SIDOARJO – Pembangunan Flyover Gedangan bergantung pada kesiapan lahan. Untuk mempercepat konstruksi, Pemkab Sidoarjo menyiapkan satgas khusus dalam pembebasan lahan yang melibatkan kejaksaan, pengadian serta Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Bupati Sidoarjo Subandi mengatakan, pembebasan lahan ditargetkan sudah dimulai pada 2026. Kebutuhan anggarannya Rp 340 miliar. ”Dari jumlah tersebut, pemkab telah menyiapkan hingga 200 miliar,” katanya kemarin (20/11).
Menurutnya, kekurangan anggaran sisa akan diusulkan melalui pendanaan pemerintah pusat. ”Ini PSN, jadi tetap kita jalankan. Tahun 2026 pembebasan lahan kita mulai,” ujarnya. Pemkab Sidoarjo akan membuat satgas tersebut diproyeksikan menjadi motor koordinasi agar seluruh mekanisme pembebasan lahan bisa berjalan lebih cepat dan terarah.
Kepala DPBUMSDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono mengatakan pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah pemilik lahan yang terdampak trase proyek. ”Alhamdulillah, kami sudah sampaikan kepada para pemilik lahan dan mendapat respons positif. Seluruh proses nanti juga melibatkan BPN dan pengadilan,” tuturnya.
Flyover Gedangan sendiri dirancang Kementerian PUPR dengan panjang konstruksi 475 meter dan total lahan terdampak mencapai 157 bidang. Mayoritas berupa bidang usaha, termasuk kantor Polsek Gedangan dan sebuah masjid. Luas lahan yang masuk trase atau dilewati mencapai 13.400 meter persegi, belum termasuk tanah sisa yang tidak bisa dimanfaatkan ulang. Pemkab berharap seluruh tahapan administratif termasuk Penetapan Lokasi (Penlok) dapat segera terbit agar appraisal harga tanah bisa dimulai. (eza/hen)



