SURABAYA – Penanganan banjir di Surabaya melibatkan penyelam dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan (DPKP). Mereka dikerahkan untuk masuk ke dalam gorong-gorong untuk mengambil sampah dan memperlancar saluran. Seperti terlihat di Jalan Tambak Langon, Kelurahan Tambak Sarioso, Rabu (12/11).
Jalan tersebut masih tergenang pagi kemarin imbas hujan deras Selasa (11/11) malam. Genangan yang terbilang menahun itu disebabkan sumbatan saluran tepi. Luberan air hingga pemukiman warga di RW 5 RT 1.
Kepala Pos DPKP Terminal Osowilangun Slamet Budiono menjelaskan, petugas menyedot genangan dengan mesin pompa di saluran sisi utara. Selain itu, penyelam DPKP yang biasa menangani water rescue juga dikerahkan untuk membongkar sumbatan dari dalam saluran. ”Ya sekalian, tim kami juga mengangkat sampah dari dalam saluran,” katanya Rabu (12/11).
Dari pantauan Jawa Pos, penyelam itu masuk ke dalam saluran dibantu dengan tiga tabung oksigen. Petugas tersebut keluar-masuk hampir dua jam lamanya untuk memperlancar saluran yang tersumbat itu. Sampah plastik, jas hujan, galon air mineral, hingga patahan kayu diangkat dari saluran yang tersumbat itu.
Slamet mengungkapkan elevasi jalan di sekitar saluran itu memang turun sehingga air menumpuk di sisi kiri, arah ke Tanjung Perak. Tinggi genangan bisa sampai sebetis orang dewasa. ”Ini melambatkan kendaraan dan bahaya juga,” paparnya. Sementara sisi selatan yang mengarah ke barat juga tergenang, namun terhalang median jalan. ”Kami fokus dulu ke sisi utara,” imbuhnya.
Setelah saluran diperlancar, genangan itu pun berangsur surut. ”Tinggal yang di tikungan saja, kalau saluran lancar pasti mengalir,” ungkap dia.
Kepala DPKP Surabaya Laksita Rini Sevriani menyiagakan hingga 25 unit mobil damkar untuk membantu penyedotan genangan di wilayah rawan dan lokasi proyek yang belum selesai. Seperti di Karah Agung, Ketintang Madya, Wisma Tengger, Rungkut Menanggal, A. Yani hingga Tanjung Sari. ”Banyak pembangunan rumah pompa yang belum selesai, kami stanby di sana juga,” paparnya.
Saat hujan mengguyur di wilayah rawan genangan, petugas langsung meluncur. ”Tidak menunggu hujan deras. Petugas kami mobile ke wilayah rawan genangan,” tuturnya.
Petugas juga tetap bertugas memantau informasi kebakaran dan mendatangi lokasi kejadian. ”Petugas memadamkan api dulu. Setelah kondusif baru kami membantu penyedotan kembali,” jelasnya.
Penyempitan 600 Meter
Ketua LPMK kelurahan Tambak Sarioso Eko Prasetyo mengungkapkan, saluran air yang telah dibersihkan warga September lalu itu tak lagi mampu menampung debit air karena menyempit dan tersumbat. ”Penyempitan itu terjadi di beberapa titik, terutama yang mengarah ke area garasi atau depo. Bahkan, ada saluran yang tertutup paving, dijadikan jembatan penghubung,” katanya.
Dia mengungkapkan, ada 4-5 titik sumbatan yang berhasil diidentifikasi bersama kelurahan, dan satgas DSDABM pekan lalu. Jika ditotal, panjang sumbatan mencapai 600 meter. LPMK bersama kelurahan, BPBD, dan Damkar telah turun langsung membongkar beberapa titik sumbatan sejak 07.00 WIB. ”Banyak sekali sampah, jadi titik-titik yang tertutup itu harus dibongkar,” jelasnya. Ketua RW 05 Tambak Sarioso, Amin, juga menyoroti buruknya perawatan saluran di jalan raya. ”Kalaupun ada pengerukan, itu gak tuntas. Warga sudah membersihkan drainase di kampung, tapi kalau jalan utamanya gak diperhatikan, ya banjir terus,” ujarnya.(zam/ata/qia/jun)




