SOLO – Hingga September 2025, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp14,53 triliun kepada berbagai lembaga melalui skema sekuritisasi dan pembiayaan. Secara kumulatif, dana yang SMF salurkan ke pasar pembiayaan primer sejak perusahaan berdiri hingga September 2025 mencapai Rp135,23 triliun, terdiri dari Rp14,21 triliun melalui sekuritisasi dan Rp121,02 triliun melalui pembiayaan.
“Pada tahun lalu kita bisa mencapai Rp17 triliun. Di tahun ini sampai dengan September itu Rp14,5 triliun. Harapannya sampai dengan akhir tahun ini tembus di atas angka 2024,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SMF Bonai Subiakto dalam konferensi pers di Surakarta.
Sedangkan, total pendanaan yang dihimpun SMF dari pasar modal maupun sumber pendanaan lainnya mencapai sekitar Rp 10 triliun hingga September 2025. Secara akumulatif sejak awal berdiri, perseroan telah menerbitkan surat utang sebanyak 73 kali dengan nilai total Rp 74,87 triliun.
Konstribusi penyaluran diberikan melalui dua instrumen utama, yakni KPR FLPP dan pembiayaan KPR Mikro Perumahan atau Griya Tunas. Sepanjang 2025, fasilitas renovasi rumah melalui Griya Tunas sudah disalurkan kepada 36.545 hunian, mendekati target pemerintah 50.000 unit.
“Pada segmen ini, kami menyasar pengusaha ultra mikro, terutama yang menjalankan usaha dari rumah. Melalui Griya Tunas, mereka dapat meningkatkan kualitas tempat tinggal sekaligus mendukung produktivitas usahanya dengan pembiayaan yang lebih aman, cepat, dan tidak membebani,” imbuh Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo . (mim/dio)



