SIDOARJO – Bersamaan intensitas hujan yang semakin tinggi, BPBD Sidoarjo memetakan daerah mana saja yang berpotensi dilanda bencana hidrometeorologi. Ada delapan kecamatan yang masuk kategori wilayah rawan banjir. Yakni Kecamatan Jabon, Porong, Tanggulangin, Candi, Buduran, Sedati, Waru, dan Taman.
Dari delapan wilayah itu ada tiga kecamatan yang paling sering dilanda banjir. Yakni Tanggulangin, Waru, dan Taman. Ketinggian tanah yang rendah mendorong terjadinya genangan di wilayah-wilayah tersebut.
Plt Kepala BPBD Sidoarjo Sabino Mariano mengatakan, wilayah rawan banjir tersebut ditentukan berdasarkan hasil pemantauan dan laporan kejadian yang dihimpun dari Januari hingga Oktober 2025. ”Banjir bisa diprediksi lokasinya. Namun untuk angin tak bisa karena menyerang secara random,” kata Sabino kemarin (5/11).
Berdasarkan data BPBD Sidoarjo, sepanjang Januari hingga Oktober 2025 tercatat ada 764 kejadian bencana dan penyelamatan evakuasi. Dari jumlah itu, sebanyak 28 di antaranya merupakan bencana alam. Banjir terjadi 12 kali. Sedangkan angin kencang 16 kali.
Akibat bencana hidrometeorologi tersebut, sedikitnya 183 rumah warga dan empat fasilitas umum mengalami kerusakan. Selain itu tiga sekolah turut terdampak. Ada tiga warga yang mengalami luka berat akibat bencana. Banjir telah merendam 400 lebih rumah di Kota Delta
Secara terpisah, Polresta Sidoarjo juga menggelar apel siaga tanggap bencana hidrometeorologi kemarin (5/11). Kegiatan itu juga diikuti perwakilan instansi terkait. Mulai Kodim 0816 Sidoarjo, Satpol PP, Dishub, dan BPBD.
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Christian Tobing menyatakan, apel itu digelar dalam rangka memastikan kesiapan personel. Termasuk sarana dan prasarana dalam pencegahan dan penanggulangan terhadap bencana alam. ”Harapannnya semua personel instansi terkait siap siaga menghadapi potensi bencana,” ujar Tobing. (eza/edi/hen)



