Loading...
Minggu Wage, 23 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Jawa Timur
Home
›Jawa Timur

Forum Dewan Pendidikan Usul Nilai Rapor Siswa SD Dihapus

Editor-Jawa Timur
21 November 2025
Septian Nur Hadi/ Jawa Pos

UNTUK PERBAIKAN: Mendikdasmen Abdul Mu’ti (kiri), Sekdaprov Jatim Adhy Karyono (kanan), dan para narasumber dalam Rakernas Dewan Pendidikan Provinsi yang berlangsung di Surabaya kemarin (20/11).
Klik untuk perbesar
SEPTIAN NUR HADI/JAWA POS

Septian Nur Hadi/ Jawa Pos UNTUK PERBAIKAN: Mendikdasmen Abdul Mu’ti (kiri), Sekdaprov Jatim Adhy Karyono (kanan), dan para narasumber dalam Rakernas Dewan Pendidikan Provinsi yang berlangsung di Surabaya kemarin (20/11).

Disampaikan pada Mendikdasmen Dalam Rakernas

SURABAYA – Forum Dewan Pendidikan Provinsi menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Surabaya kemarin (20/11). Dalam agenda tersebut, sejumlah usulan perubahan sistem pendidikan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Usulan itu meliputi evaluasi terhadap kurikulum pendidikan, perubahan sistem rapor bagi siswa di tingkat sekolah dasar (SD), hingga perlindungan hukum bagi guru.

Terkait kurikulum, Ketua Forum Dewan Pendidikan Provinsi se-Indonesia Prof Dr Junaidi menegaskan pemerintah perlu menghentikan pola pergantian kurikulum yang terlalu cepat. ”Kementerian perlu melakukan evaluasi kurikulum secara independen dan berbasis bukti sebelum menerapkan kebijakan kurikulum baru secara nasional,” katanya.

Sedangkan terkait rapor di jenjang SD, forum itu mengusulkan agar dihapus. Pihaknya meminta agar penilaian akademik diganti dengan rapor diagnostik karakter yang menilai perkembangan holistik anak. ”Guru tidak lagi terjebak pada angka-angka. Melainkan mampu memetakan karakter, minat, serta kesiapan sosial-emosional siswa,” katanya.

Forum itu juga memberikan usulan soal pendidikan vokasi. Di mana, SMK harus direorientasi. "Selama ini, SMK terlalu fokus ke industri. Ke depan, perlu juga difokuskan ke sektor strategis lain. Seperti pertanian, peternakan, dan perikanan kreatif," kata Junaidi.

Junaidi menjelaskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (CPD) juga menjadi sorotan. CPD harus berakar pada kearifan lokal, keteladanan guru, dan kebutuhan nyata pembelajaran. Bukan hanya kegiatan seremoni saja.

"Lalu yang tak kalah penting, menteri perlu memprakarsai Surat Edaran Bersama (SEB) Mendikdasmen–Kapolri–Jaksa Agung untuk menghentikan kriminalisasi guru dan mewajibkan mediasi terlebih dahulu," ujarnya.

Respons Mendikdasmen

Rakernas Dewan Pendidikan Provinsi se-Indonesia itu dihadiri langsung oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti. Dia merespons positif seluruh rekomendasi tersebut.

”Dari seluruh rekomendasi yang disampaikan, sebagian besarnya sudah sejalan dengan apa yang kami lakukan selama ini. Mudah-mudahan ke depan kami bisa lebih bersinergi lagi dengan semua pihak," kata Mu'ti.

Mu'ti menjelaskan pihaknya tengah mengkaji ulang sejumlah regulasi yang telah diterbitkan sebelumnya. Aturan tersebut bakal diperbarui dengan pendekatan yang lebih humanis, komprehensif, dan partisipatif. ”Nanti kami ganti dengan Peraturan Mendikdasmen untuk mewujudkan budaya sekolah yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Baca Juga

Luncuran Guguran Lahar Gunung Semeru Makin Mendekati Kawasan Pemukiman

Penguatan kompetensi guru juga terus dimaksimalkan. Pelatihan peningkatan kemampuan guru bimbingan konseling (BK) digelar secara berkala. Ke depan, Kemendikdasmen ingin memperkuat konsep kelas bimbingan konseling (KBK) di sekolah. ”Sehingga, nantinya semua guru menjadi guru wali yang bertugas memberikan bimbingan konselor kepada para murid-muridnya," terangnya. (ian/ris)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Minibus Pariwisata Terperosok, Lima Warga Tiongkok Meninggal

Jawa Timur
2

Polisi Selidiki Dugaan Dumping Limbah B3 di 2 Wilayah Pemukiman

Jawa Timur
3

Kuota Jemaah Haji Jatim Bertambah 7.000 Orang

Jawa Timur
4

Pendapatan APBD Jatim 2026 Turun Rp 1,96 Triliun

Jawa Timur
5

BPBD Jatim Mulai Identifikasi Kelayakan Konstruksi Pesantren

Jawa Timur

Berita Terbaru

Bus Trans Jatim Mulai   Beroperasi di Malang Raya

Bus Trans Jatim Mulai Beroperasi di Malang Raya

Jawa Timur•2 hari yang lalu
Tanah Gerak, Jalan hingga Rumah   Warga di Trenggalek Terbelah

Tanah Gerak, Jalan hingga Rumah Warga di Trenggalek Terbelah

Jawa Timur•2 hari yang lalu
Home
›Jawa Timur
›Forum Dewan Pendidikan Usul Nilai Rapor Siswa SD Dihapus
Septian Nur Hadi/ Jawa Pos

