SIDOARJO – Frontage Road (FR) di Waru ditargetkan rampung tahun depan. Pemkab Sidoarjo telah menyiapkan skema pemindahan makam untuk mempercepat penyelesaian pembangunan FR. Dua makam yang berlokasi di Desa Krajan Kulon, dekat Polsek Waru dan di sekitar Stasiun Waru yang masuk Desa Kedungrejo akan segera direlokasi.
Bupati Sidoarjo Subandi mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan kesepakatan dengan pihak desa dan masyarakat terkait lahan makam. Menurut dia, permasalahan lahan makam yang ada di Desa Waru sudah terselesaikan. Pemkab sudah mendapat lahan baru untuk penggantinya. Sementara untuk makam umum Desa Kedungrejo akan dipindahkan ke wilayah Kedungrejo Barat. Luasnya 1.500 meter persegi.
Sebelumnya, memang sempat muncul persoalan sertifikat ganda atas lahan pengganti tersebut. Namun, masalah sudah tuntas dan telah disepakati penyelesaiannya melalui jalur hukum di Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). ”Kami menugaskan Kepala Bagian Hukum Setda untuk mengawal proses hukum tersebut. Agar transaksi nanti tidak terganggu masalah hukum,” jelas Subandi
Tidak saja pembebasan lahan. Pemkab juga akan fokus pada kontruksi. Targetnya tahun depan sudah dimulai pembangunan. Pemkab menyiapkan anggaran Rp 40 miliar untuk pembebasan lahan dan pembangunan jalan.
Subandi mengatakan jika pemkab akan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menentukan langkah penyelesaian lanjutan FR sampai wilayah kota. Dia berharap seluruh persoalan lahan bisa tuntas pada maksimal awal 2026. Sehingga di tahun yang sama pembangunan fisik dapat dirampungkan. ”Kami berharap frontage road bisa dilewati dari Waru hingga Sidoarjo pada 2026,” ujarnya.
Berfungsi untuk Mengurai Kemacetan
Keberadaan FR dianggap penting untuk mengurai kemacetan. Terutama di jalur nasional penghubung Surabaya-Sidoarjo. Saat ini, FR memang belum tersambung hingga wilayah kota. Upaya untuk menuntaskannya dilakukan berdasar berkoordinasi dengan pemerintah pusat karena anggaran yang diperlukan cukup besar.(eza/hen)



