SURABAYA – DPRD Surabaya-Pemkot Surabaya menyepakati dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 kemarin (10/11). Beberapa evaluasi pembangunan di 2025 menjadi catatan penting dalam realisasi APBD ke depan. Seperti lelang proyek fisik dilakukan lebih dini agar proyek tidak molor.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan proses lelang dini dapat segera dilakukan agar proyek fisik tidak molor. ”Kita akan segera melaksanakan pembangunan untuk tahun 2026, karena persiapan lelang dan lain-lain sudah bisa dilakukan sekarang. Kontraknya memang Januari, tapi prosesnya sudah bisa jalan,” ujarnya.
PAD Turun
Salah satu catatan penting dalam APBD 2026 adalah turunnya proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Eri menjelaskan PAD Surabaya beberapa tahun terakhir berada di kisaran Rp12 triliun, namun hasilnya selalu tidak tercapai. Kali ini pemkot dan DPRD memilih untuk lebih realistis, pendapatan 2026 diproyeksikan hanya sekitar Rp10 triliun. ”Dari setiap tahun kan kita (realisasinya, Red) 8 koma ya. Tapi nanti insyaallah tahun depan ini kita akan banyak memanfaatkan aset. Aset jangan mangkrak, tapi disewakan,” tegasnya.
Untuk menutup penurunan PAD dan berkurangnya pendapatan transfer ke daerah (TKD) hingga Rp730 miliar, Pemkot menyiapkan skema pendapatan baru, termasuk optimalisasi titik reklame eksklusif dengan teknologi neon-fog. ”Yang bayar listrik bukan kita, tapi pendapatannya masuk. Kita harus inovasi menggantikan TKD yang hilang,” jelas Eri.
Satu Visi
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyampaikan bahwa pembahasan APBD sesuai timeline penetapan pada 10 November. ”Semua fraksi sudah menyampaikan catatan. Tahapan-tahapan juga berjalan baik, dari komisi hingga Banggar,” jelasnya. Awi, sapaannya, optimistis APBD 2026 dapat terserap maksimal karena program prioritas sudah dirancang sejak awal.
Ia menjelaskan beberapa sektor prioritas yang mendapat penguatan tahun depan, seperti rutilahu, penerangan jalan umum (PJU), penyediaan air bersih, hingga proyek saluran pengendali banjir dan jalan lingkar. Dengan pengesahan ini, dapat menjadi pijakan kuat untuk mengakselerasi pembangunan. “Insya Allah dengan pemikiran yang sama, sasaran itu akan tepat dan memberi kesejahteraan bagi warga Surabaya,” pungkas Awi. (ana/gal)


