JAKARTA –PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat lonjakan transaksi digital melalui super apps BRImo yang menembus Rp 25 triliun per hari pada akhir kuartal III 2025. Angka itu melesat dibandingkan posisi kuartal I 2025 yang masih di kisaran Rp 14 triliun per hari.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan, pertumbuhan signifikan tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah pengguna BRImo yang kini mencapai 44,4 juta user atau tumbuh 19,4 persen secara tahunan (YoY).
“Capaian ini merupakan hasil dari peningkatan utilisasi infrastruktur transaksi digital BRI yang semakin efisien dan andal, berdampak langsung pada kenaikan dana pihak ketiga (DPK),” ujar Hery di Jakarta Kamis (13/11).
Per September 2025, DPK BRI secara konsolidasi tercatat mencapai Rp 1.474,8 triliun, tumbuh 8,2 persen YoY. Dari jumlah tersebut, porsi dana murah (CASA) melonjak signifikan menjadi 67,6 persen dari total DPK. Pertumbuhan CASA didorong oleh giro yang naik 24,5 persen YoY dan tabungan terkerek 7,2 persen. “Kenaikan komposisi CASA ini berkontribusi langsung terhadap penurunan biaya dana (cost of fund) BRI,” imbuh Hery.
Selain BRImo, BRI juga memperkuat infrastruktur digital melalui platform Qlola, jaringan merchant, mesin EDC, kanal QRIS, serta lebih dari agen BRILink di seluruh Indonesia. “Mesin transaksi BRI luar biasa besar dibandingkan kompetitor, dan kini kami sedang mengoptimalkannya,” pungkasnya. (mim/dio)



