RUMAH Risma Kamilah tak pernah sepi karena keberadaan 12 anak bulunya. Bak kapas berjalan, hampir seluruhnya berwarna putih. Lantas, bagaimana Risma mengenali tiap kucingnya dan menjaga bulu mereka tetap putih bersih?
Meski warna bulunya hampir seragam, Risma tetap bisa membedakan mereka satu per satu. Baginya, tiap kucing punya ’’wajah’’ dan karakter unik. Ada yang terlihat anggun, ada pula yang bermuka galak. ’’Aku lihat dari warna mata, bentuk wajah, dan besar badannya. Karena aku yang urus dari kecil, jadi hafal. Tapi kalau dari belakang, ya masih sering salah panggil,’’ ungkap pawrents yang kerap membagikan potret anabulnya lewat akun @yelicatandfamily itu.
Awal mula Risma jatuh hati pada kucing putih terjadi pada 2021. Saat itu, dia mengadopsi seekor kucing betina bernama Yeli yang berbulu putih krem. ’’Memang sengaja pilih warna putih,’’ ungkapnya.
Dikawinkan, Muncul Klan Putih
Setahun kemudian, Risma menambah anggota keluarga baru: seekor kucing jantan putih bernama Yelo yang diharapkan bisa berjodoh dengan Yeli. Sayang, rencana tak selalu berjalan mulus. Tak menyerah, ia kembali mengadopsi kucing putih jantan lain bernama Leo. Dari pasangan Yeli dan Leo inilah awal munculnya ’’klan putih’’ di rumahnya. ’’Ada satu ekor yang sengaja aku adopsi warna orange. Tapi setelah kawin, anaknya putih semua. Hanya ada satu keturunannya yang warnanya keabuan. Jenisnya persia dan himalaya,’’ imbuhnya.
Dari semua kucingnya, Yeli memiliki tempat istimewa di hati Risma. ’’Kucing pertamaku, paling baik dan penurut. Nggak pernah bikin aku naik darah. Kalau yang lain kadang suka random tingkahnya, tapi Yeli ini bener-bener lurus dan anggun,’’ bebernya.
Punya Kebiasaan Unik
Sebagai pawrent dari 12 kucing putih, Risma kurang sependapat dengan anggapan itu. Anak-anak bulunya justru pintar dan penurut. Semua kucingnya menoleh saat namanya dipanggil. Namun, dia mengakui sebagian besar kucing putihnya memang lebih kalem dan pendiam. ’’Ada satu kucingku yang matanya biru, namanya Leo itu penurut sekali. Ia bisa main lempar bola kertas. Dan saat kusuruh ambil terus kasih ke aku, pasti dilakukan,’’ katanya. Sementara, Yeli dan Beily, memiliki kebiasaan unik setiap kali meminta sesuatu. ’’Misal, mau minta makanan, aku suruh mereka cium aku dulu. Dan, beneran dilakukan,’’ ujarnya.
Full Indoor dan Punya Kamar Sendiri
Dengan belasan kucing di rumah, suasana setiap hari tentu tak pernah sepi. ’’Selalu rame dan rusuh, tapi aku happy banget. Setiap hari ada aja drama baru dari mereka,’’ ujar Risma.
Meski begitu, dia tetap mengatur kehidupan para anabulnya dengan rapi. Mereka memiliki kamar sendiri lengkap dengan tempat makan, toilet, dan area bermain. ’’Untuk dry food aku sediakan 24 jam, tapi makanan basah aku kasih dua hari sekali,’’ jelasnya.
Full indoor memungkinkan bulu putih para anabulnya tetap bersih. Risma juga punya rutinitas grooming yang teratur. Setiap bulan, dua belas kucingnya dimandikan. Kadang dilakukan sendiri, kadang dibawa ke tempat grooming langganan. ’’Mereka juga rutin minum vitamin, minyak ikan, dan pemberian serum untuk bulu mereka supaya tidak kusam,’’ lanjutnya. (lai/ai)


