Rumah Walang tampil menonjol lewat perpaduan desain semi-industrial kontemporer yang efisien dan estetis. Hunian tiga lantai itu tak hanya menghadirkan visual modern yang tegas dan berkarakter, tetapi juga memprioritaskan kenyamanan rumah tinggal serta efisiensi energi.
’’RUMAH ini kami kembangkan dengan mempertimbangkan efisiensi biaya renovasi bangunan satu lantai menjadi tiga lantai. Struktur lama diperkuat dengan yang baru agar tercipta bangunan kokoh dan berkesinambungan,’’ ujar arsitek Saturasi Project Ivanda Bary Pratama.
Lahan di Pegunungan Jadi Tantangan
Salah satu tantangan utama proyek ini adalah lahan di kawasan pegunungan. Kontur tanah yang tidak datar menuntut perhitungan struktur yang sangat presisi.
’’Kami harus melakukan penyuntikan dan penambahan struktur pondasi agar bangunan tetap stabil di kontur yang khas pegunungan,’’ paparnya. Hal lainnya adalah mengatasi udara cukup panas dan gersang. Karena itu, strategi utama desain fokus menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman saat siang. ’’Kami membuat banyak bukaan, sobekan, dan void untuk mendukung sirkulasi udara silang antar-ruang dan antarlantai,’’ ujar Ivanda.
Elemen air juga dihadirkan untuk membantu menurunkan suhu udara di dalam rumah. Sistem penghawaan ini diperkuat dengan roster dan atap skylight yang bisa dibuka-tutup, sehingga udara panas bisa keluar secara alami. ’’Udara yang melewati elemen air akan mengalami proses penguapan alami sehingga rumah menjadi lebih sejuk,’’ imbuhnya. Pendekatan ini membuat penghuni tidak perlu terlalu bergantung pada AC, sekaligus menjaga efisiensi energi.
Fasad Tegas, namun Elegan
Tampak luar, Rumah Walang menampilkan tampilan yang tegas namun elegan. Warna-warna netral seperti abu-abu, putih, hitam, dan cokelat menjadi palet utama. Fasadnya berupa massa kotak dengan kombinasi finishing dinding camport bertekstur hitam dan elemen roster sebagai aksen utama. ’’Pola roster kami susun secara dinamis, maju-mundur secara abstrak agar muncul permainan bayangan dan kedalaman visual,’’ terang Ivanda. Tak hanya estetis, roster juga berfungsi sebagai ventilasi alami dan elemen penyamaran pintu tersembunyi (hidden door).
Tiga Lantai, Tiga Zona Utama
Secara tata ruang, rumah ini memiliki tiga lantai yang terbagi menjadi tiga zona utama dengan fungsi berbeda. Di lantai pertama, area publik berisi ruang tamu, ruang makan, island kitchen, hingga kolam koi yang terhubung dengan taman dalam (inner garden).
’’Konsepnya open plan agar sirkulasi udara dan pandangan terasa luas,’’ jelas Ivanda. Lantai dua menjadi area privat dengan tiga kamar tidur, ruang keluarga, dan balkon. Sedangkan lantai tiga digunakan untuk zona servis seperti ruang ART, area cuci-jemur, dan balkon santai.
Sementara itu, sistem pencahayaan alami diterapkan hampir di seluruh bagian rumah. Kombinasi jendela, roster, boven kaca, dan atap transparan memungkinkan cahaya matahari masuk secara terkontrol. ’’Kami ingin cahaya yang masuk itu tidak hanya fungsional, tapi juga menjadi elemen yang menghidupkan ruang. Permainan cahaya dari berbagai arah memberi kesan dinamis dan hangat di waktu yang berbeda,’’ ungkap Ivanda. (lai/ai)



