MBI Surabaya menjadi rumah bagi para pencinta moge. Punya agenda rutin sepertinight ride dan Sunmori, mereka ingin membangun citra positif bikers di masyarakat. Termasuk dengan melaksanakan bakti sosial.
Deru mesin motor gede (moge) meraung-raung di kawasan Surabaya Barat, Minggu (26/10) siang lalu. Berbagai jenis kendaraan berkapasitas mesin besar itu berjejer rapi, mulai Harley-Davidson, sport bike, hingga adventure. Bukan sebagai ajang pamer, melainkan bentuk persaudaraan sesama pencinta moge yang tergabung dalam Motor Besar Indonesia (MBI) Surabaya.
Hari itu, MBI Surabaya menggelar pengukuhan pengurus baru sekaligus merayakan ulang tahun yang ketiga. Sebuah momentum penting yang menegaskan bahwa komunitas ini bukan sekadar tempat kumpul, tapi rumah besar bagi para bikers sejati di Kota Pahlawan.
Ketua MBI Surabaya Edward Santoso menyatakan, saat ini komunitasnya memiliki 54 anggota aktif yang terdiri atas berbagai jenis moge. Sekitar 50 persen Harley-Davidson, 30 persen adventure, dan 20 persen sport bike. Meski tunggangan berbeda, kata Edward, semua bersatu dalam semangat yang sama: riding, respect and brotherhood.
”Kami ingin MBI Surabaya menjadi wadah semua pencinta motor besar tanpa melihat merek atau jenisnya. Di sini kita semua saudara. Ini rumah kita bersama,” ujarnya.
Menurut Edward, perbedaan jenis motor justru membuat komunitasnya semakin berwarna. Sebab, setiap tipe motor punya karakter pengendara tersendiri.
”Tapi, kalau sudah nongkrong bareng, semuanya cair. Kita ketawa, tukar cerita, saling bantu, seperti keluarga,” ungkapnya.
Cara Membangun Keakraban
Saat touring, pengurus MBI Surabaya akan mengatur semua rangkaian acara, bahkan sampai pemilihan kamar di penginapan. Pengurus selalu melakukan rolling teman sekamar bagi riders. Hal itu biasa disebut paket sharing.
Menurut Edward, paket sharing bermanfaat bagi riders yang ingin membangun keakraban lebih dalam antaranggota. Bahkan kadang diacak antara pengguna Harley-Davidson dan sport bike agar semakin kompak.
”Di setiap kilometer, selalu ada cerita baru. Kadang lucu, kadang haru. Tapi, semuanya mempererat kita,” tambah pria 22 tahun itu.
Riding Dalam Kota, Touring Luar Kota
MBI Surabaya juga punya ciri khas unik, yaitu night ride dan Sunmori (Sunday morning ride). Dua agenda itu rutin digelar dua kali dalam sebulan. Night ride untuk rute dalam kota dan Sunmori buat perjalanan luar kota. Khusus night ride, Edward beralasan perjalanan malam lebih santai dan tidak mengganggu lalu lintas.
”Kalau malam, jalanan lebih lengang. Kami bisa riding lebih tenang sambil menikmati suasana kota sekaligus tetap menjaga etika berkendara,” jelas Edward yang dikenal sebagai ketua MBI termuda di Indonesia.
Untuk touring luar kota, rute favorit MBI Surabaya meliputi Tretes (Pasuruan), Malang, hingga Batu. Perjalanan biasanya dilakukan pergi-pulang dalam satu hari.
Bagi Edward dan kawan-kawan, MBI Surabaya bukan hanya tentang hobi moge. Lebih dari itu, ada semangat kebersamaan, solidaritas, dan kontribusi sosial. ”Motor besar bukan simbol gaya, tapi tanggung jawab. Kami ingin membawa nama bikers dengan citra positif di masyarakat,” tegasnya.
Luncurkan MBI Peduli Tahun Depan
Di tengah aktivitasnya, MBI Surabaya tak lupa menyisipkan kegiatan bakti sosial (baksos). Bahkan, saat touring di dalam maupun luar kota, agenda baksos tetap digelar. ”Tidak harus ada acara besar untuk baksos, tapi kami usahakan berbagi ke masyarakat setiap touring,” kata Edward.
Uniknya, ketika melakukan baksos di tengah perjalanan, anggota tidak harus membawa kendaraan tambahan untuk mengangkut barang yang akan dibagikan. Mereka cukup memasukkan paket-paket ke dalam boks di belakang motor masing-masing.
Penentuan lokasinya terkadang juga acak. Mereka mencari daerah yang memang sangat membutuhkan, tapi tetap mengikuti jalur yang dilalui ketika touring. ”Masuk ke gang-gang desa yang terpelosok, yang letaknya di jalur touring,” lanjut Edward.
Meski begitu, mereka telah menyiapkan agenda baksos yang lebih terprogram. Bersama Dewan Kehormatan MBI Surabaya Laksda TNI Dato Rusman dan Laksma TNI Sunarto serta Wakil Ketua MBI Surabaya Dandy Amirullah, Edward menginginkan setiap kegiatan baksos benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Program bakti sosial itu dinamakan MBI Peduli. Rencananya, program tersebut efektif berlaku tahun depan. ”Kami akan lebih sering mengagendakan baksos dengan berbagi ke masyarakat,” ujarnya. (ren/mad)




