Pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMP memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, berpikir kritis, serta keterampilan berkomunikasi peserta didik. Salah satu materi yang berfokus pada kemampuan berbicara adalah pidato.
Pidato tidak hanya mengasah kemampuan siswa dalam menyampaikan gagasan secara lisan, tetapi juga melatih keberanian, ketepatan penggunaan bahasa, dan kemampuan menyusun argumen yang logis.
Di kelas 8 UPT SMPN 7 Gresik, guru Bahasa Indonesia menerapkan metode konten dalam pembelajaran pidato dan memberikan umpan balik (feedback) sebagai bagian penting dari proses belajar.
Metode konten yang diterapkan di kelas ini menitikberatkan pada penggunaan berbagai bentuk konten seperti teks, video, contoh pidato, hingga rekaman audio untuk memperkaya pemahaman siswa.
Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya membaca teks pidato dari buku, tetapi juga menonton contoh pidato tokoh publik dan menganalisis unsur-unsur penting seperti intonasi, ekspresi, serta struktur isi pidato. Dengan variasi konten tersebut, siswa lebih mudah memahami teori sekaligus mempraktikkannya dalam kegiatan berbicara di depan kelas.
Dalam penerapan metode ini, feedback memegang peranan yang sangat penting. Guru memberikan umpan balik setelah siswa melakukan praktik pidato di kelas. Bentuk umpan balik yang diberikan bersifat formatif dan konstruktif. Fungsinya untuk memperbaiki proses belajar selama kegiatan berlangsung, misalnya dengan menegur kesalahan pengucapan, intonasi, atau struktur kalimat secara langsung.
Sementara itu, umpan balik konstruktif diberikan setelah siswa selesai berpidato untuk mendorong mereka melakukan perbaikan di kesempatan berikutnya.
Selain dari guru, umpan balik juga datang dari teman. Siswa saling memberikan komentar mengenai kelebihan dan kekurangan pidato temannya. Hal ini melatih siswa untuk berpikir kritis dan menghargai pendapat orang lain.
Melalui kegiatan ini, suasana kelas menjadi lebih interaktif karena setiap siswa memiliki peran aktif dalam menilai dan memperbaiki kemampuan berbicaranya.
Hasil dari penerapan metode konten dengan umpan balik yang efektif menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan siswa. Mereka menjadi lebih percaya diri ketika berbicara di depan umum, mampu menyusun teks pidato yang terstruktur, serta menggunakan bahasa yang santun dan komunikatif.
Guru juga mencatat adanya peningkatan minat belajar karena materi disajikan dengan media yang bervariasi dan menyenangkan.
Secara keseluruhan, pelaksanaan pembelajaran pidato dengan metode konten di kelas 8 UPT SMPN 7 Gresik membuktikan bahwa umpan balik merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran.
Melalui umpan balik yang tepat, siswa tidak hanya mengetahui kesalahannya, tetapi juga terdorong untuk memperbaikinya. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada materi pidato, dapat berlangsung lebih bermakna, aktif, dan berorientasi pada peningkatan kemampuan komunikasi yang efektif. (*/ris)



