Loading...
Sabtu Legi, 15 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Art, Party, & Life
Home
›Art, Party, & Life

Upaya Komunitas-Tokoh Masyarakat Menjaga Relevansi Peringatan Hari Pahlawan

Editor-Art, Party, & Life
14 November 2025
Peserta Refleksi Hari Pahlawan 2025 tampil dengan seragam laskar ala era revolusi fisik 1945-1950 pada Minggu (9/11) malam.
Klik untuk perbesar
DOKUMENTASI ROODEBRUG SOERABAIA

Peserta Refleksi Hari Pahlawan 2025 tampil dengan seragam laskar ala era revolusi fisik 1945-1950 pada Minggu (9/11) malam.

Perayaan Hari Pahlawan harus dibuat relevan dan kontekstual. Tujuannya agar momen itu bukan sekadar rutinitas tahunan berupa karnaval dengan kostum pejuang.

Surabaya memiliki jejak penting dalam sejarah Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949. Mulai dari pelajar, tokoh masyarakat, hingga tentara-tentara kelaskaran bersatu-padu berjuang di garis depan. Semangat sekaligus identitas perjuangan tersebut harus diestafetkan lintas generasi.

Salah satu komunitas yang intens menularkan semangat peringatan Hari Pahlawan ke generasi muda adalah Komunitas Roodebrug Soerabaia. Untuk tahun ini, mereka mengadakan Refleksi Hari Pahlawan 2025 di SMKN 2 Surabaya. Agenda tahunan itu rutin dihelat setiap malam menjelang peringatan Hari Pahlawan.

Untuk tahun ini dihelat pada Minggu (9/11) malam. Kegiatan itu menjadi ajang mengenang perjuangan sekaligus menumbuhkan kembali kesadaran sejarah di kalangan pelajar.

Akar Historis SMKN 2 Surabaya

Ketua Roodebrug Soerabaia Satrio Sudarso mengatakan, ada motivasi tersendiri melibatkan SMKN 2 Surabaya. Sekolah itu memiliki akar historis kuat pada masa perjuangan. ”Dulu, Tentara Genie Pelajar atau TGP bermarkas di sini, saat sekolah ini masih bernama Kogyo Senmon Gakko,” ujarnya.

Jiwa kepahlawanan harus dijaga dan ditumbuhkan ke pelajar dan anak muda. Semangat menanamkan kepedulian memang menjadi misi Roodebrug Soerabaia. Kemasannya juga harus menarik dan relevan dengan generasi kekinian.

Untuk acara di SMKN 2, Roodebrug menghadirkan pembacaan monolog, puisi, hingga perenungan nilai sejarah. Ada juga dialog interaktif yang melibatkan penggiat sejarah dan budaya. Sesi-sesi itu bertujuan memperdalam pemahaman nilai-nilai yang dulu gigih dibela para pejuang.

Rawat Memori Kolektif

Pendekatan Roodebrug ke generasi muda mendapat apresiasi dari Heri Lentho. Ketua Komunitas Surabaya Juang itu mengatakan, upaya tersebut efektif merawat memori kolektif bangsa. Terutama jika disampaikan dengan metode berkomunikasi generasi muda saat ini.

”Yang harus kita lakukan sekarang ya menjaga memori kolektif untuk membangun karakter masyarakat. Apalagi kalau melihat masa depan harus belajar dari sejarah,” katanya. (had/kkn)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Surabaya Astronomy Club Permudah Akses Kenalkan Antariksa

Art, Party, & Life
2

Film Horor Sosok Ketiga Lintrik Sentil Konflik Rumah Tangga

Art, Party, & Life
3

Mahasiswa FIK Ubaya Interpretasikan Identitas Budaya dalam Karya Fashion

Art, Party, & Life
4

GX-ID Kembali Beramal untuk Palestina

Art, Party, & Life
5

Woman Warrior Run Kobarkan Semangat Juang Perempuan

Art, Party, & Life

Berita Terbaru

100 Lajang Rayakan International Single’s Day dengan Dinner Mencari Jodoh

100 Lajang Rayakan International Single’s Day dengan Dinner Mencari Jodoh

Art, Party, & Life•1 hari yang lalu
Mahasiswa FIK Ubaya Interpretasikan Identitas Budaya dalam Karya Fashion

Mahasiswa FIK Ubaya Interpretasikan Identitas Budaya dalam Karya Fashion

Art, Party, & Life•3 hari yang lalu
Home
›Art, Party, & Life
›Upaya Komunitas-Tokoh Masyarakat Menjaga Relevansi Peringatan Hari Pahlawan
Peserta Refleksi Hari Pahlawan 2025 tampil dengan seragam laskar ala era revolusi fisik 1945-1950 pada Minggu (9/11) malam.
Art, Party, & Life

Upaya Komunitas-Tokoh Masyarakat Menjaga Relevansi Peringatan Hari Pahlawan

Editor-14 November 2025
Klik untuk perbesar

Peserta Refleksi Hari Pahlawan 2025 tampil dengan seragam laskar ala era revolusi fisik 1945-1950 pada Minggu (9/11) malam.