UNTUK PERBAIKAN: Mendikdasmen Abdul Mu’ti (kiri), Sekdaprov Jatim Adhy Karyono (kanan), dan para narasumber dalam Rakernas Dewan Pendidikan Provinsi yang berlangsung di Surabaya kemarin (20/11).
Jawa Timur

Forum Dewan Pendidikan Usul Nilai Rapor Siswa SD Dihapus

Editor-21 November 2025
Klik untuk perbesar

Septian Nur Hadi/ Jawa Pos UNTUK PERBAIKAN: Mendikdasmen Abdul Mu’ti (kiri), Sekdaprov Jatim Adhy Karyono (kanan), dan para narasumber dalam Rakernas Dewan Pendidikan Provinsi yang berlangsung di Surabaya kemarin (20/11).

SEPTIAN NUR HADI/JAWA POS

Bagikan artikel ini

Disampaikan pada Mendikdasmen Dalam Rakernas

SURABAYA – Forum Dewan Pendidikan Provinsi menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Surabaya kemarin (20/11). Dalam agenda tersebut, sejumlah usulan perubahan sistem pendidikan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Usulan itu meliputi evaluasi terhadap kurikulum pendidikan, perubahan sistem rapor bagi siswa di tingkat sekolah dasar (SD), hingga perlindungan hukum bagi guru.

Terkait kurikulum, Ketua Forum Dewan Pendidikan Provinsi se-Indonesia Prof Dr Junaidi menegaskan pemerintah perlu menghentikan pola pergantian kurikulum yang terlalu cepat. ”Kementerian perlu melakukan evaluasi kurikulum secara independen dan berbasis bukti sebelum menerapkan kebijakan kurikulum baru secara nasional,” katanya.

Sedangkan terkait rapor di jenjang SD, forum itu mengusulkan agar dihapus. Pihaknya meminta agar penilaian akademik diganti dengan rapor diagnostik karakter yang menilai perkembangan holistik anak. ”Guru tidak lagi terjebak pada angka-angka. Melainkan mampu memetakan karakter, minat, serta kesiapan sosial-emosional siswa,” katanya.

Forum itu juga memberikan usulan soal pendidikan vokasi. Di mana, SMK harus direorientasi. "Selama ini, SMK terlalu fokus ke industri. Ke depan, perlu juga difokuskan ke sektor strategis lain. Seperti pertanian, peternakan, dan perikanan kreatif," kata Junaidi.

Junaidi menjelaskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (CPD) juga menjadi sorotan. CPD harus berakar pada kearifan lokal, keteladanan guru, dan kebutuhan nyata pembelajaran. Bukan hanya kegiatan seremoni saja.

"Lalu yang tak kalah penting, menteri perlu memprakarsai Surat Edaran Bersama (SEB) Mendikdasmen–Kapolri–Jaksa Agung untuk menghentikan kriminalisasi guru dan mewajibkan mediasi terlebih dahulu," ujarnya.

Respons Mendikdasmen

Rakernas Dewan Pendidikan Provinsi se-Indonesia itu dihadiri langsung oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti. Dia merespons positif seluruh rekomendasi tersebut.

”Dari seluruh rekomendasi yang disampaikan, sebagian besarnya sudah sejalan dengan apa yang kami lakukan selama ini. Mudah-mudahan ke depan kami bisa lebih bersinergi lagi dengan semua pihak," kata Mu'ti.

Mu'ti menjelaskan pihaknya tengah mengkaji ulang sejumlah regulasi yang telah diterbitkan sebelumnya. Aturan tersebut bakal diperbarui dengan pendekatan yang lebih humanis, komprehensif, dan partisipatif. ”Nanti kami ganti dengan Peraturan Mendikdasmen untuk mewujudkan budaya sekolah yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Baca Juga

Luncuran Guguran Lahar Gunung Semeru Makin Mendekati Kawasan Pemukiman

Penguatan kompetensi guru juga terus dimaksimalkan. Pelatihan peningkatan kemampuan guru bimbingan konseling (BK) digelar secara berkala. Ke depan, Kemendikdasmen ingin memperkuat konsep kelas bimbingan konseling (KBK) di sekolah. ”Sehingga, nantinya semua guru menjadi guru wali yang bertugas memberikan bimbingan konselor kepada para murid-muridnya," terangnya. (ian/ris)

Most Read

1

Minibus Pariwisata Terperosok, Lima Warga Tiongkok Meninggal

Jawa Timur
2

Polisi Selidiki Dugaan Dumping Limbah B3 di 2 Wilayah Pemukiman

Jawa Timur
3

Kuota Jemaah Haji Jatim Bertambah 7.000 Orang

Jawa Timur
4

Pendapatan APBD Jatim 2026 Turun Rp 1,96 Triliun

Jawa Timur
5

BPBD Jatim Mulai Identifikasi Kelayakan Konstruksi Pesantren

Jawa Timur

Berita Terbaru

Bus Trans Jatim Mulai   Beroperasi di Malang Raya

Bus Trans Jatim Mulai Beroperasi di Malang Raya

Jawa Timur•2 hari yang lalu
Tanah Gerak, Jalan hingga Rumah   Warga di Trenggalek Terbelah

Tanah Gerak, Jalan hingga Rumah Warga di Trenggalek Terbelah

Jawa Timur•2 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001