JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyambut kesuksesan masjid dan rumah ibadah lainnya sebagai tempat ibadah pemudik saat momen lebaran lalu. Cara serupa akan diterapkan saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akhir tahun nanti.
Pernyataan tersebut disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rohmad. Dia menegaskan, musala dan masjid di jalur mudik diminta untuk dibuka sebagai tempat istirahat pemudik Nataru.
"Supaya tidak terjadi penumpukan di jalan tol," katanya dalam paparan kegiatan The Wonder of Harmony di Jakarta (5/11). Abu menyampaikan kepada seluruh pemudik Nataru nanti untuk beristirahat di musala atau masjid. Nantinya Kemenag pusat sampai daerah dan lembaga lainnya akan berkoordinasi untuk mempersiapkan layanan pendukung.
Misalnya, untuk penyediaan snack atau makanan ringan, kebersihan, dan fasilitas lainnya. Abu juga menyampaikan, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam akan berkirim surat ke Ditjen Bimbingan Masyarakat agama lainnya. Supaya semua rumah ibadah bisa dibuka untuk tempat istirahat. Pasalnya, saat momen Nataru, jumlah pemudik diperkirakan sangat besar. "Karena Nataru juga momen libur panjang," jelas Abu.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag Arsyad Hidayat mengatakan, mereka ingin terus menghadirkan masjid atau musala yang ramah. Termasuk ramah kepada pemudik saat momen libur panjang. Baik itu momen Idul Fitri atau lebaran, maupun momen Nataru.
Dia mengungkapkan, saat libur Lebaran lalu, banyak masjid yang dibuka selebar-lebarnya sebagai tempat istirahat pemudik. Kondisi ini tidak hanya menekan angka kepadatan di jalan tol atau rest area. Tetapi juga bisa menekan risiko kecelakaan lalu lintas.
Arsyad berharap upaya serupa juga bisa dilaksanakan saat libur Nataru nanti. Seluruh pemudik bisa istirahat di masjid atau musala di sepanjang jalur yang dilalui. Dia akan mengkoordinasikan kebijakan ini dengan jajaran kemenag di provinsi, kabupaten, atau kota setempat.
Arsyad menegaskan, layanan istirahat di masjid untuk para pemudik tidak hanya di Jawa. Dia mencatat ada sekitar 1.500 masjid atau musala di sepanjang jalur mudik di Indonesia. Semuanya akan dibuka untuk para pemudik yang sejatinya sebagai musafir juga. (wan/oni)