DOKUMENTASI ROODEBRUG SOERABAIA

Bagikan artikel ini

Perayaan Hari Pahlawan harus dibuat relevan dan kontekstual. Tujuannya agar momen itu bukan sekadar rutinitas tahunan berupa karnaval dengan kostum pejuang.

Surabaya memiliki jejak penting dalam sejarah Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949. Mulai dari pelajar, tokoh masyarakat, hingga tentara-tentara kelaskaran bersatu-padu berjuang di garis depan. Semangat sekaligus identitas perjuangan tersebut harus diestafetkan lintas generasi.

Salah satu komunitas yang intens menularkan semangat peringatan Hari Pahlawan ke generasi muda adalah Komunitas Roodebrug Soerabaia. Untuk tahun ini, mereka mengadakan Refleksi Hari Pahlawan 2025 di SMKN 2 Surabaya. Agenda tahunan itu rutin dihelat setiap malam menjelang peringatan Hari Pahlawan.

Untuk tahun ini dihelat pada Minggu (9/11) malam. Kegiatan itu menjadi ajang mengenang perjuangan sekaligus menumbuhkan kembali kesadaran sejarah di kalangan pelajar.

Akar Historis SMKN 2 Surabaya

Ketua Roodebrug Soerabaia Satrio Sudarso mengatakan, ada motivasi tersendiri melibatkan SMKN 2 Surabaya. Sekolah itu memiliki akar historis kuat pada masa perjuangan. ”Dulu, Tentara Genie Pelajar atau TGP bermarkas di sini, saat sekolah ini masih bernama Kogyo Senmon Gakko,” ujarnya.

Jiwa kepahlawanan harus dijaga dan ditumbuhkan ke pelajar dan anak muda. Semangat menanamkan kepedulian memang menjadi misi Roodebrug Soerabaia. Kemasannya juga harus menarik dan relevan dengan generasi kekinian.

Untuk acara di SMKN 2, Roodebrug menghadirkan pembacaan monolog, puisi, hingga perenungan nilai sejarah. Ada juga dialog interaktif yang melibatkan penggiat sejarah dan budaya. Sesi-sesi itu bertujuan memperdalam pemahaman nilai-nilai yang dulu gigih dibela para pejuang.

Rawat Memori Kolektif

Pendekatan Roodebrug ke generasi muda mendapat apresiasi dari Heri Lentho. Ketua Komunitas Surabaya Juang itu mengatakan, upaya tersebut efektif merawat memori kolektif bangsa. Terutama jika disampaikan dengan metode berkomunikasi generasi muda saat ini.

”Yang harus kita lakukan sekarang ya menjaga memori kolektif untuk membangun karakter masyarakat. Apalagi kalau melihat masa depan harus belajar dari sejarah,” katanya. (had/kkn)

Most Read

1

Surabaya Astronomy Club Permudah Akses Kenalkan Antariksa

Art, Party, & Life
2

Film Horor Sosok Ketiga Lintrik Sentil Konflik Rumah Tangga

Art, Party, & Life
3

Mahasiswa FIK Ubaya Interpretasikan Identitas Budaya dalam Karya Fashion

Art, Party, & Life
4

GX-ID Kembali Beramal untuk Palestina

Art, Party, & Life
5

Woman Warrior Run Kobarkan Semangat Juang Perempuan

Art, Party, & Life

Berita Terbaru

100 Lajang Rayakan International Single’s Day dengan Dinner Mencari Jodoh

100 Lajang Rayakan International Single’s Day dengan Dinner Mencari Jodoh

Art, Party, & Life•1 hari yang lalu
Mahasiswa FIK Ubaya Interpretasikan Identitas Budaya dalam Karya Fashion

Mahasiswa FIK Ubaya Interpretasikan Identitas Budaya dalam Karya Fashion

Art, Party, & Life•3 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001