervensi itu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Mulai dari penanganan tengkes by name by address, pengukuran balita secara rutin di posyandu, pendampingan ibu hamil, hingga pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri secara berkelanjutan.

Selain itu, pemenuhan gizi siswa di sekolah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu cara strategis penanganan stunting. ”Dengan begitu, program penurunan stunting bisa berjalan komprehensif dan berdampak nyata bagi masyarakat," ujarnya. (ian/ris)

Most Read

1

Minibus Pariwisata Terperosok, Lima Warga Tiongkok Meninggal

Jawa Timur
2

Polisi Selidiki Dugaan Dumping Limbah B3 di 2 Wilayah Pemukiman

Jawa Timur
3

Kuota Jemaah Haji Jatim Bertambah 7.000 Orang

Jawa Timur
4

Pendapatan APBD Jatim 2026 Turun Rp 1,96 Triliun

Jawa Timur
5

BPBD Jatim Mulai Identifikasi Kelayakan Konstruksi Pesantren

Jawa Timur

Berita Terbaru

Forum Dewan Pendidikan Usul   Nilai Rapor Siswa SD Dihapus

Forum Dewan Pendidikan Usul Nilai Rapor Siswa SD Dihapus

Jawa Timur•1 hari yang lalu
Bus Trans Jatim Mulai   Beroperasi di Malang Raya

Bus Trans Jatim Mulai Beroperasi di Malang Raya

Jawa Timur•2 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001